Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Selasa 7 Mei 2024, "Emas di Ujung Cemeti"
Dia mendulang emas di ujung cemeti. Di balik sakitnya, ada sukacita, ada emas kesuksesan dalam belajar mengajar, walaupun tinggal kenangan saja.
Pastor John Lewar SVD
Biara Soverdi Yosef Freinademetz STM Nenuk Atambua
Suara Pagi
Selasa, 7 Mei 2024
Hari Biasa Pekan VI Paskah
Lectio:
Kisah Rasul 16:22-34
Mazmur 138:1-2a,2bc-3,7c-8
Yohanes 16:5-11
Meditatio:
Adalah seorang siswa kelas XII SMK Katolik St. Yosef Nenuk-Atambua Timor NTT, Jurusan TKRO, Sergio Paineon. Dia dilarikan ke rumah sakit dan dinyatakan menderita leukimia, kanker darah stadium akhir.
Sambil menjalani pengobatan, dia dihadapkan pada satu situasi sulit, sebuah tantangan yang besar, ujian akhir sekolah, 16 – 23 April 2024. Sambil tersenyum dia melangkah maju dan memasuki ruang ujian. Tampak di wajah ada ketenangan untuk mengerjakan soal ujian. Hari berganti hari dijalaninya dengan baik, tetapi pada hari keenam, kondisi badannya melemah.
Dia belum menyerah. Sergio ingin menyelesaikan ujiannya. Dia mengatakan, “saya masih kuat”. Tetapi radang leukimia tidak mengenal kompromi, akhirnya Sergio dilarikan lagi ke rumah sakit dan pada tanggal 1 Mei tepat pukul 20.30 WITA, dalam pelukan mama tersayang, tatapan wajah yang tenang tanpa kata, Sergio menghembuskan nafas terakhir.
Sergio meninggal. Dan Hari kemarin, 06 Mei 2024, papa dan mamanya hadir di sekolah menerima amplop kelulusan. Sergio Lulus. Semua temannya ada gandeng orangtua, tetapi mamanya hanya gandeng foto saja. Sergio telah mengakhiri perjuangan hidupnya di lembaga pendidikan SMK Katolik St. Yosef Nenuk Atambua.
Dia mendulang emas di ujung cemeti. Di balik sakitnya, ada sukacita, ada emas kesuksesan dalam belajar mengajar, walaupun tinggal kenangan saja.
Lukas dalam Kisah Rasul 16:22-34, berkisah tentang seorang kepala penjara diterpa musibah. Dia ditugaskan untuk mengawasi Paulus dan Silas dengan penjagaan ekstra ketat di penjara.
Di tengah malam Paulus dan Silas berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah. Orangorang hukuman lain mendengarkan suara mereka.
Tiba-tiba terjadi gempa bumi yang hebat, sehingga sendi-sendi penjara itu goyah. Terbukalah semua pintu penjara dan terlepaslah belenggu mereka semua.
Ketika kepala penjara melihat keadaan penjara yang terbuka, dia mengira bahwa tahanan-tahanan telah melarikan diri, khususnya Paulus dan Silas.
Musibah ini membuat dia ingin bunuh diri karena tak tahan dengan pertanggung jawaban yang akan dikenakan kepadanya.
Namun Paulus kemudian menghentikan tindakannya itu. Kepala penjara itu berlari dan tersungkur di depan Paulus dan Silas. Dia pun membawa Paulus dan Silas ke rumahnya dan memberi diri dibaptis bersama seisi rumahnya.
Peristiwa pembebasan ini berlangsung luar biasa dan ajaib. Kisah ini mau mewahyukan kepada kita bahwa pewartaan injil tidak bisa dihentikan atau ditaklukkan oleh kuasa dunia dan kuasa jabatan apapun. Keberhasilan perutusan tidak tergantung pada posisi dan jabatan atau kuasa dunia, tetapi pada daya kuasa Allah sendiri dan keberanian iman
dari si pewarta.
Bacaan Injil Yohanes mengisahkan tentang datangnya Roh Kudus. Ketika Yesus berkata bahwa Ia akan meninggalkan mereka, dukacita sentak melipur di dalam kepala para murid. Dukacita ini karena Tuhan akan segera meninggalkan mereka.
Namun kemudian Yesus berkata bahwa setelah kepergian-Nya, Roh Kudus akan datang untuk menghibur mereka.
Kehadiran Roh Kudus adalah bukti bahwa ketidakpercayaan itu dosa, keadilan telah terpenuhi dengan kembalinya Yesus kepada Bapa, dan bahwa penguasa kejahatan telah dikalahkan.
Dalam keseharian, tak jarang kita menemui tantangan yang penuh pergolakkan sehingga membuat kita ingin menyerah dalam perjuangan.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 6 Mei 2024, "Sibuk Bisnis Tapi Ada Waktu untuk Tuhan"
Perhatian kita seolah terfokus pada masalah yang berat sehingga kita lupa bahwa berkat Tuhan yang luar biasa terdapat di balik kesusahan yang menimpa.
Hari ini Tuhan mengingatkan kita bahwa di balik derita yang dialami, terdapat sukacita di hari esok. Kesusahan di hari ini tidak sebanding dengan besarnya pertolongan yang menanti.
Tuhan mengajarkan kita bahwa di balik sakitnya cambuk hari ini, pasti ada emas untuk hari esok.
Missio:
Marilah kita memohon kehadiran Roh Kudus agar hidup kita sesuai ajaran Yesus dan kita menjadi pewarta kebenaran yang tangguh seperti Paulus dan Silas. Dengan terang Roh Kudus, kita pada akhirnya memilih jalan kehidupan, hidup bersama Allah sendiri.
Doa:
Tuhan, terimakasih atas anugerah Roh Kudus yang Engkau curahkan kepada kami. Kami mohon ampun karena kami lebih sering tidak pernah menyadari kehadiranNya. Ajarilah kami untuk selalu hidup dalam tuntunanNya... Amin
Sahabatku yang terkasih, Selamat Hari Selasa Pekan VI Paskah. Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Bapa dan Putera dan Roh Kudus...Amin
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Renungan Harian Katolik
Pastor John Lewar SVD
Biara Soverdi Yosef Freinademetz
Atambua
Suara Pagi
POS-KUPANG.COM
Renungan Harian Katolik Kamis 2 Oktober 2025, Menghargai Anak-Anak Kecil-Menghormati Semua Orang |
![]() |
---|
Renungan Harian Katolik Kamis 2 Oktober 2025, Ada Malaikat Pelindungku |
![]() |
---|
Renungan Harian Katolik Kamis 2 Oktober 2025, 'Ada Malaikat yang Memandang Wajah Bapa-Ku' |
![]() |
---|
Renungan Harian Katolik Rabu 1 Oktober 2025, "Menjadi Seperti Anak Kecil" |
![]() |
---|
Renungan Harian Katolik 1 Oktober 2025, "Rosario: Merangkai Bunga Kecil Bagi Allah" |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.