Doa Harian Katolik
Doa Syukur Agung III dalam Misa Ritus Katolik Roma
Doa Syukur Agung dipahami sebagai doa ucapan syukur Yesus kepada Allah Bapa atas perbuatan-Nya yang agung demi pengudusan diri manusia.
POS-KUPANG.COM - Doa Syukur Agung dipahami sebagai doa ucapan syukur Yesus kepada Allah Bapa atas perbuatan-Nya yang agung demi pengudusan diri manusia.
Doa Syukur Agung merupakan pusat dan puncak dari perayaan Ekaristi sebagai suatu doa syukur dan pengudusan atas persembahan roti dan anggur yang kita hunjukkan kepada Bapa sehingga sungguh menjadi Tubuh dan Darah Kristus dengan bantuan dan karya Roh Kudus yang diutus oleh Bapa.
Doa Syukur Agung merupakan bagian dari Liturgi Ekaristi. Liturgi Ekaristi terdiri dari tiga bagian besar, yaitu Persiapan Persembahan, Doa Syukur Agung, dan Ritus Komuni.
Ada 10 doa syukur yang berlaku dalam misa gereja Katolik Roma. Berikut ini adalah teks lengkap Doa Syukur Agung IiI.
I: Sungguh kuduslah Engkau, Ya Bapa, sumber ciptaan patut memuji Engkau. Sebab, dengan pengantaraan PutraMu Tuhan Kami Yesus Kristus dan dengan daya kekuatan Roh Kudus, Engkau menghidupkan dan menguduskan segala sesuatu. Tak henti-hentinya Engkau menghimpun umatMu sehingga dari terbitnya matahari sampai terbenamnya di seluruh bumi dipersembahkan kurban yang murni untuk memuliakan namaMu.
Maka kami mohon, Ya Bapa, sudilah menguduskan persembahan ini dengan daya RohMu, agar bagi kami menjadi (†) Tubuh dan Darah PutraMu terkasih, Tuhan Kami, Yesus Kristus, yang menghendaki kami merayakan misteri ini.
(Misdinar/putra altar membunyikan lonceng/gong/keprak)
I: Sebab pada malam ia dikhianati, Yesus mengambil roti. Ia mengucap syukur dan memuji Dikau, memecah-mecahkan roti itu, dan memberikannya kepada murid-muridNya seraya berkata:
TERIMALAH DAN MAKANLAH:
INILAH TUBUHKU YANG DISERAHKAN BAGIMU.
(Ketika imam memperlihatkan Hosti Suci dengan mengangkatNya, Umat memandangNya. Ketika Imam meletakkan Hosti Suci dan berlutut, Umat menundukkan kepala dengan hormat dan khidmat.)
I: Demikian pula, sesudah perjamuan, Yesus mengambil piala. Sekali lagi Ia mengucap syukur dan memuji Dikau, lalu memberikan piala itu kepada murid-muridNya seraya berkata:
TERIMALAH DAN MINUMLAH:
INILAH DARAHKU, DARAH PERJANJIAN BARU DAN KEKAL, YANG DITUMPAHKAN BAGIMU DAN BAGI SEMUA ORANG DEMI PENGAMPUNAN DOSA. LAKUKANLAH INI UNTUK MENGENANGKAN DAKU.
(Ketika imam memperlihatkan Piala dengan mengangkatNya, Umat memandangNya. Ketika Imam meletakkan Piala dan berlutut, Umat menundukkan kepala dengan hormat dan khidmat.)
Lagu/doa anamneses
I: Bapa, kami mengenangkan sengsara PutraMu yang meyelamatkan, kebangkitanNya yang mengagumkan, dan kenaikanNya ke Surga. Sambil mengharapkan kedatanganNya kembali, dengan penuh syukur kami mempersembahkan kepadaMu kurban yang hidup dan kudus ini. Kami mohon, pandanglah persembahan GerejaMu ini dan indahkanlah kurban yang telah mendamaikan kami dengan Dikau ini.
Kuatkanlah kami dengan Tubuh dan DarahNya, penuhilah kami dengan Roh KudusNya, agar kami sehati sejiwa dalam Kristus.
Semoga kami disempurnakan olehNya menjadi suatu persembahan abagi bagiMu agar kami pantas mewarisi kebahagiaan surgawi bersama para pilihanMu, terutama bersama Santa Perawan Maria, Bunda Allah, para rasulMu yang kudus, dan para MartirMu yang jaya, dan bersama (santo/a ... serta) semua orang kudus yang selalu mendampingi dan menolong kami.
Ya Bapa, semoga berkat kurban yang mendamaikan ini, damai sejahtera dan keselamatan semakin dirasakan di seluruh dunia.
Kuatkanlah iman dan cinta kasih GerejaMu yang kini masih berziarah di bumi ini bersama hambaMu, Paus kami ..., Uskup kami ..., serta semua uskup, para imam, diakon, serta semua pelayan umat, dan seluruh umat kesayanganMu. Dengarkanlah doa-doa umatMu yang Engkau perkenankan berhimpun di sini. Demi kerahiman dan kasih setiaMu, ya Bapa, persatukanlah semua anakMu di mana pun mereka berada.
* Terimalah dengan rela ke dalam kerajaanMu: saudara-saudari kami dan semua orang yang berkenan padaMu, yang telah beralih dari dunia ini.
Dalam ekaristi Arwah rumus *Terimalah dengan rela.... diganti dengan rumus berikut:
* Ingatlah, Ya Bapa, akan hambaMu ... yang (pada hari ini/telah) Engkau panggil menghadap hadiratMu. Ketika dibaptis, ia (mereka) telah menjadi satu dengan Kristus dalam kematian; semoga kini ia (mereka) serupa pula dengan Dia dalam kebangkitan. Sebab Kristus akan membangkitkan orang mati dan mengubah badan yang fana menjadi serupa dengan TubuhNya yang mulia.
Sudilah pula menganugerahkan kebahagiaan abadi kepada semua yang telah berpulang ke hadiratMu: saudara-saudari kami seiman dan semua orang lain yang hidupnya berkenan padaMu. Pada waktu itu Engkau menghapus setiap tetes air mata kami karena dengan memandang Engkau, ya Bapa, kami akan serupa dengan Dikau sepanjang masa dan tak henti-hentinya memuji Dikau.
I: Kami berharap agar bersama mereka kami pun menikmati kemuliaanMu selama-lamanya dengan pengantaraan Kristus, Tuhan Kami. Sebab melalui Dialah Engkau melimpahkan segala yang baik kepada dunia.
Dengan pengantaraan Kristus, bersama Dia dan dalam Dia, bagimu Allah Bapa yang mahakuasa, dalam persekutuan dengan Roh Kudus, segala hormat dan kemuliaan, sepanjang segala masa.
U: Amin.
Baca juga: Doa Syukur Agung I dalam Misa Ritus Katolik Roma
Sumber: Konferensi Waligereja Indonesia, 2005, Tata Perayaan Ekaristi Buku Umat, Jakarta: Penerbit Kanisius
(sikapliturgis.blogspot.com)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.