Liputan Khusus
Lipsus - Ratu Wulla dan Suami Menangis di Hadapan Massa Pendukung
Keduanya meneteskan air mata saat memberikan penjelasan sekaligus klarifikasi alasan Ratu Wulla mengundurkan diri sebagai anggota DPR RI terpilih
“Terima kasih kepada Ketua DPP Partai NasDem, Surya Paloh, Bapa Viktor Laiskodat dan Ibu Julie Laiskodat yang masih memberi kepercayaan kepadanya untuk maju bertarung pada Pilkada Sumba Barat Daya 2024. Meskipun secara pribadi telah memutuskan diri mundur dari anggota DPR RI periode 2024-2029,” ujarnya.
Baginya kepercayaan yang diberikan akan digunakan sebaik-baiknya untuk merebut kursi kepemimpinan SBD lima tahun ke depan. Untuk itu,ia mengajak seluruh pendukung dan simpatisan bersatu dan berjuang bersama merebut kursi Bupati SBD tanggal 27 Nopember 2024.
Dirinya bersama Markus Dairo Tallu (MDT) telah berkomitmen tetap membantu masyarakat SBD entah dengan jabatan ataupun tidak ada jabatan. Semua itu, mereka lakukan demi SBD yang lebih baik ke depan.
Dihadapan ribuan masa pendukung itu, ia berjanji akan tetap mendatangi seluruh titik yang pernah didatangi dan berjanji membantu sesuatu kepada masyarakat. Dan itu akan ia penuhi dengan caranya sendiri.
Sekretaris DPD NasDem SBD, Thomas Tanggu Dendo, S.H mengatakan, Partai NasDem SBD memutuskan mengusung kader terbaiknya Ratu Wulla untuk maju pada Pilkada 2024 ini. Karena itu, Partai Nasdem tidak membuka pendaftaran calon bakal Bupati dan Wakil Bupati tahun 2024.
Ia menambahkan, Partai NasDem pada Pemilu 2024 memperoleh 5 kursi dan membutuhkan 2 kursi lagi memenui syarat mengusung pasangan bakal calon. Untuk itu Partai NasDem terus membangun komunikasi dengan parpol lain termasuk PDIP untuk berkoalisi.
Ketua DPC PDIP Sumba Barat Daya, dr.Kornelius Kodi Mete mengakui ada lobi-lobi politik dengan Partai NasDem dan sejumlah partai politik lainnya di Jakarta belum lama ini. Hal itu terjadi saat dirinya sedang bertugas di Jakarta pekan lalu. Lobi-lobi politik itu tidak hanya dengan Partai NasDem tetapi juga dengan partai politik lainnya.
“Lobi-lobi politik itu, hal biasa menjelang pilkada seperti sekarang. Dan itu harus terjadi karena semua parpol di Sumba Barat Daya tidak cukup kursi untuk mengusung calon bupati dan wakil bupati. PDIP hanya mengantongi 5 kursi dan butuh 2 kursi lagi," ungkap dokter Kornelius Kodi Mete di sekretariat DPC PDIP SBD, Sabtu (27/4).
Menurutnya, komunikasi antar partai politik akan terus berlanjut hingga penetapan calon oleh partai koalisi melalui SK DPP partai koalisi. Ia juga membantah bila sudah ada kesepakatan PDIP-NasDem..
Menjawab pertanyaan,bagaimana, kalau PDIP pada akhirnya berkoalisi dengan Partai NasDem, ia mengatakan, hal itu baik demi kebaikan bersama seluruh masyarakat Sumba Barat Daya.
Sementara itu Ketua DPD II Partai Nasdem, Markus Dairo Tallu, S.H membenarkan ada lobi politik dengan PDIP tersebut. semuanya masih dalam suasana cair. Begitu juga dengan parpol lainya. Sesuai rencana DPD NasDem Sumba Barat Daya akan mendaftarkan kadernya sebagai bakal calon di DPC PDIP SBD tanggal 30 April 2024. (pet)
Ikuti Liputan Khusus POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.