Pilpres 2024

SBY Soal Pilpres 2024: Kemenangan Prabowo-Gibran Atas Kehendak Rakyat Indonesia

Presiden ke–6 RI Susilo Bambang Yudhoyono mengungkapkan fakta tentang hasil Pilpres 2024 yang telah diumumkan KPU. Kemenangan itu atas kehendak rakyat

Penulis: Frans Krowin | Editor: Frans Krowin
ISTIMEWA/POS-KUPANG.COM
KEHENDAK RAKYAT – Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, kemenangan yang diraih Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024 merupakan kehendak rakyat Indonesia. 

POS-KUPANG.COM – Presiden ke–6 RI Susilo Bambang Yudhoyono atau biasa disapa SBY mengungkapkan fakta tentang hasil Pilpres 2024 yang telah diumumkan Komisi Pemilihan Umum atau KPU dan kini sedang berproses di Mahkamah Konstitusi.

Dia mengatakan bahwa perolehan suara terbanyak yang diraih pasangan Prabowo SubiantoGibran Rakabuming Raka merupakan kehendak masyarakat Indonesia.

SBY menyampaikan itu dalam sambutanya pada acara buka bersama bareng Partai Demokrat dan Presiden terpilih Pilpres 2024 yakni Prabowo Subianto, di Hotel St Regis, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu 27 Maret 2024 malam. 

Ia mengatakan bahwa kemenangan Prabowo-Gibran itu merupakan pilihan rakyat. "Saya ingin menyederhanakan cara berpikir saya, mengapa Pak Prabowo menang dan terpilih menjadi presiden kita? Karena rakyat memang menghendaki beliau memimpin kita semua," ujar SBY

Ia lantas bercerita tentang momen ketika ia turun gunung berkampanye. Saat itu, katanya, dukungan rakyat ke Prabowo Subianto sangat kuat.

"Selama 3 sampai 4 bulan saya mengunjungi 85 kabupaten dan kota, karenanya, sebagaimana yang saya sampaikan kepada Bapak Prabowo, Insya Allah beliau akan terpilih menjadi presiden mendatang, karena bukan hanya survei," tutur SBY

"Tetapi di lapangan, di desa, Kecamatan dan kota, saya mendengarkan langsung, mengetahui langsung bahwa dukungan rakyat sangat kuat, ditambah setelah pemungutan suara, semua penghitungan cepat dari lembaga survei memenangkan beliau. Ini kesimpulan besar, ini sejarah,"sambungnya. 

Karena kemenangan itu merupakan kehendak rakyat Indonesia, maka SBY pun meminta agar jika nantinya Prabowo sudah dilantik, maka jangan melukai rakyat.

Pada kesempatan tersebut, SBY yang juga Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat itu mengungkapkan keluh kesah dan keprihatinannya soal ongkos politik di Pemilu 2024. 

Baca juga: Ini Nama-nama Hakim yang Tangani Sengketa Pilpres 2024 di MK

Dikatakannya, ongkos politik saat ini sudah melampaui batas kewajaran. Mengapa? Karena biaya politik yang dikeluarkan sangatlah besar.

"Pemilu 2024 ini banyak hal yang mesti kita pelajari baik-baik, di satu sisi ada good news, tetapi di sisi lain ada juga bad news.” ujar SBY.

“Yang juga sangat mengganggu pikiran kita, adalah Pemilu kita ternyata ongkos politiknya makin besar, melampaui batas kewajaran, demikian juga politik uang juga makin menjadi-jadi," ujarnya. 

Oleh karena itu, lanjut SBY, hal tersebut harus diperbaiki.  Rakyat juga tidak bisa disalahkan atas kondisi ini. Makanya, sistem Pemilu harus diubah menjadi lebih baik.

"Kami menitip Bapak Prabowo, ini misi sejarah dan saya percaya Bapak akan bisa melakukan perubahan dan perbaikan atas sistem pemilu yang lebih tepat dan lebih baik bagi bangsa Indonesia," kata SBY

Adapun dalam acara buka bersama itu hadir Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY bersama sang istri Annisa Pohan.

Kemudian turut hadir juga Politisi Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas.

Sementara Prabowo Subianto sempat memuji SBY.

Prabowo pun mengenang kebersamaannya dengan SBY saat sama-sama menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI). 

Awalnya Prabowo mengenang momen waktu SBY sempat jalan kaki ke acara kampanye akbar terakhir Prabowo-Gibran di Gelora Bung Karno alias GBK. 

Karena kata Prabowo, dirinya terkejut lantaran sebetulnya tidak mengharapkan SBY untuk datang.

"Pak SBY langsung berkampanye untuk saya, terutama Pak SBY memberi dorongan moril yang sangat besar kepada diri saya, memberi kepercayaan beliau atas perjuangan saya. Beliau sampai berjalan kaki di GBK, padahal hadir pun saya sebetulnya tidak berharap, beliau hadir sebagai presiden RI ke-6, tapi beliau menunjukkan dukungan beliau secara fisik," ujarnya.

Prabowo pun memuji sosok SBY sebagai mantan presiden dan juga prajurit TNI yang tangguh.

"Sudah memberikan contoh sudah berbakti 10 tahun, di tengah kesulitan di tengah krisis, beliau beri contoh seorang jenderal, seorang prajurit, tapi prajurit Indonesia, prajurit sapta marga, prajurit Pancasila, prajurit yang mengerti dan paham bahwa prajurit Indonesia adalah prajurit berasal dari rakyat Indonesia, prajurit yang cinta demokrasi, prajurit yang cinta rakyat," ujar Prabowo. 

Prabowo juga mengenang bersama SBY saat dirinya sebagai prajurit TNI. Ia mengaku pernah satu angkatan dengan SBY.

Baca juga: Tanpa Hakim Anwar Usman, Gugatan Anies dan Ganjar Berpeluang Dikabulkan MK

Prabowo menyebut yang berbeda yakni SBY selalu jadi yang terbaik. Sedangkan dirinya taruna yang nakal.

"Beliau waktu itu selalu yang terbaik, taruna terbaik, perwira terbaik, saya nakal, agak nakal," kata Prabowo disambut tawa para kader Demokrat yang hadir. 

"Rupanya memang perlu ada contoh yang terbaik dan yang nakal tapi ada satu kesamaan, waktu di taruna, kita menempatkan paviliun yang sama, walaupun tahunnya berbeda," katanya.  (*)

Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved