Semana Santa Larantuka

Peziarah Daraskan Doa Rosario Sepanjang Prosesi Laut Antar Arca Yesus Tersalib

Berok atau perahu tanpa mesin itu dikayuh empat pria di pinggir pantai Taman Doa Tuan Meninu, Kelurahan Sarotari, menuju Pantai Kuce

Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/PAUL KABELEN
Suasana prosesi laut Semana Santa Larantuka, Flores Timur, Jumat, 29 Maret 2024. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Paul Kabelen

POS-KUPANG.COM, LARANTUKA - Suasana duka menyelimuti ribuan peziarah saat prosesi laut Semana Santa di Larantuka, Kabupaten Flores Timur. Peziarah berbusana serba hitam ikut mengantar patung Yesus Tersalib yang dimuat dengan Berok.

Berok atau perahu tanpa mesin itu dikayuh empat pria di pinggir pantai Taman Doa Tuan Meninu, Kelurahan Sarotari, menuju Pantai Kuce di Kelurahan Pohon Sirih.

Di dalam berok, terdapat seorang pria tetuah adat dan seorang perempuan garis keturunan suku Pohon Rita atau dikenal 'Mama Do'. Dia menjaga arca Yesus Tersalib seperti kisah Bunda Maria yang melawat putranya.

Prosesi Laut menerjang derasnya arus gonsalu di antara Pulau Adonara dan Flores itu diikuti ribuan peziarah. Mereka menumpang Kapal Motor (KM) milik nelayan maupun pengusaha kapal yang saban hari beroperasi antar Pulau.

Sepanjang prosesi laut berlangsung, peziarah mengikuti ibadat doa rosario. Doa rosario itu dipimpin Biarawati Konggregasi PRR Lebao dengan pengeras suara.

Doa rosario oleh biarawati konggregasi yang didirikan mendiang Mgr. Gabriel Manek, SVD itu menggema sepanjang perarakan Yesus Tersalib, berdurasi 1,5 jam perjalanan.

Di tengah laut, cuaca cerah tiba-tiba berubah mendung. Hujan intensitas rendah pun turun. Umat maupun peziarah pindah ke dalam dek kapal.

Tiba di pesisir Pantai Kuce, Kelurahan Pohon Sirih, arca Yesus Tersalib disambut haru oleh pelaku devosi bersama ribuan umat yang tak ikut prosesi laut. Sementara peziarah dibawa ke dermaga PPI Amagarapati dan Pelabuhan Larantuka.

Pelaksana Tugas (Plt) Lurah Ekasapta, Dave Valentino Mautuka yang ikut prosesi Semana Santa, menyebutkan prosesi laut cukup tertib namun masih ada peziarah yang tidak serius selama tradisi itu berlangsung.

"Dari sisi keimanannya, masih ada yang ikut untuk selfi-selfi dan piknik saja. Sebagian dari peziarah tadi bukan ikut untuk berdoa," katanya.

Sementara insiden kapal terbalik saat prosesi, kata dia, cepat diatasi aparat gabungan yang berpatroli mengamankan Prosesi Laut Semana Santa Larantuka. (*)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved