Berita NTT
Ahmad Atang Sebut Pemprov NTT Konsen Pada Tiga Program Utama
Menurut Ahmad Atang, menilai perkembangan pembangunan, kepemimpinan, termasuk jabatan merupakan persoalan persepsi.
POS-KUPANG.COM - Pengamat politik dari Universitas Muhammadiyah Kupang (UMK), Dr. Ahmad Atang, M.Si menilai, Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTT dibawah kepemimpinan Penjabat Gubernur Ayodhia GL Kalake, SH, MDC, terus memberi perhatian pada pembangunan masyarakat di wilayah ini.
Ada tiga program utama yang menjadi konsen pemerintah, yakni penanganan masalah Stunting, Kemiskinan Ekstrim, dan Inflasi Daerah. Dan tentunya, tidak meninggalkan persoalan pembangunan di bidang yang lainnya.
Menurut Ahmad Atang, menilai perkembangan pembangunan, kepemimpinan, termasuk jabatan merupakan persoalan persepsi.
Semakin tinggi persepsi publik terhadap kebijakan pemerintah daerah, maka akan semakin tinggi pula tingkat apresiasi terhadap kebijakan pemimpin daerah tersebut.
Sebaliknya jika persepsi public negative terhadap apa yang dilakukan oleh memerintah daerah (pemda), maka hal itu akan menurunkan tingkat kepercayaan public terhadap kepemimpinan pemerintah tersebut. Jadi, persepsi itu tidak bisa diukur karena masing-masing orang punya cara pandang yang subjektif dan sendiri-sendiri.
“Itulah pola pikir. Memang kita tidak bisa batasi, bahwa kita butuh mereka berpikir obyektif. Itu semacam himbauan, tetapi ruang-ruang public ini kan kita berikan untuk bagaimana masyarakat menilai,” kata Dr. Ahmad Atang, Sabtu 6 April 2024.
Karena itu, menurut Ahmad Atang, jika bicara tentang durasi waktu maka saat ini Penjabat Gubernur NTT Ayodhia GL Kalake baru berjalan 6 bulan menjabat. Sudah lakukan evaluasi triwulan pertama dan sekarang berada di triwulan kedua. Perlu juga dipahami bahwa kehadiran beliau sebagai penjabat punya masa yang dibatasi hanya 1 tahun
Dikatakan, apabila setelah dievaluasi saat masa jabatan akan selesai dan masih ada ruang untuk perpanjang waktu berarti bisa tambah masa jabatan, tetapi kalau tidak berarti dia akan berakhir masa jabatannya hanya 1 tahun.
Baca juga: Pemprov NTT Siapkan Rp 78 Miliar Bayar THR dan Gaji ke-13 bagi 15 Ribu ASN
“Hal berikutnya adalah, posisi beliau (Ayodhia G L Kalake) ini kan bukan politisi, tetapi beliau kan pejabat karier dan memang yang namanya pejabat, baik di level provinsi maupun kabupaten/kota itu, selalu yang dimunculkan adalah mereka yang senior di birokrasi. Karena kehadiran penjabat itu melaksanakan dua fungsi yaitu fungsi pembangunan dan fungsi administrasi,” katanya.
Karena itu, kata Dr. Ahmad Atang, penjabat Gubernur atau Penjabat Bupati/Wali Kota tidak mempunyai semacam visi-misi atau desain program tersendiri, tetapi hanya melanjutkan program pembangunan yang ada. Apalagi Ayodhia GL Kalake adalah seorang Penjabat Gubernur NTT yang tidak berasal dari pemda setempat, tetapi berasal dari pejabat di Kementerian.
“Kalau kita lihat beliau selama 6 bulan berada di NTT, dia juga tidak mungkin datang langsung bekerja. Dia musti juga melakukan semacam pendalaman terhadap tugas kerja, memahami atau setidaknya melakukan orientasi untuk memahami lingkungan kerja, membangun relasi dengan pejabat di level dinas, baru kemudian di level eselon 3 dan 4 dan staf dan seterusnya,” kata Dr. Ahmad Atang yang juga adalah salah satu staf ahli Penjabat Gubernur NTT.
“Jadi membutuhkan waktu tersendiri dalam mendekatkan diri dengan OPD-OPD yang akan mendukung dia selama 1 tahun menjabat. Beliau kan bukan orang sini atau dari orang pemprov NTT, tetapi diangkat dari Kementerian untuk datang ke sini sehingga dia musti lakukan orientasi,” kata Ahmad.
Kalau oriantasi dilakukan secara evektif selama kira-kira satu sampai dua bulan, kata Dr. Ahmad Atang, maka setelah itu baru dilakukan identifikasi permasalahan yang perlu dilanjutkan, apa yang perlu diperbaiki dan seterusnya. Dan itu dilakukan di rentang waktu triwulan pertama.
“Tentu kemudian identifikasi masalah, pendalaman masalah, lalu mengambil kesimpulan sebagai entripoint untuk selama satu tahun itu dia bekerja pada ruang yang terbatas, soal waktu, soal capaian dan seterusnya. Maka dari itu kemudian diformulasikan pada 3 hal yang musti mendapat perhatikan serius selama menjabat yakni masalah Stunting, Kemiskinan Ekstrim dan Inflasi daerah,” katanya.
Baca juga: Sukses Terapkan Lima Pilar STBM, Pemprov NTT Berikan Penghargaan kepada Pemkab Belu
Tiga hal atau tiga aspek yang menjadi konsen dalam kepemimpinan Penjabat Gubernur NTT saat ini, kata Dr. Ahmad Atang, kemudian menjadi desain utnuk diperjuangkan, dan dikerjakan selama kurang lebih setahun masa jabatan. Karena itu, kalau berbicara tentang stunting, tentang kemiskinan ekstrim, maka harus ada kolaborasi dengan melihat kewenangan antara provinsi dan kabupaten/kota.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.