Berita NTT

Tinggal 8 Bulan Tersisa untuk Turunkan Stunting ke Angka 14 Persen di Tahun 2024

Terutama salah satunya adalah stunting, stunting harus kita turunkan menjadi 14 persen, itu target nasional. NTT sekarang 15.2 persen.

Penulis: Michaella Uzurasi | Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/MICHAELLA UZU RASI
Direktur Bina Kesehatan Reproduksi BKKBN Rebuplik Indonesia, Marianus Mau Kuru bersama host jurnalis Pos Kupang, Ani Toda, Jumat, 19 April 2024. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Michaella Uzurasi 

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Direktur Bina Kesehatan Reproduksi BKKBN Rebuplik Indonesia, Marianus Mau Kuru, S.E., M.Ph mengatakan, untuk mencapai target penurunan stunting secara nasional yaitu 14 persen, waktu yang tersisa tinggal 8 bulan lagi. 

Apa saja yang sudah dilakukan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional baik secara nasional maupun tingkat provinsi Nusa Tenggara Timur, berikut cuplikan wawancara eksklusif bersama host jurnalis Pos Kupang, Ani Toda, Jumat, 19/04/2024. 

Apa  perlu dilakukan pemerintah sekarang? 

Sekarang sebetulnya tugas kita adalah bagaimana kita membuat, mencapai, berusaha untuk mencapai indikator yang telah ditetapkan dalam RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional), RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah)

Terutama salah satunya adalah stunting, stunting harus kita turunkan menjadi 14 persen, itu target nasional. NTT sekarang 15.2 persen.

Sejauh ini penanganan stunting secara nasional seperti apa? 

Sebelum kita ke data, saya ingin menyampaikan konsep tentang stunting, supaya orang bisa paham secara komperhensif. Kita harus tahu apa itu stunting.

Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak yang disebabkan karena gizi buruk dan infeksi berulang.

Dua hal ini yang membuat anak menjadi stunting. Nah kita bertanya gizi itu diberikan sejak kapan, itu kita harus tahu, kemudian kita harus lakukan apa supaya tidak terjadi infeksi berulang.

Dua ini menjadi yang paling utama sehingga kalau kita sudah paham itu, masyarakat sudah tahu itu, keluarga sudah tahu itu, yang menjadi utama untuk melakukan intervensi tentunya keluarga, masyarakat, sementara pemerintah, stakeholder yang lain itu sebagai fasilitator tapi yang paling utama masyarakat harus paham betul, sudah paham dia bersikap, sudah bersikap dia berperilaku supaya masalah ini segera selesai

Terkait dengan data secara nasional, Indonesia itu sebetulnya stunting secara nasional berada pada 21.6 persen sementara target harus turun menjadi 14 persen pada tahun 2024. Artinya tinggal beberapa bulan lagi, kurang lebih delapan bulan itu kita harus turunkan sampai 14 persen.

Pertanyaannya, bisakah kita turunkan sampai 14 persen? Pertanyaan kedua, untuk bisa turun sampai 14 persen, siapa yang harus bekerja. Itu pertanyaan yang harus kita jawab.

Oleh karena itu kita harus optimis bahwa bisa turun tetapi yang harus bekerja adalah, pertama, masyarakat dan keluarga ada di depan, terus kemudian didukung secara kuat oleh pemerintah di setiap tingkatan wilayah, oleh stakeholder lain seperti tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat, organisasi profesi, perempuan, tokoh pemuda, terus kemudian NGO termasuk teman-teman media karena teman-teman media termasuk Pos Kupang itu merupakan corong untuk menyampaikan informasi yang lengkap, komperhensif bagi masyarakat. Kalau itu kita kerja secara kolaboratif, secara konvergen, fokus, maka kita yakin bahwa di akhir Desember mudah-mudahan bisa turun menjadi 14 persen. 


Sekarang kita bicara data provinsi NTT. Di NTT ini sejak saya masih jadi kepala perwakilan, mulai Perpres 72 muncul, itu tahun 2022 kita turunkan menjadi 17.7 persen, terus anak stunting waktu itu kalau tidak salah ada 90.032 anak.
Tahun 2023 kemarin turun menjadi 15.2 persen. Tapi sebarannya untuk kabupaten/kota tentu tidak sama.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved