Wawancara Eksklusif
Wawancara Eksklusif Bacagub NTT Andre Garu: Gagasan NTT Sebagai Provinsi Kepulauan
Andre Garu Bakal mendaftar sebagai bakal Calon Gubernur NTT di tiga partai yakni Gerindra, PKB dan Nasdem.
Apakah ada rencana ke partai lain?
Saya pikir kalau saya daftar semua nanti tidak ada teman. Biar saja teman lain berdaftar ke sana, kan harus kompetisi. Nggak apa-apa, diberi ruang kepada putera puteri terbaik NTT untuk sama-sama berpikir tentang NTT kedepan.
Anda sudah menyatakan keseriusan untuk maju dalam pilgub NTT. Persiapan yang sudah dilakukan sejauh ini seperti apa?
Kalau dari sisi kesiapan, saya mantan senator dengan kurang lebih suara 150.000 di tahun 2014 dan tim kerja hampir semua kabupaten di NTT. Itu salah satu modal politik.
Yang kedua, hampir dua kali saya maju sebagai calon DPR RI dari Dapil NTT 1. Dari dua proses ini saya masih di atas lah di dalam internal partai. Saya yakin ini menjadi kekuatan.
Begitu juga nanti kita berkoalisi dengan beberapa partai lain, saya yakin sekali dengan komitmen kebersamaan kita, dengan cara pandang yang sama untuk membangun NTT lima tahun yang akan datang, ya saya pikir pasti bisa berhasil.
Persiapan itu kan bukan hanya kerja sendiri. Dengan semua yang punya kesamaan pemikiran dan pandangan untuk bangun NTT lebih baik sehingga mottonya "Mari Bangun Bersama". Harus bangun bersama tidak bisa bangun sendiri-sendiri.
Seperti apa pendekatan dengan figur lain?
Selama ini ada beberapa figur yang sudah melakukan pendekatan tapi ada satu yang memang sudah ada chemistry, hanya menunggu waktu yang tepat. Yang jelas kolaborasi Timor-Flores itu pasti berjalan.
Apakah orang partai?
Beliau tokoh lah. Nanti kita akan tahu juga, yang jelas kolaborasi antara Timor dan Flores.
Saat menjadi senator dulu, Anda pernah mendorong wacana NTT sebagai Provinsi Kepulauan. Seperti apa wacana itu dan urgensinya saat ini seperti apa?
Memang realita kita di daerah kepulauan. Kita kembali ke belakang, bahwa terbentuknya Undang-Undang 68 tahun 68 ya tentang Provinsi Sunda Kecil yang terdiri dari Bali, NTB dan NTT.
Kita harus sadari bahwa NTT ini miniatur Indonesia karena pulaunya begitu banyak dengan tingkat kesulitan yang luar biasa. Makanya tidak heran kalau kita bilang NTT itu provinsi termiskin.
Bayangkan kalau dari pulau datang beli gula ke pulau yang agak besar. Dia harus bayar motor laut Rp.150.000 dan beli gula misalnya dua tiga kilo. Bayangkan berapa harganya. Itu baru satu, gula saja. Belum kalau beli besi, beli semen dan seterusnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.