Berita Kota Kupang
Sampah di Kota Kupang Naik 70 Ton Per Hari di Liburan Idul Fitri
Achmad memberikan contoh seperti di Jalan Jenderal Soeharto di Kelurahan Naikoten I, apabila dibiarkan satu hari saja, maka sampah meluap ke jalan.
Penulis: Ray Rebon | Editor: Oby Lewanmeru
Laporan Repprter POS-KUPANG.COM, Ray Rebon
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Sampah di Kota Kupang meningkat mejadi 70 ton per hari di hari raya Idul Fitri. Dibandingkan dengan hari biasa berkisar diantara 50-60 ton per hari.
"Selama libur hari raya Idul Fitri produksi sampah di Kota Kupang meningkat menjadi 60 sampai 70 ton per hari. Jika dibandingkan dengan hari biasanya, produksi sampah di Kota Kupang berkisar 50 sampai 60 ton per harinya," kata Kapala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Kupang, Achmad Likur, Senin 15 April 2024.
Menurut Achmad, peningkatkan produksi sampah yang dihasilkan masyarakat Kota Kupang ini, karena adanya kecenderungan masyarakat yang melakukan kegiatan bersih-bersih saat liburan.
Hal ini akhirnya berdampak pada produksi sampah yang dihasilkan.
Dia menjelaskan, Kota Kupang dengan skala kota sedang, secara nasional perhitungan produksi sampah per keluarga atau rumah tangga menghasilkan 0,5 kilogram, maka ada 234 ton lebih sampah per hari.
"Namun di Kota Kupang produksi sampah sebagai akibat dari liburan panjang, menghasilkan sampah sebesar 60 sampai 70 ton per harinya. Sementara kalau hari biasa, produksi sampah 60 ton ke bawah," jelasnya.
Dampak dari hal tersebut, kata Achmad petugas dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Kupang tidak libur karena harus melakukan tugas utama mereka untuk mengangkut sampah yang dihasilkan oleh masyarakat setiap harinya.
Baca juga: Masalah Sampah Kota Kupang Jadi Sorotan Utama di Momen Diskusi Green Ramadhan
"Karena untuk masalah sampah ini, pada kegiatan apa pun, baik itu kegiatan keagamaan, hari libur nasional dan lainnya, tentunya selalu menghasilkan sampah, sehingga petugas harus tetap melakukan pengangkutan sampah," tambahnya.
Prinsipnya, kata dia, kegiatan pengangkutan sampah tidak boleh terhenti.
Achmad memberikan contoh seperti di Jalan Jenderal Soeharto di Kelurahan Naikoten I, apabila dibiarkan satu hari saja, maka sampah meluap ke jalan.
"Artinya hari libur pun kita harus tetap melakukan pengangkutan sampah agar tidak meluap ke mana-mana," jelasnya.
"Setiap waktu personel dari DLHK selalu melakukan kerja bakti, apa pagi di titik-titik yang padat penduduk dan banyak menghasilkan sampah," tandasnya. (rey)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.