Tokoh NTT

Profil Tokoh NTT, Yohanes Lalang Berjibaku di Tanah Kotor Memanen Cuan Jutaan Rupiah 

Yohanes Lalang merupakan sosok petani mandiri yang kreatif. Bermodalkan semangat pantang menyerah Ia mau memajukan pertanian di daerah NTT

Penulis: Edi Hayong | Editor: Edi Hayong
POS-KUPANG.COM/EDI HAYONG
Yohanes Lalang pria kelahiran Lembata yang berjibaku dengan tanah gersang di Desa Mata Air, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang. 

POS KUPANG.COM- Sosok pria dengan nama lengkap Yohanes Lalang kelahiran Lembata, 17 Agustus 1963 ini memang memilih untuk tidak bekerja di kantoran di dalam ruangan dingin (Air Condition/AC).

Dia memilih untuk bergelut dengan rumput dan tanah yang kotor. Bermodalkan kemauan dan terus berusaha disertai doa, lahan usaha pertanian yang dikembangkan sejak 2006 kini menghasilkan cuan jutaan rupiah.

Warga di Kabupaten Kupang khususnya Kecamatan Kupang Tengah, Balai Besar Penyuluh Peternakan atau BBPP Kupang, Politani Kupang dan beberapa SMKN di NTT sangat mengenal sosok ini dengan baik.

Yohanes Lalang merupakan sosok petani mandiri yang kreatif. Bermodalkan semangat pantang menyerah dirinya mau memajukan pertanian di daerah Kabupaten Kupang khususnya dan NTT umumnya.

Dia terus berkarya bergelut dengan tanah kotor secara mandiri tanpa harus mengharapkan pertolongan dari pemerintah. 

Kepada Pos Kupang belum lama ini Yohanes Lalang menceritrakan bahwa awal mula mengembangkan usaha pertanian dia bersama sang istri.

Mereka membuka lahan seluas 37 are mengembangkan usaha pertanian dengan menanam aneka jenis tanaman seperti mangga, jeruk nipis, jeruk purut, kendodong mini, kacang panjang, tomat, lombok, pepaya, kelor dan tanaman untuk apotik hidup.

Warga Desa Mata Air, Kecamatan Kupang Tengah,  ini menuturkan perihal bagaimana obsesinya sejak permulaan berusaha di bidang pertanian tahun 2006 hingga diakui sebagai Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S) dibawa dampingan BBPP Kupang.

Yohanes mengatakan kalau langkah yang dilakukannya ini memang tidak lazim buat kebanyakan orang.

Pasalnya, bergulat dengan tanah yang kotor dan harus membersihkan rumput ilalang tentu dibutuhkan kerja keras, penuh ketabahan dan kesabaran.

Baca juga: Profil Tokoh NTT, Sosok Yosef Rasi Kepala BKD NTT Pernah Jadi Pedagang Antar Pulau

Berbekalkan pengalaman di kampung halamannya di Kedang yang sudah biasa berkebun, dirinya berani mengambil sikap menjadi petani kreatif.

Dirinya mengawali dengan membuat pembibitan mangga di rumahnya kemudian selangkah demi selangkah membuat pembibitan tanaman holtikultura lain.

Seperti jeruk nipis, jeruk purut, kendondong mini, tomat, lombok, pepaya, sereh merah, bawang merah, melon dan beragam jenis tanaman apotik hidup.

Ia mengakui sangat enjoy dengan pekerjaan yang digelutinya ini. Ia mengembangkan tanaman holtikultura secara mandiri.

Kuncinya ada pada kemauan dan pantang menyerah.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved