Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Minggu 31 Maret 2024, Kristus Telah Bangkit Dengan Mulia Jaya
Petrus dan Yohanes berlari menuju kubur. Namun, setelah melihat apa yang terjadi, mereka pulang ke rumah dengan mulut terkunci.
Oleh : RP. John Lewar SVD *)
POS-KUPANG.COM- Renungan Harian Katolik berikut ini ditulis RP. John Lewar SVD Hari Raya Paskah Kebangkitan Tuhan diberi judul,Kristus Telah Bangkit Dengan Mulia Jaya.
Renungan ini merujuk pada Bacaan Kisah Rasul 10:34a,37-43, Mazmur 118:1-2,16ab-17,22-23, Kolose 3:1-4 atau; 1Korintus 5:6b-8,Yohanes 20:1-9
Berikut ini teks lengkap Renungan Harian Katolik yang ditulis oleh RP. John Lewar SVD hari ini
Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.
Alleluya, Kristus telah bangkit. Pada hari ini kita merayakan Hari Raya Paskah. Injil pada hari ini memberitakan sosok Maria Magdalena yang pergi ke kubur Yesus. Pagi-pagi benar, ketika hari masih gelap, jam 03.00 pagi. Seorang perempuan, sendirian, masih gelap lagi, berani pergi ke kubur.
Siang saja lewat sudah takut, apalagi ini masih gelap. Mengapa perempuan ini nekat sekali, dan seakan tidak miliki rasa takut? Rupanya, Maria Magdalena punya pengalaman istimewa dengan Yesus. Dia dahulu telah dibebaskan oleh Yesus dari amukan masa saat ditangkap basah. Dia juga pernah dibebaskan dari gangguan tujuh (7 roh jahat).
Pengalaman diselamatkan ini membuat dirinya mencintai Yesus. Maka, didorong oleh rasa cinta yang besar kepada Yesus, ia berani datang ke kubur meski hari masih gelap. Pengalaman disembuhkan, diselamatkan, dan dicintai oleh Tuhan, mendorong seseorang untuk mencari-Nya tanpa takut.
Ketika Maria Magdalena sampai di kubur, ternyata sudah kosong. Pikiran yang langsung muncul di otaknya adalah Yesus dicuri orang! Salah satu
kejadian yang menarik di sini, Maria berlari-lari menjumpai Yohanes dan Petrus dan mengatakan, “Tuhan sudah diambil orang dari kubur-Nya, dan
kami tidak tahu di mana diletakkan.”
Petrus dan Yohanes berlari menuju kubur. Namun, setelah melihat apa yang terjadi, mereka pulang ke rumah dengan mulut terkunci. Petrus dan Yohanes pulang dengan diam. Tidak ada kata apapun yang keluar dari mulut mereka. Mulut mereka terkunci oleh perasaan takut. Mereka pulang ke rumah masing-masing seperti tidak terjadi apa-apa.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 31 Maret 2024: Ia Melihatnya dan Percaya
Akibat dosa adalah maut. Namun, Yesus sudah menang atas maut. Yesus sudah mengalahkan kegelapan kubur. Yesus sudah bangkit dari mati. Sama seperti Maria Magdalena dan para rasul dalam kisah di atas, kita pun seringkali menjadi mudah stress, frustasi, bahkan “buta hati” tatkala kita menghadapi berbagai persoalan atau penderitaan dalam hidup.
Tidak jarang, kita menyalahkan Allah atas segala penderitaan yang kita alami. Kita bahkan berteriak “Eli, Eli, lama sabakhtani” karena merasa Allah tidak ada bersama kita saat itu. Segala persoalan dan penderitaan hidup membuat kita tak bisa lagi melihat dengan mata iman bahwa dibalik penderitaan yang kita alami, pasti ada secercah harapan yang akan Tuhan berikan.
Apa pesan Paskah bagi kita orang beriman? Pertama, Perayaan Paskah adalah Pengalaman pembaharuan iman. Petrus dan murid yang dikasihi itu ke kubur. Mereka menemukan kubur kosong. Tuhan Yesus tidak ada di sana. Tetapi Yohanes yang melihat kejadian itu, percaya. Dia percaya bahwa Yesus telah bangkit.
Inilah yang menjadi dasar dan pokok hidup iman kita. Maka kebangkitan Kristus harus diterima sebagai sebuah kebenaran. Kita yakin dan percaya dengan sungguh-sungguh bahwa Kristus adalah pusat dan tujuan hidup kita. Kalau begitu kita tidak boleh mengingkari DIA. Percaya kepada Kristus sampai kita mati.
Kebangkitan Yesus Kristus menegaskan kepada kita bahwa Allah tidak pernah meninggalkan kita umat-Nya dalam perziarahan hidup kita di dunia ini.
Kedua, kebangkitan Yesus Kristus menegaskan bahwa Dia yang kita imani adalah sungguh-sungguh Allah yang Maha Kuasa. Allah yang hadir dalam diri Yesus Kristus membuktikan bahwa Ia lebih berkuasa dari maut dan kematian.
Konsekuensinya, kebangkitan Kritus hendaknya membawa perubahan dalam diri kita dari “manusia lama” menjadi “manusia baru” agar hidup kita semakin menyerupai Kristus sendiri. Dengan demikian kita dapat membuktikan kepada semua orang bahwa kita pun telah bangkit seperti Kristus.
Ketiga, jadilah saksi Kebangkitan Kristus. Di hadapan Kornelius orang Kafir itu, Petrus memberitakan Kristus yang bangkit. Dia adalah orang Nazaret, orang yang diurapi Allah dengan Roh Kudus dan diberi kekuatan dan kuasa. Dia berkeliling sambil berbuat baik, menyembuhkan orang sakit dan mengusir setan.
Karena perbuatan baikNya, Dia dibunuh, digantung di kayu salib, tetapi dibangkitkan Allah pada hari ketiga. Petrus menjadi saksi segala perbuatan Kristus. Maka jadilah saksi Kristus dalam perkataan dan perbuatan.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 31 Maret 2024, "Kebangkitan Yesus Kristus"
Jadilah saksi kebangkitan moral dengan bersikap jujur dan adil; bicara benar dan hidup baik dengan semua orang. Kristus telah bangkit, Alleluya.
Doa:
Allah Bapa Yang Mahamulia, Engkau menyemarakkan hari ini dengan Kebangkitan Kristus PuteraMu. Peliharalah di dalam GerejaMu semangat putera dan puteriMu, yang Kau anugerahkan kepada kami serta baharuilah kami lahir bathin, agar dapat mengabdi Engkau dengan hati yang tulus dan iklas. Demi Kristus Tuhan kami...Amin.
Sahabatku yang terkasih, Selamat Hari Raya Paskah. Alleluya, Kristus telah bangkit. Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana
saja berada: Bapa dan Putera dan Roh Kudus...Amin.(*)
*) RP. John Lewar SVD adalah Admonitor Biara SVD St. Josef Freinademetz STM Nenuk Atambua Timor.
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.