Semana Santa Larantuka

Air Pemandian Tuan Ma Pembawa Rahmat dari Sumur Tua di Rumah Suku Resiona

peziarah maupun umat setempat membawa botol minuman kemasan. Mereka masih memakai pakaian hitam

Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/PAUL KABELEN
Umat katolik mengantri air pemandian Tuan Ma di Kapela Tuan Ma, Kota Larantuka, Kabupaten Flores Timur. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Paul Kabelen

POS-KUPANG.COM, LARANTUKA - Peziarah maupun umat katolik selalu menantikan air pemandian patung Tuan Ma (Bunda Maria) yang dipercaya membawa rahmat tersendiri setelah prosesi Semana Santa.

Sebelum mengarak patung Tuan Ma keliling kota Larantuka, Tuan Ma mulanya dimandikan 'Tim Kesumi' di Kapela Tuan Ma, Kelurahan Larantuka, Kecamatan Larantuka, Kabupaten Flores Timur.

Pemandian arca ibunda penebus dosa itu menggunakan air dari sumur tua yang dikenal keramat. Sumur itu berada di bagian belakang rumah Wilhelmus Resiona, turunan ke-9 Tukan Weling Resiona, penemu pertama Tuan Ma.

Rumah Wilhelmus Resiona berada di samping Kapela Tuan Ma yang dibatasi pagar tembok putih. Rumah beratapkan daun lang-alang itu kokoh berdiri sejak lama.

Baca juga: ASDP Siapkan Kapal Besar Bagi Peziarah Semana Santa Larantuka 

Wilhelmus mengatakan, air pemandian Tuan Ma dapat menyembuhkan segala penyakit, mengusir roh-roh jahat hingga mengabulkan permohonan atau disebut 'Permesa' sesuai iman umat katolik.

"Bunda itu sendiri sudah diyakini umat Nagi (Larantuka). Dorang (mereka) menggunakan air untuk menyembuhkan penyakit, doa-doa dikabulkan," ujarnya, Kamis, 28 Maret 2024.

Wilhelmus mengatakan, saat tengah malam, sejumlah perempuan akan menimbah air dari sumur yang berada di belakang rumahnya itu. Mereka melewati lorong di samping Kapela Tuan Ma, terpaut beberapa meter dari sumur.

Pria 70 tahun ini menyebutkan, proses pengambilan air bukan menjadi tontonan. Lampu-lampu dan sumber penerangan lain di sekitar kapela akan dipadamkan selama para perempuan menimbah dan menatang air dari sumur ke kapela.

"Mereka ambil air hari Rabu, tengah malam, biasanya yang ambil itu ibu-ibu, bukan anak muda. Mereka ikut di samping," katanya.

Pantauan POS-KUPANG.COM, Sabtu, 30 Maret 2024 siang, ratusan peziarah memadati pelataran Kapela Tuan Ma untuk mengambil air suci itu.

Selain dengan jeriken kecil, peziarah maupun umat setempat membawa botol minuman kemasan. Mereka masih memakai pakaian hitam, termasuk para pemuda kapela yang hingga kini masih berada di Kapela Tuan Ma.

Di teras depan Kapela Tuan Ma terdapat satu buah drom plastik warna biru. Drom terisi air Tuan Ma itu dituangkan ke dalam botol milik umat yang sudah mengantri sejak pagi.(*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

 

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved