Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Senin 20 Mei 2024, Bersama Maria Datang Kepada Yesus

Ya Bunda Maria, bunda yang penuh kasih, doakanlah kami agar tetap setia menjadi pengikut Putramu Yesus Kristus

|
Editor: Rosalina Woso
Dok. POS-KUPANG.COM
RP. John Lewar SVD. 

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik Senin 20 Mei 2024, Bersama Maria Datang Kepada Yesus

Oleh: Pastor John Lewar, SVD

Lectio:
Kejadian 3:9-15, 20 atau Kis 1:12-14
Mazmur 87:1-2,3,5,6-7, R:3
Yohanes 19:25-34

Meditatio:

Surga ada di telapak kaki ibu”. Suatu ungkapan yang familiar bagi kita. Ungkapan ini memiliki pesan yang luar biasa yakni betapa mulianya peran seorang ibu dalam kehidupan setiap manusia. Setiap orang memiliki ibu yang terlibat dalam sejarah hidup anaknya. Sedari kandungan, ibu telah memainkan peran dalam mengandung dan melahirkan anaknya. Segala sesuatu yang baik diusahakan oleh ibu. Dalam Injil kita melihat seorang ibu yang luar biasa berperan dalam kehidupan anaknya. Ibu itu adalah Bunda Maria.

Tidak banyak yang setia menemani Yesus pada saat-saat akhir hidupNya. Satu dari sedikit orang itu adalah Maria. Dengan hati pedih, Maria mendampingi Anaknya menyongsong maut di kayu salib. Ia adalah ibu yang berduka karena harus menyaksikan buah hatinya sendiri dibunuh dengan kejam. Namun, Maria adalah juga ibu yang setia, tabah dan sungguh mengasihi Sang Putra.

Kasihnya yang besar ditanggapi dengan kasih yang besar pula oleh Yesus. Sebelum mengembuskan napas terakhir, Ia memberikan wasiat. Menunjuk murid-Nya yang terkasih, Yesus berkata kepada Maria, “Ibu, inilah anakmu.” Hal yang sama dikatakan kepada murid-Nya itu bahwa Maria adalah ibunya.Wasiat ini dipahami Gereja sebagai pernyataan bahwa umat beriman dipercayakan kepada Maria, dan bahwa kita sebagai umat beriman hendaknya menyambut Maria secara istimewa sebagai ibu kita.

Dalam Injil, Tuhan Yesus memberikan Bunda Maria kepada muridnya, dan mereka saling menerima satu dengan yang lain. Tindakan ini mengakhiri kesedihan Bunda Maria. Hal ini berarti di ujung penderitaan setiap orang
Tuhan pasti telah menyediakan hadiah kekal untuk mereka yang bertahan dari segala kesukaran hidup dengan tetap berpegang teguh dalam imannya akan Allah. Seperti Bunda Maria, walaupun sering berjumpa dengan kesedihan dalam hidup, ketaatannya terhadap kehendak Allah tetap tak tergoyahkan.

Hari ini kita memperingati Santa Perawan Maria Bunda Gereja. Ada tiga hal yang menjadi dasar refleksi kita pada hari ini.

Pertama, Maria menjadi teladan iman yang dekat dengan Misteri Salib. Injil di atas memberi gambaran jelas bahwa Bunda Maria telah memberi teladan iman yang konsisten-setia. Iman yang dihayati Maria, teristimewa dalam drama
penyaliban Yesus adalah Iman yang bergerak dalam tatapan hening kepada Yesus. Dalam kesedihan mendalam, Maria “melihat” peristiwa Salib dalam kepasrahan total pada rencana Tuhan. Tak tangguh-tangguh, Yesus yang melihat Ibunya yang konsisten-setia mencurahkan anugerah istimewa bagi kita melalui murid yang dikasihi-Nya untuk menerima Maria sebagai Ibu kita.

Kedua, Bersama Maria kita mempersembahkan perjalanan hidup iman kita dalam dan melalui Ekaristi. Dari sinilah kita paham, bahwa peringatan ini jatuh pada hari sesudah Pentekosta karena Roh Kuduslah yang menyertai ziarah kita bersama Bunda Maria menuju persatuan dengan Yesus melalui: Misteri Salib, Ekaristi dan Gereja.

Ketiga, Maria memberi dirinya sebagai ibu Yesus Sang Penebus dan Ibu bagi anak-anak yang ditebus. Satu hal yang dapat kita renungkan dalam pengalaman hidup iman kita: kalau ada penderitaan atau kesulitan dalam hidup harian kita, lihatlah Salib Yesus, serahkan hati kita kepada Yesus melalui Ekaristi dalam keheningan batin dan kepasrahan total pada Yesus. Ia akan membalas tatapan iman kita yang hening dengan suara kasih-Nya: Ibu,
inilah anakmu, dan inilah Ibumu”.

Missio:
Perjalanan Gereja penuh tantangan, begitu pula perjalanan hidup kita. Jangan takut, Surga ada di telapak kaki ibu”. Sebab kita tidak sendirian.

Maria setia mendampingi kita, bahkan dalam saat-saat yang paling berat. Bersama Maria, kita dapat menjalani hidup dengan tenang, sebab berjalan bersamanya, kita akan diantar sampai kepada sang Putra.

Kesatuan antara Kristus, Bunda Maria, dan Gereja sungguh tak terpisahkan. Hati Bunda Maria selalu terbuka menerima keluh-kesah kita untuk disampaikan kepada Kristus Putranya dan senantiasa menyertai kita dengan doa-doanya.

Doa: Ya Bunda Maria, bunda yang penuh kasih, doakanlah kami agar tetap setia menjadi pengikut Putramu Yesus Kristus. Amin

Sahabatku yang terkasih, Selamat memperingati Santa Perawan Maria Bunda Gereja. Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Bapa dan Putera dan Roh Kudus...Amin.

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved