Berita Sikka

Penderita DBD di Kangae Sikka Capai 10 Orang, Terbanyak di Desa Habi

Jumlah penderita DBD di Kecamatan Kangae, Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur mencapai 10 orang dan terbanyak di Desa Habi

Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/HO-
FOGGING - Petugas Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka melakukan fogging di tiga lokasi RT terdampak di Desa Habi, Kecamatan Kangae, Kabupaten Sikka, Rabu, 27 Maret 2024. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Albert Aquinaldo

POS-KUPANG.COM, MAUMERE - Jumlah penderita DBD di Kecamatan Kangae, Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur mencapai 10 orang dan terbanyak di Desa Habi dengan lima penderita DBD.

Ke-10 penderita DBD di Kecamatan Kangae rata-rata berusia anak-anak.

Kepala UPT Puskesmas Waipare, Armania Sukance kepada POS-KUPANG.COM, Rabu, 27 Maret 2024 menjelaskan, 10 kasus DBD di wilayah Kecamatan Kangae itu tersebar di beberapa desa di wilayah itu, namun paling banyak terjadi di Desa Habi dengan jumlah lima penderita.

"Beberapa hari belakangan ini yang paling banyak terjadi itu di Desa Habi dan itu berturut-turut. Kalau Januari sampai dengan Maret hari ini kita di Puskesmas Waipare ada 10 kasus itu menyebar," jelas Armania Sukance.

Dikatakan Armania, pihak Puskesmas Waipare sudah melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), penyebaran ikan kepala timah dan melakukan fogging khususnya di tiga RT yang terdampak di Desa Habi.

Armania juga mengatakan pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan pemerintah desa di wilayah Kecamatan Kangae untuk bersama-sama melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) serta mengajak masyarakat untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan.

Sebelumnya diberitakan, lima anak di RT 001, 002, dan 003, Dusun Habi Gahar, Desa Habi, Kecamatan Kangae, Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur terkena DBD dan sempat dirawat di RSUD Tc Hillers Maumere.

Baca juga: Penderita DBD di Sikka Mencapai 275 Orang, 13 Dirawat di RSUD Tc Hillers Maumere

Saat ini kelima anak yang terkena DBD sudah pulang ke rumah masing-masing.

Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka bahkan sudah melakukan fogging di tiga lokasi RT terdampak, Rabu, 27 Maret 2024. Fogging berikutnya dijadwalkan pada Rabu, 3 April 2024.

Pj Kepala Desa Habi, Emerensiana Kartini kepada POS-KUPANG.COM, Rabu, 27 Maret 2024 di Kantor Desa Habi, menyebutkan, ada satu orang dewasa yang meninggal dunia diduga terkena DBD.

Namun pihak Pemerintah Desa Habi belum menyatakan DBD karena belum ada diagnosa medis yang pasti.

"Kita di Habi ini mulai dari tanggal 29 Januari sampai sekarang itu sudah ada 6 kasus, kalau untuk kasus kematian yang kemarin itu dari dokter belum mendiagnosa atau belum bisa pastikan itu DBD karena ada penyakit bawaan lainnya tetapi diduga dengan DBD," jelas Emerensiana Kartini.

Dengan adanya kasus DBD di Desa Habi, kata Emerensiana, Pemerintah Desa Habi sudah melakukan edukasi kepada masyarakat terkait dengan kebersihan lingkungan yang dimulai dari rumah masing-masing warga Desa Habi.

Pemerintah Desa Habi melalui RT, RW dan Kepala Dusun juga sudah memberikan pengumuman khususnya di tiga lokasi RT yang terdampak yakni RT 001, 002 dan 003 untuk melaksanakan kerja bakti membersihkan lingkungan.

Baca juga: Kasus DBD di Sikka Terus Bertambah, 22 Orang Dirawat dan Dua Meninggal Dunia

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved