Breaking News

Timor Leste

Kardinal Virgilio: Timor Leste Siap Menyambut Kunjungan Paus Fransiskus pada Bulan September

Paus Fransiskus yang berusia 87 tahun melakukan perjalanan ke luar negeri terlama dalam 11 tahun masa kepausannya

Editor: Agustinus Sape
YOUTUBE/SHALOM WORLD
Mgr. Virgilio do Carmo da Silva, Uskup Agung Dili (kedua kanan), pada upacara pengukuhannya sebagai kardinal Timor Leste di Basilika Santo Petrus Vatikan, Sabtu 27 Agustus 2022. Ada 20 kardinal baru yang dikukuhkan Paus Fransiskus pada kesempatan tersebut. 

POS-KUPANG.COM - Timor Leste yang mayoritas penduduknya beragama Katolik bersiap untuk menyambut kunjungan kepausan bersama dengan tiga negara Asia pada bulan September ketika Paus Fransiskus melakukan kunjungan luar negeri pertamanya tahun ini dan yang terpanjang dalam 11 tahun masa kepausannya.

Kardinal Salesian Virgílio do Carmo da Silva dari Dili mengatakan, “Kunjungan ini akan menjadi peristiwa bersejarah bagi masyarakat Timor Leste yang merindukan kehadiran Bapa Suci Fransiskus di tanah yang diberkati ini, di mana orang-orang sederhana menghayati iman mereka kepada Kristus Yesus dengan penuh keaslian."

“Hari ini, kami dengan senang hati mengucapkan terima kasih atas konfirmasi kedatangan Anda di Timor Leste,” katanya dalam pernyataan dua hari setelah konfirmasi Vatikan pada 12 April 2024.

Menurut Vatikan, Paus Fransiskus yang berusia 87 tahun akan mengunjungi negara kecil di Asia Tenggara di mana 96 persen dari 1,3 juta penduduknya adalah umat Katolik, mulai tanggal 9 hingga 11 September 2024.

“Sebagai tanda terima kasih dan cinta kami kepada Bapa Suci, tim persiapan gereja bekerja tanpa kenal lelah, bersama dengan nunsiatur apostolik, untuk menyukseskan kunjungan ini,” tambah kardinal.

Masalah kesehatan Paus Fransiskus menimbulkan pertanyaan apakah kunjungannya ke Asia akan dilanjutkan.
Masalah kesehatan Paus Fransiskus menimbulkan pertanyaan apakah kunjungannya ke Asia akan dilanjutkan. (TIZIANA FABI / AFP)

Pada tahun kesebelas masa kepausannya, Paus dipandang sebagai sosok yang rapuh dan sering melewatkan banyak pertemuan karena masalah kesehatan. Perjalanan terakhirnya adalah ke Marseille, Prancis, pada bulan September. Namun pada bulan November, dia tidak hadir pada konferensi iklim COP28 di Dubai karena radang paru-paru.

Rencana perjalanan kepausan mencakup Indonesia yang mayoritas Muslim, Singapura, dan Papua Nugini.

Kardinal juga berterima kasih kepada Presiden Jose Ramos Horta dan pemerintah “atas kerja sama yang sangat baik dalam persiapan logistik.”

Pemerintah menyiapkan dana sebesar US$12 juta untuk persiapannya.

“Mari kita sambut pemimpin terbesar kita dengan penuh kegembiraan dan menguduskan Timor Leste sebagai tanah persaudaraan manusia,” kata Presiden Ramos Horta dalam sebuah pernyataan.

Peraih Hadiah Nobel Perdamaian itu meminta masyarakat menciptakan semua kondisi yang memungkinkan agar kunjungan tersebut lancar.

Kunjungan Paus Fransiskus ke Timor Leste dijadwalkan pada tahun 2020. Namun ditunda karena pandemi Covid-19.

Di negara tetangga, Indonesia, Konferensi Waligereja Katolik telah mengumumkan sebuah komite yang diketuai oleh mantan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan untuk mengawasi kunjungan tersebut.

Indonesia akan menjadi tujuan pertama Paus, sebelum menuju ke Papua Nugini dan Timor Leste.

Singapura adalah negara terakhir sebelum dia kembali ke Vatikan pada 13 September 2024.

(ucanews.com)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved