Berita Ngada

Bank NTT Cabang Bajawa Gelar Customer Gathering Bareng Nasabah

Bank NTT berupa pembinaan, pendampingan kepada Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), kelompok Tani dan kelompok Ternak.

Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG/CHARLES ABAR
Bank NTT Cabang Bajawa gelar Customer service di Aula MBC Bajawa, Kamis 16 Mei 2024 malam. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Charles Abar 

POS-KUPANG/COM, BAJAWA - Customer Gathering  Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur atau Bank NTT menghadirkan pelaku-pelaku usaha mikro dan Pemerintah kabupaten Ngada.

Gelar di Aula MBC Bajawa, Kamis, 16 Mei 2024) sore hingga malam, kegiatan yang bertajuk ‘ Tumbuh Bersama Dalam Pembiayaan’ ini guna kembali menyamakan persepsi antara Bank NTT, Pemerintah dan Nasabah.

Dalam  sharing session beberapa narasumber baik dari pihak ketiga diwakili oleh Kepala Badan Keuangan kabupaten Ngada, Kepala Dinas PUPR Ngada dan Perwakilan Bank NTT pusat memaparkan pencapaian-pencapaian dalam bermitra antara Bank NTT dengan Pemda Ngada.

Baik pihak Pemerintah, perwakilan dari Bank NTT Pusat juga kembali memaparkan prodak-prodak bank NTT berserta inovasi yang dilakukan.

Baca juga: Pilkada Ngada, Moses Jala Daftar di NaDem dan Soroti Potensi yang Belum Digarap Maksimal

Kepala Bank NTT Cabang Bajawa, Ketut Edi Suryantha mengatakan kegiatan ini guna melakukan sinkronisasi antara pengusaha dan pemerintah.

“Yang pertama kami ingin apresiasi customer kita baik itu nasabah dana pihak ketiga atau DPK maupun nasabah kredit yaitu debitur. Apresiasi itu dalam bentuk apa, kita kumpul kita samakan persepsi , apa kekurangan dari kami , butuh penjelasan dalam bentuk  itu diskusi,” kata Edi kepada TRIBUNFLORES.COM, Kamis malam.

Sehingga diskusi yang baru terjadi, agar sama-sama mendapatkan penjelasan lebih baik kontribusi bank NTT dan Pemda dalam rangka melakukan perputaran uang di kabupaten Ngada.

Dijelaskan Edi, pihaknya dalam hal ini Bank NTT sudah menjalankan berbagai program dalam mendukung efektivitas,  transparansi untuk mendukung Pemerintah Daerah seperti, gerakan non tunai yang sudah sinkronisasi dengan pemda. Selain itu, cast managemen  sistem, SP2d Online dan terbaru Sistem Keuangan Desa (Siskuedes Online).

“Artinya dari pemerintah dan lainya tidak harus ke bank, cukup dengan menggunakan teknologi yang ada, sudah bisa melakukan penarikan dana kapan pun, 7 hari 24 jam dan itu semua transparansi dan itu semua non tunai dan dipantau secara langsung oleh Bupati maupun bendahara,”  terang Kacab Edi.

Sementara di bidang kredit, Edi mengatakan, pihaknya telah  mendukung semua program kerja pemerintah, baik itu mikro maupun modal kerja.

Salah satu yang sangat diminati oleh Nasabah adalah kredit usaha merdeka. Kredit ini memberikan kemudahan dengan bunga murah tanpa agunan 

“Mikro sangat berminat sekali dengan kredit merdeka yang ada dengan bunga 0 persen tanpa agunan bebas dari rentenir, itu kredit tanpa bunga kami tidak mencari keuntungan tapi tetap ada biaya administrasi , biaya administrasi untuk asuransikan di debitur ini. Tanpa agunan, artinya kapan dia panen baru bayar,” kata Edi.

Selian itu, memberikan kemudahan modal kerja kepada pihak pengusaha atau rekanan Pemerintah.

“Mitra kami selalu koordinasi, apa sih kekurangan dari pembiayaan yang sudah kami lakukan bersama, baik itu bank garansi ataupun yang lainya, sama-sama kita kawal ini bersama Pemda maupun pelaku usaha,” 

Perputaran Uang di Kabupaten Ngada 

Hingga kini Bank NTT Cabang Bajawa sudah gelontorkan dana 440 miliar berputar di kabupaten Ngada.

Edi mengharapkan dana pihak ketiga, agar tidak lari ke BUMN atau bank Himbara. Karena menurutnya,  uang tersebut tetap akan diakumulasikan ke luar daerah. Sehingga dengan dana masuk berupa giro dan tabungan  bisa menekan suku bunga.

“Justru kami sangat butuh sekali dana pihak ketiga dana murah yakni giro dan tabungan. Sedangkan deposito sangat beban bagi kami. Semakin kami dapatkan  giro dan tabungan dengan  jumlah besar kemudian kami salurkan kepada Kredit kami pasti memberikan split margin yang sedikit atau suku bunganya kami bisa tekan. Tetapi kalau dana kami sudah mahal otomatis split margin  tidak sedikit,” tambahnya.

Ia juga berharap kepada Pemerintah agar giro yang mengendap di bank lain agar kembalikan ke bank NTT. Kepada tokoh-tokoh yang menyimpan uang di rumah  juga diharapkan agar menabung di Bank NTT.

“Kepada para tokoh-tokoh  yang ada dana simpanan di rumah menabunglah di Bank NTT. Menabung di Bank NTT artinya kita membangun daerah kita. Karena ada sinkronisasi  dengan pemda,” pungkas Edi.

Sentuhan Bank NTT untuk Kabupaten Ngada

Sementara Bupati Ngada, Andreas Paru menyadari betapa pembangunan di kabupaten Ngada berjalan baik berkat dukungan dari Bank NTT. Walaupun penyertaan modal tergolong kecil berjumlah 25 miliar, Bank NTT tetap membantu pembangunan di Ngada.

“Walaupun modal kita kecil, penyertaan modal kecil tetapi kepercayaan yang diberikan bank NTT kepada kabupaten Ngada itu luar biasa,” kata Andreas.

Bantuan diberikan oleh Bank NTT berupa pembinaan, pendampingan kepada Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), kelompok Tani dan kelompok Ternak.

Selian itu, ketika situasi fiskal daerah, APBD Kabupaten Ngada mengalami kesulitan diterpa covid-19 Bank NTT memberikan pinjaman  daerah berjumlah 84 miliar. Dengan pinjaman ini Pemda Ngada bisa membangun beberapa fasilitas umum seperti Rumah Sakit, Traktor , Kapal laut dan pembenahan sektor pariwisata, jalan dan jembatan.

Untuk itu Bupati Andreas mengajak semua pihak untuk menjaga bank NTT untuk terus berinovasi dan berkembang

“Saya mengajak kita semua untuk berani hidupkan bank NTT ini, kita jaga bersama perbanyak inovasi dan terobosan, “tutup Andreas.(*)

Ikuti  Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

 

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved