Paskah 2024

Paskah 2024, Romo Andre Aloha:Tindakan Membasuh Kaki sebagai Ajakan Yesus untuk Bersikap Rendah Hati

sikap kerendahan hati dengan tindakan membasuh kaki para murid, Yesus mengajarkan umatnya untuk memiliki sikap rendah hati.

Penulis: Elisabeth Eklesia Mei | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/EKLESIA MEI
Perayaan misa Kamis Putih di Gereja St. Yoseph Naikoten, Kupang, Kamis 28 Maret 2024 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Eklesia Mei

POS-KUPANG COM, KUPANG- Dalam rangka perayaan Misa Kamis Putih 2024, Romo Andre Aloha, Pr menyebut, tindakan membasuh kaki merupakan sebagai bentuk ajakan Yesus Kristus untuk bersikap rendah hati.

Hal itu disampaikan Romo Andre Aloha, Pr dalam khotbahnya saat memimpin misa kedua perayaan Kamis Putih di Gereja St. Yoseph Naikoten Kupang, Kamis 28 Maret 2024.

Perayaan misa Kamis Putih di Gereja St. Yoseph Naikoten Kupang dilakukan dua kali. Misa pertama pukul 16.30 Wita dan misa kedua pukul 19.00 Wita.

Dalam khotbahnya, Romo Aloha mengajak seluruh umat untuk bersyukur mengimani Tuhan Yesus Kristus.

Baca juga: PLN Siapkan Pengamanan Kelistrikan Sambut Perayaan Paskah 2024 dan Idul Fitri 1445H

Menurutnya, Tuhan Yesus yang diimani menunjukkan teladan hidup yang baik. Tidak saja melayang-layang dalam sabda yang menggelegar dan tidak saja berbicara tetapi menunjukkan secara nyata dan semua umat bisa mengalaminya dan melihat sikap teladan hidup yang Yesus wariskan.

Romo Andre menyebut, melalui perayaan terakhir ada empat tindakan yang tanpa disadari, sebenarnya menjadi reprsentasi dari semua orang-orang yang percaya kepada-Nya.

Yaitu to be taken atau mengambil, to be bless atau memberkati, to be broken atau memecah-mecahkan dan to be given atau memberikan.

"Ini merupakan gambaran sari keimanan kita akan kristus bahwa kita diambil dan dipilih dari dunia diberkati Yesus dan dipersembahkan Tuhan," ungkapnya.

Dikatakan romo Andre, perlu diingat bahwa setelah semua umat dipersembahkan  kepada Tuhan akan dipecah-pecahkan, namun bukan berarti terpecahbelah  melainkan siap mulai menjalani hidup yang penuh tantangan yang memurnikan.

"Serpihak kelemaham insani dipecahkan keluar dari diri kita tentu akan sakit yang membuat kita kadang mengeluh, tidak mampu untuk hidup menderita sebagai murid Kristus," ungkapnya.

Dikatakan romo Andre, lewat perjamuan malam terakhir, secara tersirat Yesus memberi dua tindakan yang saling melengkapi yaitu ekaristi dan sikap kerendahan hati.

"Resep itu yang bisa kita hidupi dan teladani agar kita  bisa bertumbuh dan berkembang bersama rahmat suci Tuhan Yesus dari keterbatasan kita," ungkapnya.

Dikatakan romo Andre, sikap kerendahan hati dengan tindakan membasuh kaki para murid, Yesus mengajarkan umatnya untuk memiliki sikap rendah hati.

"Kini, Dia datang mengajak semua kita untuk tenggelam dalam kerendahan hati. Dengan kerendahan hatimu akan keluar dari keterbatasanmu, diperbudak oleh dendam, iri hati, kecongkakan, egoisme, dan segala keerakahan dunia yang fana," ungkapnya.

Perayaan ekariati yang dirayakan harus mampu membawa dalam hidup yang benar dan sikap kerendahan hati akan kuat bila ditopang santapan rohani.

"Lewat perayaaan ekaristi kudus, kita dipersatukan dalam kerendahan hati Allah mewujudkan cinta kasih. Tentu semua itu dimulai dari dalam keluarga kita masing-masing," pungkasnya. (cr20)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved