Liputan Khusus

Lipsus - PMI Ilegal Asal Sikka Ditelantarkan Hingga Meninggal di Kaltim, Calo Sempat Bayar Aparat

Jodimus bersama kurang lebih 72  warga Kabupaten Sikka lainnya termasuk anak laki-laki Jodimus, Fransiskus Minggu dikirim secara ilegal ke Kaltim.

|
Editor: Ryan Nong
POS-KUPANG.COM/HO
Kerabat mengantar peti jenazah PMI Ilegal asal Kabupaten Sikka Jodimus Moan Kaka (40) untuk dikuburkan. Jodimus meninggal usai diterlantarkan perekrutnya di Kaltim. 

Ari mengungkapkan, awalnya para calo tenaga kerja itu mendatangi dia dan beberapa rekannya di beberapa desa di Kabupaten Sikka dan menyampaikan mereka sedang mencari calon tenaga kerja untuk bekerja di perusahaan sawit di Kalimantan.

"Dapatlah kami ini sekitar 72 orang. Pas sampai di Pelabuhan Lorens Say mau naik kapal KM Lambelu, kami disuruh pisah-pisah atau tidak boleh kerumunan. Nanti ketahuan," ungkap Ari.

Saat sudah berada di atas KM Lambelu, YS alias Joker menelpon salah satu calon pekerja yang direkrut agar menunggu dan melarang agar jangan dulu naik ke atas kapal. Namun Ari dan teman-temannya tetap naik ke atas kapal. Bukannya mengikuti para calon pekerja yang dia rekrut naik ke atas KM Lambelu, YS malah memilih menuju Larantuka menggunakan mobil.

"Sampai di Larantuka dia (red: Joker) naik kapal dengan kami, dalam perjalanan dia kemudian cerita bahwa dia sebenarnya naik kapal di Maumere tetapi banyak orang incar-incar dia, sampai dia bayar polisi Rp 5 juta," ungkap Ari.

Kepala Seksi (Kasi) Humas Polres Sikka, AKP Susanto yang dikonfirmasi, Kamis (4/4) siang terkait laporan kasus tersebut mengatakan, pihak keluarga PMI Ilegal, Jodimus Moan Kaka, sudah membuat laporan polisi. Kasus Jodimus kini sedang ditangani penyidik Polres Sikka.

Dikatakan, Kapolres Sikka, AKBP Hardi Dinata telah membentuk tim guna melakukan penyelidikan dan saat ini tersebut tim telah menjadwalkan guna melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi.

Terhadap pengakuan Ari seperti yang didengar dari YS, AKP Susanto mengatakan, hingga saat ini belum ada laporan terkait dugaan suap yang dilakukan calo YS terhadap oknum polisi. 

 

Joker Sebagai Pemain Lama

Tim Relawan untuk Kemanusiaan (Truk) Maumere menduga YS alias Joker merupakan pemain lama atau sudah sering terlibat pengiriman tenaga kerja ilegal dari Kabupaten Sikka ke beberapa wilayah tujuan pencari kerja.

"Dari cara-cara yang dia lakukan kami menduga dia (red : YS) ini pemain lama yang sudah sering mengirim pekerja ilegal ke luar Sikka," ujar Sekretaris TRUK Maumere, Maria Hendrika Hungan, Kamis (4/4) melalui telepon selular.

Maria Hendrika Hungan atau yang biasa disapa Heni Hungan menjelaskan, cara YS merekrut calon pekerja yakni dengan cara merekrut satu persatu kemudian membeli tiket atas nama pekerja yang bersangkutan.

Kemudian, pada saat berangkat, para pekerja tidak diperbolehkan naik ke kapal dengan cara berkumpul tetapi naik sendiri-sendiri. Pada saat di atas kapal baru mereka berkumpul. Hal itu dilalukan guna mengelabui petugas dan hanya dilakukan oleh calo yang sudah berpengalaman.

Heni juga mengakui, sering mendengar nama YS alias Joker kerap disebut-sebut masyarakat Kabupaten Sikka sebagai oknum calo yang sudah sering mengirim pekerja ilegal ke luar wilayah Kabupaten Sikka.

"Tapi informasi dari warga itu belum bisa kita percaya dan kita perlu investigasi lebih lanjut kebenarannya," tandas Heni Hungan.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved