Berita Lembata

Lembaga Pemerhati Demokrasi Indonesia Gelar Diskusi Publik Menjelang Pilkada 2024.

suatu aktivitas perguruan tinggi yang selalu bersinggungan dengan tanggung jawab dalam merawat demokrasi secara akademis. 

Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/HO-DOK
Lembaga Pemerhati Demokrasi Indonesia (LPDI) akan menggelar diskusi publik menjelang Pilkada 2024 dengan menghadirkan Narasumber Ketua BEM Dari Semua Kampus Yang Ada di NTT.    

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo

POS-KUPANG.COM, LEWOLEBA - Lembaga Pemerhati Demokrasi Indonesia (LPDI) akan menggelar diskusi publik menjelang Pilkada 2024 dengan menghadirkan Narasumber Ketua BEM Dari Semua Kampus Yang Ada di NTT, Sabtu, 20 April 2024. 

Diskusi publik ini mengangkat tema 'Pilkada NTT 'Dihantui' Virus Kembar, Dinasti Politik dan Dinasti Korupsi.' Diskusinya akan diselenggarakan secara daring (online) via zoom. 

LPDI menyadari betul bahwa Perguruan Tinggi dengan seluruh komponennya merupakan salah satu bagian dari perjuangan besar dalam mewujudkan demokrasi yang berbasis pada sistem meritokrasi yang mendasarkan diri pada kapabilitas. 

Melalui politik kampus atau gerakan-gerakan intelektual dan gerakan terpelajar lainya bisa menopang pergerakan nasional Indonesia.

Baca juga: Siap Jadi Bacabup Lembata, Marianus Lawe Ingin Bangun Lembata Dari Laut

Keberadaan kampus sebagai lembaga pendidikan tinggi tidak dapat dipandang sebelah mata didalam menciptakan konsep maupun pemikiran, serta gagasan kreatif lainya untuk melindungi prinsip-prinsip dasar demokrasi. 

Dewasa ini dengan melihat berbagai macam drama yang dilakukan elit politik dalam upaya mengamankan kartel oligarki dan kartel partai politik sudah seharusnya kaum intelektual kampus ikut andil untuk melakukan transformasi ide-ide kebangsaan dan melakukan restorasi dalam memperkuat simpul NKRI dan kehidupan berdemokrasinya. 

Sebagai lembaga perguruan tinggi yang menjadi tumpuan pendidikan generasi bangsa dalam merawat demokrasi, kampus tidak dapat menghindari dirinya dari intervensi politik.

Konsepsi politik kampus merupakan suatu aktivitas perguruan tinggi yang selalu bersinggungan dengan tanggung jawab dalam merawat demokrasi secara akademis. 

Kehadiran politik kampus senantiasa dapat memberi jalan tengah dalam menyelesaikan permasalahan bangsa. Sehingga kampus tidak seutuhnya berpihak pada pemerintah dan tidak pula berperan sebagai oposisi selamanya.

Titik fokus politik kampus tidak dilihat dari kecenderungan studi yang dibahas di perguruan tinggi, melainkan apa yang dapat dilakukan kampus dalam mempengaruhi pembuat keputusan, baik di level pemerintah daerah maupun pusat.

Atas dasar inilah LPDI menghadirkan Para Ketua BEM dari setiap Kampus di NTT sebagai narasumber dalam membedah dan mengkritisi fenomena virus kembar, dinasti politik dan dinasti korupsi yang menjalar di seluruh organ tubuh para politisi dan elit politik di NTT. 

Hal ini disegerakan mengingat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak ini akan dilaksanakan, Rabu 27 November 2024 mendatang sesuai dengan Peraturan KPU (PKPU). 

Berikut adalah beberapa kampus yang bersedia menjadi narasumber dalam diskusi publik yang diselenggarakan pada, 20 April 2024;

1. Rio Nappu Ketua BEM Perguruan Tinggi Universitas Nusa Cendana (Undana)
Kupang

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved