Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Rabu 27 Maret 2024, Tiga Cara Tetap Sabar Menghadapi Sesama yang Berkhianat

Manusia mau membangun relasi yang semakin positif dengan banyak orang dan tetap mau bermanfaat bagi sesama.

Editor: Rosalina Woso
flicker.com
Ilustrasi Yudas dan Silas di Antiokhia. "Setelah berpamitan, Yudas dan Silas berangkat ke Antiokhia. Di situ mereka memanggil seluruh jemaat berkumpul, lalu menyerahkan surat itu kepada mereka. Setelah membaca surat itu, jemaat bersukacita karena isinya yang menghiburkan. 

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik Rabu 27 Maret 2024 dengan judul Tiga Cara Tetap Sabar Menghadapi Sesama yang Berkhianat.

Renungan Harian Katolik Rabu 27 Maret 2024 dengan judul Tiga Cara Tetap Sabar Menghadapi Sesama yang Berkhianat ditulis oleh Gabriel Chanfarry Hadylaw dan mengacu dalam Bacaan Injil: Matius 26: 14 - 25
  
Manusia umumnya mempunyai pengalaman dikhianati dalam hal kecil maupun besar dalam relasi dengan sesama.

Manusia tentu merasakan perasaan negatif yang menguasai pikiran dan hati.

Baca juga: Renungan Harian Katolik, Minggu 24 Maret 2024, "Yesus Taat Sampai Mati Demi Kita"

Manusia mempunyai keinginan untuk dapat membalas karena seseorang telah mendapatkan rasa sakit hati.

Ada tiga cara untuk manusia mau tetap sabar dalam menghadapi sesama yang berkhianat walaupun pikiran dan hati telah tersakiti.

Pertama. Manusia mau bersikap dewasa dan meminta penjelasan dari sesama secara baik-baik.

Manusia tidak segera meluapkan kekesalannya pada sesama yang berkhianat

Kedua. Manusia dapat menjaga jarak dengan sesama yang mengkhianati namun seseorang tidak terburu-buru untuk segera memutuskan hubungan.

Manusia dapat memberi kesempatan kepada sesama yang berkhianat untuk dapat mengambil iniasiatif untuk menghubungi terlebih dahulu.

Ketiga. Manusia tetap mau menjalin hubungan yang lebih akrab dengan lebih banyak orang.

Manusia mau membangun relasi yang semakin positif dengan banyak orang dan tetap mau bermanfaat bagi sesama.

Tuhan ingin manusia tetap memilihNya sebagai Juru Selamat dan tidak menjadi pengkhianat

Tuhan Yesus menjawab, "Dia yang bersama-sama dengan Aku mencelupkan tangannya ke dalam pinggan ini, dialah yang akan menyerahkan Aku. Anak Manusia memang akan pergi sesuai dengan yang ada tertulis tentang Dia, akan tetapi celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan. Adalah lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan."

Yudas, yang hendak menyerahkan Dia itu menjawab, katanya, "Bukan aku, ya Rabi?" Kata Yesus kepadanya, "Engkau telah mengatakannya."

Manusia juga dapat membuat pilihan tidak menjadi pengkhianat bagi Tuhan Yesus dengan tidak mau mendengar KehendakNya.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved