Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Minggu 26 Mei 2024, “Three in One”
ketika kita mulai berdoa, kita selalu memulai dengan tanda salib, dalam nama Bapa, dan Putera, dan Roh Kudus.
Kekristenan, yang timbul dari Yudaisme, merupakan salah satu agama monoteistik. Dalam Perjanjian Baru, konsep Trinitaris tidak pernah menjadi "triteisme" (tiga Allah) atau bahkan dua.Allah adalah esa, dan bahwa Allah adalah satu hakikat tunggal dinyatakan dengan jelas dalam Alkitab:Shema dari Kitab Suci Ibrani: "Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa!"Ul. 6:4.
Perintah pertama dari Sepuluh Perintah Allah—"Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku."Ul. 5:7 Dan "Beginilah firman TUHAN, Raja dan Penebus Israel, TUHAN semesta alam: Akulah yang terdahulu dan Akulah yang terkemudian; tidak ada Allah selain dari pada-Ku."Yes. 44:6 Dalam Perjanjian Baru: "... Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa."Mrk. 12:29.
Dalam doktrin Trinitaris, Allah hadir sebagai tiga pribadi atau hipostasis, tetapi satu hakikat, memiliki satu kodrat ilahi tunggal.Anggota-anggota Trinitas sama dalam kesetaraan dan kekekalan, satu dalam esensi, kodrat, kuasa, tindakan, dan kehendak.
Sebagaimana dinyatakan dalam Kredo Athanasius, Bapa tidak diciptakan, Putra tidak diciptakan, dan Roh Kudus tidak diciptakan, dan Ketiganya adalah kekal (abadi) tanpa awal mula. "Bapa dan Putra dan Roh Kudus" bukan nama-nama bagian yang berbeda dari Allah, tetapi satu nama Allah karena terdapat tiga pribadi di dalam Allah sebagai satu entitas.Ketiganya tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
Masing-masing pribadi dipahami memiliki kodrat atau esensi yang identik, bukan sekadar kodrat-kodrat yang memiliki kemiripan. Maka untuk bisa mengerti hal ini, St. Paulus, menyakatakan bahwa kalau ketika hidup kita dipimpin oleh Roh Kudus: “semua orang yang dipimpin oleh Roh Allah adalah anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru , Aba ya Bapa!”
Namun Yesus dalam injil hari ini, dalam kisah Mateus, saat Yesus terangkat ke surga, para murid menyembahNya, tetapi beberapa, ragu-ragu. Ini juga adalah tanda bagi kita yang masih saja tetap ragu-ragu akan misteri Allah Tri Tunggal Maha Kudus.
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Pesan untuk kita, pertama:kita dibaptis dalam nama Bapa, dan Putera, dan Roh Kudus.
Kedua, ketika kita mulai berdoa, kita selalu memulai dengan tanda salib, dalam nama Bapa, dan Putera, dan Roh Kudus.
Ketiga, doa yang paling singkat dan mulia adalah Kemuliaan kepada Bapa, dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu, dan sepanjang segala masa, Amin.(*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.