Akibat Fatal Jika Ternak Diberi Makan Buah Pisang yang Terkena Penyakit Darah Pisang
Beberapa akibat fatal yang terjadi jika petani memberi ternak mereka makan buah pisang yang terkena Penyakit Darah Pisang
Penulis: OMDSMY Novemy Leo | Editor: OMDSMY Novemy Leo
POS-KUPANG.COM, KUPANG -- Ini akibat fatal yang terjadi jika petani memberi ternak makan buah pisang yang Terkena Penyakit Darah Pisang.
Sejumlah petani bertanya apakah buah pisang yang terkena Penyakit Darah Pisang, bisa diberikan kepada ternak? Pertanyaan para petani ini dijawab oleh Dr. Laurensius Lehar, SP, MP, dosen Mata Kuliah Perlindungan Tanaman Hortikultura, Program Studi Teknologi Industri Hortikultura, Jurusan Tanaman Pangan Dan Hortikultura, pada Politeknik Pertanian Negeri Kupang.
Laurensius Lehar mengatakan, menggunakan batang pisang yang terkena penyakit Darah Pisang (Banana Blood Disease atau BBD) sebagai pakan ternak merupakan topik yang perlu diperhatikan dengan cermat.

"Meskipun batang pisang umumnya digunakan sebagai pakan ternak di beberapa daerah, terutama di daerah tropis, ada beberapa pertimbangan penting terkait dengan menggunakan batang pisang dari tanaman yang terinfeksi BBD," katanya.
Pertama, kualitas nutrisi yang menurun. Tanaman pisang yang terinfeksi BBD mengalami gangguan pada sistem vaskularnya yang mempengaruhi pasokan air dan nutrisi ke seluruh bagian tanaman, termasuk batang.
Baca juga: Pisang yang Terkena Penyakit Darah Pisang Apakah Bisa Dikonsumsi Manusia?
Baca juga: Doktor Laurensius Lehar Beri Saran ke Pemerintah Tangani Penyakit Darah Pisang
"Akibatnya, batang pisang dari tanaman yang terinfeksi cenderung memiliki kualitas nutrisi yang menurun, terutama dalam hal kandungan gizi yang diperlukan oleh ternak," kata Laurensius Lehar mengatakan, Sabtu (4/5).
Kedua, potensi kontaminasi. Dijelaskan Laurensius Lehar, tanaman yang terinfeksi BBD mungkin rentan terhadap pertumbuhan mikroba atau patogen lain yang dapat tumbuh di kondisi yang tidak sehat.
Penggunaan batang pisang yang terinfeksi ini sebagai pakan ternak dapat meningkatkan risiko kontaminasi dan penyebaran penyakit ke dalam sistem pencernaan ternak.

Ketiga, kandungan zat toksik atau senyawa berbahaya. Gangguan pada metabolisme tanaman yang terinfeksi BBD dapat mengakibatkan akumulasi senyawa-senyawa yang tidak diinginkan dalam batang pisang, seperti senyawa toksik atau berbahaya.
"Konsumsi batang pisang yang terkontaminasi dengan senyawa ini dapat berisiko bagi kesehatan ternak," jelas Laurensius Lehar.
Baca juga: Cara Jitu Mengatasi Penyakit Darah Pisang, Petani di Ende dan Flores Simak
Baca juga: Doktor Laurensius Lehar Ungkap Penyebab dan Gejala Penyakit Darah Pisang
Keempat, potensi penularan penyakit. Menurut Laurensius Lehar, meskipun bakteri penyebab BBD, yaitu Ralstonia solanacearum, tidak bersifat patogen pada ternak, tanaman yang terinfeksi BBD dapat menjadi tempat hidup bagi mikroorganisme lain yang dapat menyebabkan penyakit pada ternak.
Penggunaan batang pisang yang terinfeksi ini sebagai pakan ternak dapat memperbesar risiko penularan penyakit. (*)
Kompetisi Inotek 2 Pertanian Regional NTT 2025, Ajak Partisipasi Perguruan Tinggi Lain |
![]() |
---|
Sosok Goris Batafor, Mengalirkan Hasil Tani NTT Langsung ke Meja Konsumen |
![]() |
---|
Jurusan Peternakan Politani Negeri Kupang: Lahirkan Alumni Kompeten dan Siap Wirausaha |
![]() |
---|
Politani Kupang Gelar Kegiatan Peningkatan Pendapatan Melalui Teknologi Peternakan di Desa Mata Air |
![]() |
---|
Mau Jadi Petani Keren? Kuliah di Jurusan Tanaman Pangan dan Hortikultura Politani Kupang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.