Berita Belu
Bangun Kemandirian dan Pembinaan, Lapas Atambua Panen Padi Hasil Kerja Warga Binaan
sebagian dari hasil penjualan akan disetorkan ke kas negara (PNBP), sementara sisanya akan digunakan untuk kegiatan di Lapas Atambua.
Penulis: Agustinus Tanggur | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Agustinus Tanggur
POS-KUPANG.COM, ATAMBUA - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Atambua, Kabupaten Belu, telah menggelar acara panen padi sebagai bagian dari program pembinaan dan kemandirian bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di bidang pertanian.
Panen padi jenis Ciherang, hasil dari pelatihan program kemandirian, secara simbolis dipimpin oleh Kepala Lapas Atambua, Bistok Oloan Situngkir, bersama para petugas dan delapan Warga Binaan Pemasyarakatan yang turut serta dalam program asimilasi, Senin 13 Mei 2024.
Menurut Kalapas Bistok Oloan Situngkir, panen padi ini merupakan salah satu langkah pembinaan yang dijalankan di Lapas Atambua.
"Hari ini kita melakukan panen jenis Ciherang di atas lahan Lapas Atambua dengan luas sekitar satu setengah hektar. Mudah-mudahan dengan panen padi tahun ini, hasilnya melimpah dan bisa kita gunakan untuk pembinaan di Lapas Atambua," ungkap Bistok, kepada Pos Kupang.
Baca juga: Pilkada 2024, Bawaslu Belu Buka Pendaftaran Calon Anggota Panwascam
Selain penanaman padi, Lapas juga mengembangkan budidaya kacang hijau di lahan di luar kantor, serta memanfaatkan lahan kosong lainnya untuk menanam kol dan semangka.
"Lahan kosong yang ada akan kita manfaatkan. Sementara di dalam lapas, lahan kita tanami dengan sayur-sayuran yang nantinya dapat digunakan untuk kegiatan pembinaan di Lapas Atambua," jelasnya.
Bistok menambahkan bahwa hasil panen padi akan dijual, dan sebagian dari hasil penjualan akan disetorkan ke kas negara (PNBP), sementara sisanya akan digunakan untuk kegiatan di Lapas Atambua.
Salah satu Warga Binaan Lapas Atambua, RM, yang ikut dalam panen padi di lahan seluas 1,5 hektar ini mengaku selama menjalani masa tahanan di Lapas Atambua, ia telah memperoleh banyak pembelajaran yang bermanfaat dan dapat menjadi bekal ketika kembali ke masyarakat.
RM menjelaskan bahwa selain rutin mengikuti kegiatan pembinaan rohani, ia juga aktif belajar teknik bertani yang baik dan benar, yang dapat meningkatkan hasil pertanian dan pendapatan ekonomi selama di Lapas Atambua.
"Saya tidak hanya mendapatkan pembinaan rohani, tetapi juga terlibat dalam kegiatan pembinaan pertanian. Saya belajar banyak hal tentang pertanian yang nantinya akan saya terapkan ketika kembali ke masyarakat," ujarnya.
Lebih lanjut, RM menjelaskan bahwa selain belajar tentang padi sawah, ia juga memiliki pengalaman dalam menanam sayur-sayuran dan semangka.
Ia berharap bahwa pembelajaran yang ia dapatkan di Lapas Atambua akan menjadi bekal berharga untuk menjalani hidup di masa mendatang. (cr23)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.