Wisata NTT
Wisata NTT - MengunjungI Kampung Adat Praimadita di Kabupaten Sumba Timur
Kali ini kita diajak untuk mengunjungi Kampung Adat Praimadita, Desa Praimadita, Kecamatan Karera, Kabupaten Sumba Timur
Bila ingin berfoto dengan tenun khas Sumba, maka wisatawan bisa menyewa kain pada penjaga lokasi Bukit Wairinding yakni sebesar Rp 50 ribu per lembar kain.
Wisatawan juga bisa mencoba naik kuda Sumba di sekitar bukit.
Setelah puas menikmati pemandangan, wisatawan bisa mengunjungi Pantai Walakiri yang terkenal dengan keindahan pantai dan pohon bakau ‘menari’ yang indah serta menikmat matahari tenggelam di pinggir bibir pantai sambil menikmati secangkir kopi Sumba.
Setelah menikmati city tour, wisatawan bisa menikmati makan malam di Pelabuhan Sumba Timur atau di beberapa restaurant di Waingapu dan beristirahat sebelum berangkat ke Desa Praimadita.
Perjalanan ke Desa Praimadita cukup jauh sehingga disarankan untuk berangkat di pagi hari sekitar pukul 06.00 Wita sehingga masih bisa menikmati pemandangan di beberapa spot sebelum tiba di Desa Praimadita dan masih mendapatkan kesempatan untuk menikmati sunset di Pantai Katundu.
Sebagai informasi, sarana komunikasi dan informasi yang bisa diakses oleh warga dan wisatawan di Desa Praimadita hanyalah jaringan seluler GSM Telkomsel, tanpa jaringan 3G dan 4G untuk akses internet sehingga wisatawan bisa memanfaatkan internet secara maksimal saat berada di Kota Waingapu dan menyiapkan diri untuk menjelajah Desa Praimadita tanpa sinyal internet.
Amenity
Akses terhadap sarana kebutuhan dasar, seperti air bersih, listrik, sarana kesehatan, belum berfungsi secara optimal sehingga perlu dikembangkan agar dapat berfungsi secara optimal.
Saat ini warga memanfaatkan sungai di sekitar desa untuk mencuci dan memberi minum ternak seperti sapi, kerbau, dan kuda, sementara untuk makan dan minum juga mandi masyarakat menggunakan air bersih dari PDAM meski terbatas dan mata air setempat.
Akses air bersih masih menjadi kendala utama bagi warga di salah satu dusun terutama di musim kemarau. Meski demikian, berdasarkan pengalaman pengunjung dan wisatawan yang sudah ke lokasi ini, masyarakat bisa masih bisa menyediakan air bersih yang layak dikonsumsi oleh wisatawan atau pengunjung.
Masalah penerangan (listrik), masih berhadapan dengan rencana perluasan jaringan listrik PLN yang belum terkoneksi di seluruh wilayah Desa Praimadita, sehingga pemerintah daerah membatu dengan PLTS secara bertahap agar menjangkau seluruh dusun.
Sementara untuk akses sarana kesehatan, kondisinya cukup baik karena ada satu unit Puskesmas dan satu unit Rumah Sakit Bergerak di desa tetanggga meski masih terkendala tenaga medis seperti dokter dan dokter spesialis.
Sedangkan untuk sarana ibadah di desa tersebut ada tujuh gereja, yakni GKS dan denominasi lain, serta satu kapela Katolik persis di pintu masuk Kampung Adat Desa Praimadita.
Ada pula satu musola di Rumah Tunggu yang berada di Pantai Katundu.
Meski belum memiliki restaurant yang representatif, wisatawan dan pengunjung tidak perlu khawatir karena para ibu di desa ini bisa menyiapkan makanan yang sehat dan bersih untuk selama kunjungan di Desa Praimadita.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.