Energi Alternatif

Peternak Kupang NTT Daniel Aluman Maksimalkan Kotoran Ternak untuk Biogas, Bisa Hemat Jutaan Rupiah

NTT merupakan provinsi penghasil ternak. Sayangnya, kotoran ternak, khususnya babi, belum dimanfaatkan secara maksimal.

Editor: Agustinus Sape
KOMPAS/KORNELIS KEWA AMA
Daniel Aluman memperlihatkan IPAL bantuan dari anggota DPR, Ansy Lema, di samping rumahnya di Kupang, Nusa Tenggara Timur, Kamis (2/5/2024). 

Pengolahan kotoran babi ini tidak terlalu sulit. Semua sudah terkumpul di dalam septic tank. Pemda tinggal memberi pelatihan kepada masyarakat atau bekerja sama dengan pihak ketiga.

”Di Sumba, sebagian masyarakat sudah terbiasa menggunakan kotoran babi untuk biogas, penerangan listrik di rumah dan kompor gas. Memang belum semua memanfaatkan itu. Karena hal ini menyangkut api, banyak rumah tangga khawatir akan kebakaran. Perlu ada bimbingan atau penyuluhan dalam proses instalasi pemanfaatan air limbah ternak ini,” kata Marianus.

tanaman hortikultura pakai kotoran babi_004
Tanaman hortikultura milik Daniel Aluman di Kupang, Nusa Tenggara Timur, Kamis (2/5/2024), selama ini menggunakan pupuk dari kotoran ternak babi miliknya.

Akan tetapi, jika semua rumah tangga di NTT berhasil menggunakan listrik dan kompor gas dari limbah kotoran ternak, hal itu dikhawatirkan berdampak buruk bagi PLN dan toko elektronik penyedia kompor gas dan tabung gas. Ini juga menjadi pertimbangan pengambil kebijakan.

Kepala Dinas Energi Sumber Daya Mineral NTT Yusuf Adoe mengatakan, soal pemanfaatan kotoran ternak untuk biogas, belum ada tenaga tim teknis untuk itu. Kecuali pemanfaatan tenaga surya. Setiap tahun, selalu ada proyek instalasi pusat listrik tenaga surya di sejumlah desa oleh pemda bekerja sama dengan PLN. Ia berjanji, suatu ketika pemanfaatan biogas dari kotoran ternak akan diupayakan pemerintah.

(kompas.id/kornelis kewa ama)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved