Pilpres 2024

PKS Bakal Sulit Bergabung di Kabinet Prabowo-Gibran, Begini Kata Jamiluddin Ritonga

Partai Keadilan Sejahtera atau PKS diestimasikan bakal kesulitan bergabung dalam Kabinet Indonesia Maju yang dinakhodai Prabowo Subianto.

Penulis: Frans Krowin | Editor: Frans Krowin
TRIBUNNEWS.COM
SULIT BERGABUNG – Partai Keadilan Sejahtera diprediksi sulit di Kabinet Indonesia Maju. Karena sudah sejak lama partai ini tak sejalan dengan Prabowo Subianto yang adalah capres terpilih 2024 

POS-KUPANG.COM – Partai Keadilan Sejahtera atau PKS diestimasikan bakal kesulitan bergabung dalam Kabinet Indonesia Maju yang dinakhodai Prabowo Subianto. Pasalnya, sudah sejak lama partai ini tak sejalan dengan calon presiden terpilih dari Koalisi Indonesia Maju tersebut.

Hal itu diungkapkan Pengamat Politik dari Universitas Esa Unggul, jamiluddin Ritonga ketika dihubungi awak media, Rabu 1 Mei 2024.

Dikatakannya, ada dua faktor penyebab mengapa PKS bakal berada di luar Koalisi Indonesia Maju. Pertama, selama ini hubungan antara PKS dan Prabowo kurang terjalin dengan baik.

"Selama ini, hubungan antara Prabowo dan PKS itu kurang baik. Ini sudah mulai terlihat semenjak Prabowo bergabung di Kabinet Jokowi," ujarnya.

Dikatakannya, sejak Prabowo bergabung dalam Kabinet Jokowi dalam jabatan sebagai Menteri Pertahanan, sejak itu pula PKS tak lagi respect dengan calon presiden terpilih tersebut.

"Ini tentu sangat dirasakan Prabowo. Makanya  PKS bukanlah partai prioritas yang didekati oleh Prabowo," ujarnya.

Faktor kedua, lanjut dia, yakni saat ini Prabowo sudah didukung penuh oleh Partai Gelora. Sementara partai ini, sudah tak sejalan dengan PKS.

Bahkan Partai Gelora sudah secara terang benderang menyatakan bahwa PKS akan merusak Koalisi Indonesia Maju jika bergabung setelah kalah Pilpres 2024.

"Kalau Prabowo mengakomodir PKS, hal itu akan mengganggu hubungan dengan Gelora. Padahal Gelora sudah berkeringat mengantarkan Prabowo menjadi pemenang pada Pilpres 2024," jelasnya.

Pada intinya, Jamil menjelaskan, jika PKS diajak bergabung ke Koalisi Indonesia Maju, maka akan berpeluang merusak kondusifitas di internal KIM. Hal itu tentu akan merugikan KIM dan Prabowo ke depan.

Diketahui, Sekjen Partai Gelora Mahfuz Sidik menolak PKS yang hendak bergabung ke pemerintahan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka.

Mahfuz bicara soal PKS yang selalu memainkan narasi ideologisnya melawan pemerintah, termasuk kepada paslon Prabowo-Gibran.

"Apa kata pendukung fanatiknya? Sepertinya ada pembelahan sikap antara elite PKS dan massa pendukungnya," kata Mahfuz dalam keterangannya, Senin 29 April 2024.

Mahfuz juga mengungkit serangan PKS kepada Prabowo-Gibran yang sangat ideologis dan menyerang sosok Presiden dan Wapres terpilih tersebut.

"Seingat saya selama proses kampanye, di kalangan PKS banyak muncul narasi sangat ideologis dalam menyerang sosok Prabowo-Gibran," kata Mahfuz.

Baca juga: Sangat Ironis Jika Parpol Kalah Pilpres Masuk di Kabinet Prabowo-Gibran

Baca juga: Andi Nena Wea Minta Prabowo-Gibran Pikirkan Masa Depan Buruh

Baca juga: Presiden Jokowi Asyik-asyik Saja Setelah Tak Lagi di PDIP

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved