Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Minggu 26 Mei 2024, Sebuah Janji sampai Akhir Jaman
Injil mencatat, “mereka tinggal bersama-sama-Nya.” Kedekatan itu membuat para murid semakin mengenal Dia.
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik Minggu 26 Mei 2024, Sebuah Janji sampai Akhir Jaman
Oleh : Romo Leo Mali
Bacaan : Ulangan 4: 32-34.39-40;Roma 8:14-17; Injil : Matius 28:16-20
Masa Paskah ditutup dengan perayaan Pentakosta. Liturgi Gereja memasuki masa biasa. Mandat yang diberikan Yesus kepada para murid mulai dijalankan di tengah dunia. Allah yang membangkitkan Kristus menjadi penjamin perutusan mereka dengan menganugerahkan kepada mereka Roh yang menjadikan mereka anak-anak Allah.
Anugerah sebagai anak-anak angkat Allah disertai janji penyertaan sampai akhir jaman memberi mereka kepercayaan diri yang sangat besar. Tidak ada lagi keraguan bagi mereka. Masa depan mereka ada dalam tangan Tuhan. IA ada bersama mereka.
Dari Para penggemar menjadi Anak angkat Allah
Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 24 Mei 2024, “Karena Ketegaran Hatimu"
Pada awalnya para murid Yesus adalah orang-orang yang tertarik untuk mengikuti Dia dari dekat. Mereka adalah beberapa orangdi antara kerumunan massa di jalan-jalan kota Galilea yang berdebu. Tapi dengan mengikuti-Nya, mereka menjadi dekat denganNya. Injil mencatat, “mereka tinggal bersama-sama-Nya.” Kedekatan itu membuat para murid semakin mengenal Dia.
Kendati begitu Siapakah sesungguhnya Yesus bagi mereka? Pertanyaan ini tidak jelas dengan sendiri-Nya. Karena diri-Nya serta misi-Nya tidak serta merta mereka pahami. Sehingga dalam sebuah kesempatan, ketika mereka bersama-sama dengan murid-murid-Nya Yesus bertanya kepada mereka: “Menurut kamu siapakah ‘Anak Manusia’?”
Ternyata mereka tidak mengenal-Nya. Selama kurang lebih tiga tahun, mereka ada bersama Dia, tapi kedekatan fisik tidak dengan sendirinya menjadi jaminan bahwa mereka mengenal-Nya. Pengenalan terhadap-Nya masih sebatas “apa kata orang”. Tapi Yesus kemudian membimbing mereka perlahan-lahan sampai pada pengakuan Petrus yang terkenal.”Engkau adalah Mesias, anak Allah yang hidup”(Mat.16:13-20)
Pengakuan Petrus sendiri tidak lahir dari pengetahuan pribadi-Nya, melainkan karena bisikan Roh Kudus. Itu artinya, pengenalan dan iman akan Tuhan tidak pertama-tama hasil olah pengetahuan manusia, tetapi terutama karena berkat dan anugerah pengetahuan dan Allah Bpa (bdk, Mat.16: 17).
Awalnya memang mereka tidak mengenal pribadi Yesus. Tapi dalam perjalanan waktu Tuhan sendiri membimbing mereka untuk mengenalnya lebih baik. Perlahan-lahan Ia menguakkan rahasia serta kebenaran tentang diri-Nya bagi mereka. Hingga pada malam perjamuan terakhir Ia menetapkan mereka sebagai sahabat (Yoh. 15:14). Sebagai sahabat, Ia mengungkapkan dan mempercayakan rahasia-rahasia diriNya kepada mereka.
Pengangkatan Yesus terhadap murid-murid sebagai sahabatNya ditandai dengan perjamuan bersama ketika IA duduk dan makan bersama mereka. Lebih dari itu Ia membasuh kaki mereka. Dengan cara itu Yesus menguduskan langkah hidup dan membukakan kepada mereka rahasia tentang diri-Nya.
Selanjutnya, pada hari Pantekosta Ia menganugerahkan kepada mereka Roh Kudus. Dengan menerima Roh Kudus, seperti dikatakan Paulus dalam suratnya kepada Jemaat di Roma, Tuhan menjadikan kita sebagai Anak-anak Allah. Dengan menjadi anak-anak Allah, kita juga boleh menyapa Allah sebagai Bapa. Dan sebagai anak, sama seperti kristus, kita semua adalah ahli waris. (Rom. 8:14-17)
Kita melihat di sini sebuah perkembangan yang terjadi pada status para murid. Dari sekedar pengikut dan murid lalu IA menjadikan mereka sahabat-Nya dan kemudian menjadi anak-anak Allah. Dengan menjadi sahabat Ia membuka rahasia diriNya kepada mereka.
Namun tidak cukup di situ, dengan menganugerahkan kepada mereka Roh Kudus, IA menjadikan mereka anak-anak Allah sendiri dan dengan menjadikan mereka anak-anak Allah Yesus Kristus menjadikan para murid-Nya Ahli Waris: pemilik kerajaan Allah, dipermuliakan bersama Kristus.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.