Pilkada Lembata

Pilkada Lembata, Imo Wulakada Calon Tunggal DPC Demokrat

Demokrat dari hasil Pileg 2024, menjadi pemilik suara terbanyak sekaligus berhak mendapat kursi Ketua DPRD Lembata.

Penulis: Irfan Hoi | Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/IRFAN HOI
Hilarius Lukas Kirun atau Imo Wulakada (kiri) saat berbicara dengan pengurus DPD Demokrat usai mengikuti agenda fit and proper test di Kupang. 

Dia mengakui, dirinya tetap membangun kepercayaan itu berlandaskan visi misi partai. Imo Wulakada mengatakan, sebagai kader dari DPC, ia juga berharap adanya sokongan dari semua kader dan struktur partai, di samping adanya koalisi partai maupun relawan dan simpatisan. 

Beberapa waktu belakangan, kata dia, ada kalangan yang melihat Imo Wulakada sebagai sosok yang bisa memenangkan Pilbup Lembata. Dengan pencapaian yang ada, ia yakin Demokrat bisa meningkat dalam pileg mendatang. 

"Dari empat kursi kali ini, tiganya adalah new-cumbent, dan saya sendiri adalah incumbent. Tentu dengan perolehan ini Demokrat sudah pasti sebagai pucuk di DPRD. Kalau kepala daerah juga dari Demokrat, maka akan lebih baik Komunikasi dan kerja samanya," ujarnya. 

Ia juga meyakini segala tahapan yang dilalui dalam proses pilkada, penilaian terhadap dirinya akan tercermin dari berbagai aspek. Dengan catatan yang dikatakan komplit, Imo Wulakada yakin DPP Demokrat memutuskan dengan obyektif demi kemenangan Demokrat di Lembata. 

Secara pribadi, Imo Wulakada mengaku tetap menghormati segala keputusan yang ada. Dia bilang, Demokrat kali ini memang sudah mengukir sejarah sepanjang Pileg  berlangsung. Bahkan, Pileg 2024, di NTT hanya Lembata yang punya raihan terbaik dengan berasa di posisi ketua DPRD. 

Sehingga, ujar dia, perhatian terhadap Demokrat Lembata dari tingkat DPD dan DPP pasti terjadi. Perhatian itu paling tidak memberi efek dalam keputusan di Pilkada ini. 

Imo Wulakada juga menyampaikan dalam uji kepatutan dan kelayakan ini memang ada beberapa pertanyaan yang diarahkan kepada para bakal calon, terutama mengurai beberapa persoalan yang sedang terjadi. 

"Sehingga regulasi yang dibuat dan kebijakan yang diambil itu harus menjadi penting. Data menjadi penting," tegas dia. (fan)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved