Tahbisan Uskup Agung Kupang

Moto Episkopal Mgr. Hironimus Pakaenoni Terinspirasi Dialog Yesus dan Rasul Petrus 

Menurut Mgr. Hironimus motto tersebut bertolak dari dialog mendalam antara Yesus dan Simon Petrus yang dikenal sebagai salah satu dari 12 murid Yesus.

Penulis: Rosalia Andrela | Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/HO
Uskup Agung Metropolitan Kupang, Mgr. Hironimus Pakaenoni memberikan sambutan usai misa penahbisan Kamis, 9 Mei 2024. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Rosalia Andrela

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Uskup Agung Metropolitan Kupang, Mgr. Hironimus Pakaenoni resmi ditahbiskan pada Kamis, 9  Mei 2024 di Gereja Katedral Kristus Raja Kupang.

Mengawali sambutannya, Mgr. Hironimus mengucapkan terima kasih kepada Duta Besar Vatikan untuk Indonesia, Mgr. Piero Pioppo beserta seluruh uskup, imam, biarawan/biarawati, tokoh dan pemuka agama, pemerintah Kota, Kupang, Pemerintah Provinsi NTT, Forkopimda, keluarga, undangan, serta umat yang hadir dalam misa penahbisan tersebut.

Motto episkopal Mgr. Hironimus adalah gembalakanlah domba-dombaku atau dalam bahasa latin disebut pasce oves meas.

Menurut Mgr. Hironimus motto tersebut bertolak dari dialog mendalam antara Yesus dan Simon Petrus yang dikenal sebagai salah satu dari 12 murid Yesus.

Dalam permenungannya Mgr. Hironimus sering bertanya mengapa dirinya dipilih oleh Tuhan untuk menggembalakan umat.

“Siapakah aku ini sehingga Tuhanku berkenan memilihku. Mengapa saya? adalah orang lain yang lebih baik, dan lebih pantas untuk jabatan ini. Ini adalah pertanyaan yang sempat berkecamuk dalam benak saya, selama beberapa waktu terakhir hingga menjelang peristiwa iman pentahbisan hari ini,” ujar Mgr. Hironimus dalam sambutannya.

Untuk menjawab pertanyaan ini Mgr. Hironimus bertolak dari dialog cinta yang mendalam dari Yesus dan Simon Petrus. Kemudian muncul kata- kata Yesus yang akhirnya dijadikan sebagai motto episkopal.

Baca juga: Pemprov NTT Jamu Makan Malam Bersama Duta Besar Vatikan dan Uskup

“Mengapa hanya kepada Simon Petrus, Yesus bertanya apakah engkau mengasihi aku? meskipun ada murid lainnya. Adakah kualitas insani yang istimewa yang dimiliki oleh Simon Petrus? dan jawabannya ternyata tidak. Bukan keunggulan kualitas insani, melainkan sebaliknya kerapuhan kualitas insan,” ungkap Mgr. Hironimus.

Layaknya Simon Petrus pada zaman itu, Mgr. Hironimus yakin keterpilihannya bukan karena kehebatan dan prestasi pribadi melainkan cinta kasih yang didapatkannya dari Yesus sebagai gembala utama.

"Cinta kasih lah dasar utama keterpilihan saya oleh sang gembala agung yang utama. Gembalakanlah domba-dombaku,” kata Mgr. Hironimus.

Motto episkopal ini sekaligus mengingatkannya pada pesan Santo Paulus bahwa sehebat apapun seseorang jika tanpa cinta kasih tidak akan berguna.

Lewat motto episkopal ini Mgr. Hironimus menghubungkan dengan 3 godaan iblis di padang gurun dan cara Yesus memanggil Rasul Petrus dalam tugas penggembalaannya.

Pertama Yesus mengarahkan kasih Petrus padanya. Hal paling menurut Mgr. Hironimus adalah dipanggil untuk menggembalakan kawanan domba, bukan kompetensi manusiawi yang diminta melainkan tentang cinta kasih apakah kita sungguh mencintai Yesus.

Kedua, tersirat dalam kata-kata Yesus tentang memberi makan domba. Bagaimana cara seorang gembala memberikan makan dombanya? yakni dengan pelayanan sabda atau firman dan sakramen khususnya ekaristi mahakudus.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved