Penikaman di Mal Sydney

Polwan Tembak Mati Pelaku Penikaman di Mal Sydney yang Tewaskan 5 Orang

Aparat Kepolisian Australia mengungkapkan, seorang penyerang bersenjatakan pisau mengamuk di kawasan mal Westfield Bondi Junction.

|
Editor: Dion DB Putra
AFP/DAVID GRAY
Keluarga berjalan keluar dari pusat perbelanjaan Westfield Bondi Junction setelah insiden penikaman di Sydney pada 13 April 2024. Polisi Australia pada 13 April mengatakan mereka telah menerima laporan banyak orang ditikam di sebuah pusat perbelanjaan yang sibuk di Sydney. 

POS-KUPANG.COM, SYDNEY - Serangan mematikan terjadi di mal Sydney pada Sabtu (13/4/2024) sore waktu setempat. Lima orang tewas dan beberapa pengunjung lainnya dilaporkan terluka.

Beberapa saat setelah kejadian, tersangka pelaku penikaman ditembak mati seorang polisi wanita (Polwan).

Aparat Kepolisian Australia mengungkapkan, seorang penyerang bersenjatakan pisau mengamuk di kawasan mal Westfield Bondi Junction.

Penikam itu ditembak mati oleh seorang polisi perempuan di tempat kejadian.

Serangan terjadi di kawasan mal Westfield Bondi Junction Sdyney yang luas, yang dipadati oleh para pembeli pada Sabtu sore.

"Saya diberitahu bahwa ada lima korban yang sekarang meninggal akibat tindakan pelaku ini," kata Asisten Komisaris Polisi New South Wales, Anthony Cooke, dikutip dari AFP.

Motif pelaku belum jelas, namun Cooke mengatakan, aksi terorisme tidak dapat dikesampingkan dalam insiden yang mengguncang Australia tersebut.

Baca juga: Beasiswa Australia Awards 2025, Pendaftaran Sampai 30 April 2024, Tanpa Batas Usia

"Saya tidak tahu pada tahap ini siapa dia. Penyelidikan masih sangat baru dan kami terus berupaya untuk mengidentifikasi pelaku dalam hal ini," kata Cooke.

Juru bicara Ambulans New South Wales mengatakan, delapan pasien dibawa ke berbagai rumah sakit di seluruh Sydney, termasuk seorang anak kecil yang dibawa ke Rumah Sakit Anak di kota itu.

"Mereka semua mengalami cedera traumatis," kata pejabat tersebut. Rekaman kamera keamanan yang disiarkan oleh media lokal menunjukkan seorang pria yang mengenakan jersey liga rugby Australia berlarian di sekitar pusat perbelanjaan dengan membawa pisau besar dan orang-orang yang terluka tergeletak tak bernyawa di lantai.

Para saksi mata menggambarkan suasana panik, dengan para pengunjung yang berlarian menyelamatkan diri dan polisi berusaha mengamankan area tersebut.

Beberapa orang berlindung di dalam toko-toko untuk melindungi diri dan keluarga mereka.

Cerita saksi mata

Pranjul Bokaria baru saja selesai bekerja dan sedang berbelanja ketika penikaman massal di mal Sydney terjadi.

Dia akhirnya berlari ke toko terdekat dan berlindung di ruang istirahat. "Sangat menakutkan, ada beberapa orang yang secara emosional rentan dan menangis," katanya kepada AFP.

Dia melarikan diri melalui pintu keluar darurat bersama para pembeli dan staf lainnya, yang membawa mereka ke jalan belakang.

Pranjul menggambarkan adegan kekacauan, dengan orang-orang berlarian, dan polisi mengerumuni area tersebut. "Saya masih hidup dan bersyukur," katanya.

Sementara itu, Reece Colmenares sedang dalam perjalanan ke gym ketika ia melihat orang-orang sedang berlarian dan berteriak melewatinya.

Dia mengatakan, orang-orang itu memberitahu bahwa seseorang telah ditikam.

Reece pun berlari ke toko perkakas terdekat dengan 10 hingga 12 orang lainnya.

"Mereka membawa kami ke bawah (ke sebuah ruangan) dan menutup toko. Sangat menakutkan, ada anak-anak kecil dan orang tua serta orang-orang yang menggunakan kursi roda di mana-mana," jelas dia.

Saat malam tiba, puluhan polisi dan ambulans masih berada di luar kompleks pertokoan, dengan tandu-tandu yang siap membawa orang-orang ke rumah sakit terdekat. Suara sirene polisi dan helikopter memenuhi udara.

Mal tersebut telah ditutup dan polisi mendesak orang-orang untuk menghindari area tersebut.

Perdana Menteri (PM) Australia Anthony Albanese menyuarakan kesedihan dan keterkejutan warga Australia atas serangan tersebut.

"Tragisnya, beberapa korban telah dilaporkan dan pikiran pertama dari semua warga Australia adalah mereka yang terkena dampak dan orang-orang yang mereka cintai," tulisnya di platform media sosial X.

Serangan semacam itu hampir tidak pernah terjadi di Australia, yang memiliki tingkat kejahatan dengan kekerasan yang relatif rendah.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kronologi dan Cerita Saksi Mata Penikaman Massal di Mal Sydney yang Tewaskan 5 Orang

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved