KKB Papua
Penambang Emas Wakia Disekap KKB Papua: Masih Ada yang Ditahan di Lokasi Tambang
Anggota KKB Papua menyekap sebagian warga sipil yang selama ini melakukan penambang tradisional emas di Kampung Wakia, Distrik Mimika Barat.
Penulis: Frans Krowin | Editor: Frans Krowin
Pria tak dikenal yang adalah anggota KKB Papua itu lantas mengancam warga sipil itu. Ia juga mengusir mereka dari lokasi penambangan.Bahkan anggota KKB Papua itu memberi waktu dua hari kepada para pendulang emas untuk tinggalkan lokasi tersebut.
Jika dalam tempo dua hari itu masih ada aktivitas warga di tempat itu, maka dipastikan anggota KKB Papua itu akan menembak mati warga tersebut.
Atas ancaman itulah sehingga para pendulang emas pun beramai-ramai tinggalkan lokasi pendulangan. Tapi ada juga yang masih disandera Kelompok Separatis Teroris.
“Ada yang sudah pulang, tapi ada juga yang masih ditahan di atas (lokasi penambangan),” ujar pria itu.
Dari balik video tersebut, pria itu tidak menjelaskan, berapa banyak warga yang kini disandera anggota KKB Papua tersebut. Tak dijelaskan pula, berapa banyak pendulang emas yang sudah meninggalkan lokasi tersebut.
Hanya saja, dari video yang diabadikan tersebut, terlihat jelas puluhan warga sudah meninggalkan lokasi penambangan dengan berjalan kaki.
Mereka menyusuri sungai dengan membawa semua barang yang dimilikinya. Barang-barang itu umumnya diisi dalam karung kemudian dipikul dan dibawa pulang.
Saat tinggalkan lokasi penambangan, para pendulang emas tersebut ada yang mengenakan pakaian, ada pula yang bertelanjang dada. Mereka menyusuri kali.
Para pendulang itu diperkirakan jumlahnya lebih dari seratus orang. Pasalnya, mereka terlihat berbondong-bondong saat menyusuri kali.
“Semua harus pulang karena sudah diancam. Dapat ancaman tadi malam. Makanya pagi-pagi sudah harus pulang kalau memang sayang nyawa,” ujar pria tersebut.
“Pulang, pulang, pulang. Memang kita cari nafkah tetapi nyawa lebih berharga. Keluarga menanti di rumah. Selamat pejuang tambang,” ujar pria yang menamakan warga sipil tersebut sebagai pejuang tambang di Papua.
Untuk diketahui, warga sipil yang adalah pendulang emas ini masih beruntung karena diberi kesempatan untuk hidup oleh anggota KKB Papua.
Jika anggota KKB Papua gelap mata dan bertindak anarkis sebagaimana yang terjadi selama ini, maka besar kemungkinan warga sipil itu tak selamat dari tindakan kejam KKB Papua.
Makanya, mereka diberi kesempatan untuk tinggalkan lokasi penambangan hanya dalam tenggat waktu dua hari. Jika deadline waktu itu tidak dipatuhi, maka bisa dipastikan akan ada korban di lokasi tersebut.
Baca juga: KKB Papua Usir Penambang Emas di Kampung Wakia, Beri Waktu 2 Hari Tinggalkan Lokasi
Dari video viral tersebut, Kapolres Mimika, AKBP I Gede Putra langsung angkat bicara. Hanya saja ia belum bisa memastikan masyarakat yang datang ke lokasi tersebut.
"Kami masih berupaya memastikan dan mendalami video tersebut," kata I Gede Putra sebagaimana dikutip dari Tribun-Papua.com, Senin 1 April 2024.
Kapolres Mimika juga menyebutkan bahwa saat ini aparat TNI-Polri dan pemerintah Kampung Wakia bersama para tokoh sedang memastikan kebenaran dari video tersebut. (*)
Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS
KKB Papua
Kampung Wakia
Distrik Mimika Barat
Kelompok Kriminal Bersenjata
Kapolres Mimika
I Gede Putra
Kronologi Dua Pria Didiga KKB Aniaya Pekerja Hingga Tewas, Sempat Kejar-Kejaran |
![]() |
---|
Anggota KKB Egianus Kogoya Ditangkap di Ndunga, Ini Deretan Kejahatannya |
![]() |
---|
KKB Milenial Disebut Lebih Sadis, Ini Serangkaian Aksi Kriminal Mereka |
![]() |
---|
TPNPB OPM Klaim Tembak Pesawat Sipil di Yahukimo |
![]() |
---|
Satgas Damai Cartenz: Wanggol Mengaku Bergabung KKB Papua Sejak 2022 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.