Berita NTT

Perbarindo NTT Libatkan Masyarakat di HUT BPR BPRS Nasional, Banyak Hadiah Menarik

Bagaimana respon masyarakat, pegawai atau karyawan ketika kegiatan ini akan digelar lagi, seperti apa respon mereka?

Penulis: Agustina Yulian Tasino Dhema | Editor: Rosalina Woso
TANGKAPAN LAYAR PODCAST POS KUPANG
Wawancara eksklusif Ketua DPD Perbarindo NTT, Robert P. Fanggidae dan Sekretaris DPD Perbarindo NTT, Venny Natalia Biremanoe bersama host jurnalis Pos Kupang, Annie Toda dalam Pos Kupang Podcast, Rabu, 22 Mei 2024. 

Saya kira ini unga yang menarik, kalau kita punya dana baiknya kita menabung di BPR karena di BPR tabungannya dijamin aman dan lebih menguntungkan.

Mudahkah untuk urusan perkreditan di BPR?

Kalau untuk menabung, kredit, kita sistemnya menjemput bola. Kalau ada yang pingin nabung, deposito dan juga mengajukan kredit, biasa marketing kita datangi. Jadi nasabah tetap melaksanakan aktivitas rutin seperti biasa.

Sejak 2008 sampai dengan 2024 tantangan seperti yang dihadapi teman-teman BPR selain pada 2022-2023 terjadi penurunan karena memang tidak bisa menolak situasi yang secara global terjadi?

Tantangan ada beberapa.

Pertama, dari aspek Sumber Daya Manusia. Ini kita sadar bahwa orang bekerja di BPR itu bukan pilihan utama. Masyarakat kita sudah terbudaya bekerja untuk "merasa lebih aman adalah menjadi Pegawai Negeri".

Kedua, bekerja di BUMN atau bumfyyang sehat. BPR, dia pilihan ketigalah. Itu positioning kita di pasar tenaga kerja karena itu, SDM yang masuk harus kita tempa dengan lebih keras karena "bahan bakunya tidak sebagus, bukan pilihan utama".

Kadang transit, ada kerja lain, pindah. Akhirnya, kita susah mendapatkan SDM yang profesional. Itu tantangan di SDM juga termasuk di direksi.

Direksi kita terbatas, beberapa BPR ini malah direksinya masih kosong, ada dua BPR karena harus melewati masa jabatan ,masa kerja minimal dua tahun sebagai pejabat, harus lulus ujian sertifikasi ada ujian tulis, ada wawancara kemudian setelah itu harus lulus Fit and Proper Test di OJK. Itu tantangan di SDM.

Tantangan berikut, kalau untuk modal, semua NTT sudah memenuhi ketentuan minimal enam miliar pada 31 Desember 2024. Dari sisi modal, tidak. Dari sisi teknologi ini dengan adanya undang-undang P2SK ini diturunkan dalam road map dan peraturan BPR yang terbaru nomor 7 tahun 2024 itu kita diberikan keleluasaan.

Pertama, perubahan nama dari perkreditan ke perekonomian.

Kedua, soal kegiatan usaha. Kegiatan usaha sudah dibuka bahwa BPR harus mengadopsi teknologi menggunakan teknologi yang bisa mendukung digitalisasi.

Ketiga, dari segi aspek modal, BPR sudah bis menambah modal dengan listing di pasar modal. Nah itu kemudahan-kemudahan yang diberikan oleh OJK sehingga sekarang tinggal BPR-nya harus menyeleksi sistem informasi yang bisa mendukung produk-produk digital karena ada perubahan lingkungan strategis perilaku masyarakat yang berubah lebih digital sekarang khususnya usia di bawah 40 tahun sehingga kalau BPR tidak mengadopsi ini, pasti makin tertinggal. Itu dari tiga aspek yang menjadi pilar tantangan kita ke depan.

Bagaimana Perbarindo meningkatkan bukan hanya kuantitas tetapi juga kualitas SDM?

Kita barusan pada tanggal 4 dan 5 Mei lalu kita melakukan pelatihan dua topik yaitu refreshing analisa kredit, yang kedua manajemen kredit bermasalah. Ke depan masih ada pelatihan tentang service excellent, pelatihan tentang model CKPN sebagai pengganti PPAP, Cadangan Kelebihan Penurunan Nilai akibat kredit-kredit yang bermasalah.

Halaman
1234
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved