Daftar 7 Kementerian Buka Lowongan CPNS 2024 bagi Lulusan S1 Semua Jurusan, Simak Rincian Formasinya

Setjen Wantannas akan membuka formasi PPPK Keahlian Umum untuk sarjana semua jurusan pada tahun 2023, dengan posisi Perencana Ahli Pertama dan Arsiparis Ahli Pertama.

6. Kementerian Perdagangan Khusus sarjana semua jurusan, Kementerian Perdagangan (Kemendag)

Tahun lalu, Kemendag juga membuka rekrutmen PPPK untuk posisi Perencana Ahli Pertama, Arsiparis Ahli Pertama, dan Analis Kebijakan Ahli Pertama untuk lulusan S1 semua jurusan.

7. Kementerian Agama

Kementerian Agama (Kemenag) yang tersebar di berbagai departemen di seluruh Indonesia membuka lowongan PPPK keahlian umum untuk semua jurusan S1

Baca juga: Rahasia Sukses Lulus CPNS 2024,Pelajari Kisi-kisi Soal SKD:TWK,TIU,TKP Dilengkapi Kunci Jawabannya

Rincian Formasi CPNS 2024

Pada seleksi CPNS 2024, total 2,3 juta formasi akan dibuka, terdiri dari 690.822 formasi untuk lulusan baru (fresh graduate) dan 1.605.694 formasi untuk Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Disamping itu, pada seleksi tahun ini, diperkirakan masih sama dengan tahun-tahun sebelumnya yang juga masih akan menyasar lulusan SMA hingga S2.

Seleksi CPNS 2024 telah dijadwalkan buka pada Mei tahun ini, dan kini prosesnya masih dalam tahap persiapan.

Pemerintah sendiri telah secara resmi mengumumkan bahwa Rekrutmen Seleksi CPNS dan PPPK 2024 akan dibuka sebanyak 2,3 juta posisi.

Informasi perekrutan secara nasional ini juga telah dikonfirmasi Presiden Joko Widodo dalam jumpa pers pada Jumat (5/3/2024) lalu.

Jokowi mengatakan pemerintah memberikan peluang kepada lulusan baru melalui pembukaan 690 ribu formasi CPNS tahun 2024.

Selain itu, penataan tenaga non-ASN juga dilakukan dengan merekrut 1,6 juta formasi untuk Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Adapun spesifikasi formasi CPNS dan PPPK juga telah dibeberkan Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Sumber Daya Manusia (SDM) Aparatur Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Aba Subagja.

Menteri Anas menegaskan pengadaan ASN dilaksanakan berdasarkan prinsip kompetitif, adil, objektif, transparan, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta tidak dipungut biaya.