Berita Timor Tengah Utara
Terapkan Merdeka Belajar, Siswa SMP Negeri Satap Oetulu Timor Tengah Utara Buat Kripik Pisang
merupakan bagian dari kurikulum "Merdeka Belajar" yang telah diterapkan di sekolah tersebut sejak tahun ajaran 2023-2024.
Penulis: Dionisius Rebon | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dionisius Rebon
POS-KUPANG.COM, KEFAMENANU - Siswa-siswi Kelas VII Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri Satu Atap (Satap) Oetulu menggelar kegiatan pembuatan Kripik Pisang, Rabu, 8 Mei 2024.
Pembuatan kripik pisang ini merupakan bagian dari penerapan kurikulum Merdeka Belajar, Project Kewirausahaan dari SMP yang terletak di Desa Oetulu, Kecamatan Musi, Kabupaten Timor Tengah Utara, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) tersebut.
Siswa-siswi Kelas VII SMP Negeri Satap Oetulu ini membuat kripik pisang dan mengemasnya di dalam wadah plastik atau mika. Mereka juga memasang logo produk pada kemasan kripik pisang tersebut.
Saat diwawancarai POS-KUPANG.COM, Kepala Sekolah SMPN Satap Oetulu, Donantus Mau Loe, S.Ag mengatakan, kripik pisang tersebut murni hasil karya siswa-siswi SMP Negeri Satap Oetulu.
Baca juga: Pilkada Timor Tengah Utara, Sekda Info Perkembangan Pemeriksaan ASN Terlibat Politik Praktis
Pembuatan kripik pisang tersebut merupakan bagian dari kurikulum "Merdeka Belajar" yang telah diterapkan di sekolah tersebut sejak tahun ajaran 2023-2024.
Dalam Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), kata Donatus, pihaknya telah melaksanakan salah satu komponen yakni suara demokrasi dalam pemilihan badan pengurus OSIS.
Sedangkan pada kesempatan itu, proses belajar mengajar siswa-siswi memasuki point kedua yakni kewirausahaan dengan membuat kripik pisang.
Ke depannya, SMP Negeri Satap Oetulu merencanakan penerapan project ketiga yakni kearifan lokal. Dalam project kearifan lokal, siswa-siswi diwajibkan untuk belajar pengucapan Takanab (tutur adat), berdoa dan berpidato dalam bahasa daerah.
Pada project keempat nanti, ucap Donatus, siswa-siswi akan diajarkan tentang cara menenun kain, menganyam tikar, menganyam nyiru dan membuat tali dari bahan-bahan lokal.
Sementara itu, Siswi Kelas VII SMP Negeri Satap Oetulu, Arelia Ceunfin mengaku bersyukur menerima pelajaran pembuatan kripik pisang sebagai bagian dari penerapan P5 "Kurikulum Merdeka".
Menurutnya, pembuatan kripik pisang ini bisa mendorong mereka untuk berwirausaha ketika tidak melaksanakan kegiatan belajar mengajar di sekolah. Di sisi lain, mereka juga memiliki bekal untuk memperoleh pendapatan di luar jam sekolah.
Dikatakan Arelia, bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat kripik pisang yakni; buah pisang, minyak goreng, bumbu balado, cokelat dan gula halus.
Kripik pisang tersebut dibuat dengan sejumlah aneka rasa. Hal ini bertujuan untuk memberikan pilihan rasa yang berbeda bagi para pembeli. (*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.