Kasus Gigitan HPR di Belu Meningkat, Wabup Alo Haleserens Minta Masyarakat Selalu Waspada

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Agustinus Tanggur

POS-KUPANG.COM, ATAMBUA - Wakil Bupati Belu, Dr. Aloysius Haleserens meminta seluruh masyarakat di Kabupaten Belu untuk selalu waspada terhadap hewan penular rabies, mengingat kasus Gigitan Hewan Penular Rabies atau GHPR terus meningkat. 

"Setiap pemilik HPR, wajib mengamankan hewan piaraannya, dengan cara diikat, dikandangkan dan wajib divaksin," ujar Wabup Alo usai memimpin rapat koordinasi penanganan rabies diruangan rapat Bupati Belu, Selasa 16 April 2024.

Ia juga menyampaikan bahwa apabila terkena gigitan HPR, luka bekas gigitan harus dicuci menggunakan sabun di air mengalir selama 15 menit dan diberikan VAR. 

"Kalau terkena gigitan HPR harus dicuci dengan menggunakan sabun di air mengalir selama 15 menit, atau langsung ke Puskesmas terdekat. Tidak boleh menolak menerima vaksin antirabies. Karena vaksin anti rabies bisa mencegah penularan rabies di dalam tubuh," jelasnya. 

Ia juga meminta seluruh stekholder terkait untuk selalu memberikan edukasi/sosialisasi kepada masyarakat tentang bahaya rabies dan harus selalu berkoordinasi hingga tingkat RT/RW. 

Turut hadir dalam rapat tersebut, Sekda Belu, Johanes A Prihatin, Pimpinan Forkopimda Belu, Pimpinan OPD Terkait, Para Camat, Desa/kelurahan.

Baca juga: Kasus Gigitan HPR di Belu Meningkat, Satu Orang Meninggal Dunia

Diberitakan sebelumnya, Kasus Gigitan Hewan Penular Rabies (GHPR) di Kabupaten Belu mengalami peningkatan yang signifikan.

Dari data yang diperoleh Pos Kupang jumlah kasus GHPR mencapai 130 orang sejak Januari 2024 hingga 15 April 2024.

Dari jumlah tersebut yang positif HPR 7 orang (berdasarkan hasil laboratorium,red) dan satu orang dinyatakan meninggal dunia. (Cr23) 

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS