Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Senin 1 April 2024, Jangan Memutarbalikan Fakta Menjadi Dusta

Penginjil Matius mengisahkan bahwa para perempuan melihat makam Yesus sudah kosong. Mereka tidak menemukan jenazah Yesus.

Editor: Edi Hayong
dok-pribadi
Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RP. John Lewar SVD untuk edisi Senin 1 April 2024 

Oleh : RP. John Lewar SVD *)

POS-KUPANG.COM- Renungan Harian Katolik berikut ini ditulis RP. John Lewar SVD Hari Senin Dalam Oktaf Paskah diberi judul, Jangan Memutarbalikan Fakta Menjadi Dusta.

Renungan ini merujuk pada Bacaan Kisah Rasul 2:14.22-32, Mazmur 16:1-2a,5,7-8,9-10.11 dan Injil Matius 28:8-15.

Berikut ini teks lengkap Renungan Harian Katolik yang ditulis oleh RP. John Lewar SVD hari ini

Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.

Bacaan-bacaan Liturgi selama Oktaf Paskah, umumnya berisi ungkapan kesaksian tentang kebangkitan Tuhan kita Yesus Kristus. Melalui kisah-kisah ini
iman kita akan Kristus semakin diteguhkan karena ucapan para saksi mata diilhami Roh Kudus.

Penginjil Matius mengisahkan bahwa para perempuan melihat makam Yesus sudah kosong. Mereka tidak menemukan jenazah Yesus. Tentu saja suasana takut menguasai mereka. Namun ada juga sukacita karena malaikat yang berpakaian putih memberitakan bahwa Yesus hidup.

Para perempuan dengan suasana bathin yang takut bercampur sukacita itu menyampaikan kepada para murid. Di tengah jalan mereka bertemu sendiri dengan Yesus yang bangkit, bukan lagi karena perkataan malaikat itu. Maria Magdalena dan temantemannya sangat bersukacita. Reaksi mereka adalah memeluk kaki-Nya dan menyembah-Nya.

Tuhan Yesus pun masih mengatakan kepada mereka supaya jangan takut. Mereka harus pergi dan mengatakan kepada saudara-saudara-Nya untuk pergi ke Galilea dan di sana mereka akan melihat-Nya. Pengalaman perjumpaan dengan Yesus yang bangkit telah mengubah dukacita menjadi sukacita, ketakutan menjadi keberanian untuk menyampaikan kebenaran tentang kebangkitan Kristus.

Pengalaman para Rasul juga luar biasa. Dengan kuasa Roh Kudus, pada Hari Raya Pentakosta, Petrus dan teman-temannya mewartakan Yesus kepada orang banyak. Petrus dengan terus terang mengatakan kepada orang-orang Yahudi di Yerusalem bahwa Yesus dari Nazaret sungguh ditentukan Allah, dinyatakan kepada orang Yahudi dengan kekuatan, mukjizat dan tanda-tanda heran yang dilakukan Allah dengan perantaraan-Nya.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 1 April 2024, Kemurahan Hati itu Merupakan Harta yang Terbesar

Allah menyerahkan Yesus sesuai dengan maksud dan rencana-Nya. Yesus yang satu dan sama telah dibunuh oleh orang-orang Yahudi salibkan dan menyerahkanNya kepada tangan bangsa durhaka. Namun Allah sendiri sudah membangkitkan-Nya dari kematian. Tidak ada lagi maut yang dialami Yesus.

Dialah yang mengalahkan maut. Lebih lanjut Petrus berkata: “Yesus inilah yang dibangkitkan Allah dan tentang kebangkitan, kami adalah saksi” (Kis 2:32).
Berita tentang kebangkitan menjadi rahasia umum. Tetapi injil juga menceritakan bahwa kesaksian tentang kebangkitan Kristus tidak berjalan mulus.

Ada usaha untuk melakukan pembohongan publik dengan sogok menyogok. Para imam kepala membayar sejumlah uang kepada para penjaga makam dan berdalil bahwa Jenasah Yesus hilang dari kubur-Nya karena dicuri oleh para murid-Nya pada malam hari. Dalam hal ini, kita melihat seolah-olah
uang dapat membungkam kebenaran dan hati nurani seseorang dapat dibeli.

Demi keselamatan jiwa, para prajurit penjaga menutup mulut dan melakukan upaya memutarbalikkan kebenaran menjadi dusta. Beberapa prajurit penjaga yang melaporkan kejadian itu memilih cari aman dengan jalan kompromi. Dengan menyuap mereka, para imam berhasil mencapai titik sepakat untuk menutupi kebenaran yang sesungguhnya dan menyebarkan berita palsu (hoax) terhadap para murid Yesus (8, 11-13, 15).

Untuk urusan pertanggungjawaban kepada wali negeri, para imam kepala memberikan jaminan keselamatan kepada para prajurit tersebut, sepanjang
kesepakatan di antara mereka tetap terjaga dengan baik. Dan Matius memberi catatan di akhir perikop ini bahwa cerita dusta cepat menyebar seperti virus dan dengan gampangnya dipercayai oleh orang-orang Yahudi.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved