Wisata NTT

Wisata NTT: 3 Air Terjun dengan Cerita Uniknya di Kabupaten Manggarai Barat NTT

Salah satu wisata air terjun yang terbilang menarik dan unik di Kabupaten Manggarai Barat adalah Air Terjun Wae Empo Romeng

Editor: Agustinus Sape
KOMPAS.com/MARKUS MAKUR
Air terjun Wae Empo Romeng yang sangat eksotis di Lereng Bukit Poso Kuwuh atau Poco Kuwus di Lembah Ranggu,Kolang, Kecamatan Kuwus, Kabupaten Manggarai Barat, NTT, Rabu (21/10/2020). 

Empo Romeng menjadi ikon wisata Desa Suka Kiong. Banyak wisatawan penasaran melakukan perjalanan ke kampung Suka di Desa Suka Kiong.

Jika tertarik berkunjung, wisatawan bisa menempuh perjalanan dari Ruteng, yakni melalui jalan Cancar-Golowelu, belok ke ruas jalan Golowelu-Ranggu.

Dari Labuan Bajo, lewat cabang Wol/Lembor - Ranggu lalu ke Suka. Kemudian bisa juga lewati ruas Labuan Bajo - Noa/Pacar-Golowelu belok ke barat menuju kampung Suka.

2. Air Terjun Cunca Jami

AIR TERJUN CUNCA JAMI_012
Air terjun Cunca Jami yang berada di Desa Cunca Wulang, Kecamatan Mbeliling, Manggarai Barat sebagai salah satu destinasi untuk melihat keunikan air terjun, Selasa, (22/9/2020).

Air terjun Cunca Jami merupakan salah satu tempat wisata air terjun di sekitar Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Air terjun itu masih tersembunyi. Hanya ada satu petunjuk, yakni berjalan menyusuri selokan air di tepi Sungai Wae Mentik yang memasok air untuk Sungai Besar dan Air Terjun Cunca Wulang.

Di sekitar sungai ada persawahan. Sungai di samping kanan persawahan menjadi pemandu arah juga jalan setapak yang berada di bawah hutan kemiri.

Rute menuju Air Terjun Cunca Jami itu dijelaskan seorang warga kampung Warsawe, Desa Cunca Wulang, Kecamatan Mbeliling, Kabupaten Manggarai Barat, NTT bernama Felix Janggu saat dihubungi Kompas.com, Selasa, (22/9/2020).

"Kami selalu mengambil jalur kanan karena berkeyakinan sungainya ada di sebelah kanan. Keringat berkucuran saat pulang. Mendaki. Jantung berdebar, napas tersengal, serta paha dan betis terasa pegal," kata dia.

Sesampainya di air terjun, terlihat kemiri yang penuh dahan dan buah, serta batu balok yang menyerupai anak tangga menuju puncak.

Terdengar pula gemericik air yang mencari jalan melewati kelokan batu sebelum jatuh merambat ke dasar kolam. Kolam itu seperti tempat perhentian bagi aliran air dari puncak menuju kolam pertama di puncak tebing. Air lalu menurun ke kolam di badan tabing lalu turun ke kolam paling dasar.

"Sebagian pengunjung hanya bertahan di kolam paling dasar karena khawatir tergelincir saat naik ke kolam di badan tebing," kata Janggu.

Ia melanjutkan, kolam kedua memiliki kedalaman 60 centimeter (cm), sehingga bagus sebagai kolam pemandian untuk anak-anak.

Suasana sungai juga masih tenang.

Suasana air terjun memang masih asri. Namun, Janggu mengatakan bahwa pepohonan besar dan reruntuhan batu di sekitar sungai kerap memunculkan kekhawatiran akan adanya ular.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved