KKB Papua

Pangdam Izak: Selandia Baru Heran Lihat Ulah KKB Papua, Tahan Pilot Supaya Bisa Merdeka

Pemerintah Selandia Baru – Australia, menyatakan heran dengan sikap Kelompok Kriminal Bersenjata pimpinan Egianus Kogoya,

Penulis: Frans Krowin | Editor: Frans Krowin
ISTIMEWA/POS-KUPANG.COM
HERAN – Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Izak Pangemanan mengungkapkan sikap pemerintah Selandia Baru-Australia dalam kasus penyanderaan pilot Susi Air. Mereka heran sebab KKB Papua ingin merdeka, tapi yang ditahan justru warga sipil berkebangsaan asing, Selandia Baru. 

POS-KUPANG.COM – Pemerintah Selandia Baru – Australia, menyatakan keheranannya atas sikap Kelompok Kriminal Bersenjata pimpinan Egianus Kogoya yang sampai sekarang belum membebaskan pilot Susi Air, Philips Mark Merthens yang masih disandera.

Pasalnya, pilot Susi Air adalah warga sipil yang membawa pesawat (Susi Air) di Papua. Pilot itu tidak punya hubungan sama sekali dengan urusan kemerdekaan yang saat ini sedang diperjuangkan oleh pihak yang berhimpun dalam KKB Papua.

Asumsi ini disampaikan Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen Izak Pangemanan saat berada di Subden Denma Mabes TNI, Jakarta Pusat, Selasa 26 Maret 2024.

Ia mengungkapkan bahwa sampai saat ini, pemerintah Selandia Baru, negara asal Philips Mark Merthens, telah menyerahkan sepenuhnya kepada pemerintah Indonesia untuk membebaskan pilot Susi Air yang masih disandera KKB Papua.

"Duta besar mereka (Selandia Baru) sudah bertemu saya dan menyampaikan bahwa pemerintah New Zeeland menyerahkan sepenuhnya pada pemerintah Indonesia untuk membebaskan pilot yang disandera,” ujar Izak.

Ia juga menyebutkan, bahwa pemerintah Selandia Baru mengakui kedaulatan Indonesia. Oleh karena itu mereka meminta KKB Papua segera melepaskan warga negaranya yang kini masih disandera. 

Argumentasinya, kata Izak Pangemanan, adalah pilot Susi Air yang disandera itu merupakan warga sipil biasa, yang tidak ada hubungannya dengan kemerdakaan Papua yang kini sedang diperjuangkan KKB.

"Tidak ada hubungannya dengan Papua merdeka, tidak ada hubungannya dengan konflik Papua. Dia (Philips Mark Merthens) hanya seorang tukang ojek yang pakai pesawat," ujar Izak.

Sampai saat ini, lanjut Izak, pihaknya masih terus berupaya membebaskan pilot Susi Air dengan melibatkan semua pihak, baik tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, keluarga juga pemerintah daerah setempat.

"Komunikasi yang intensif masih kita lakukan. Kita juga selalu mengedepankan pemerintah daerah setempat, Melalui pemerintah daerah itu kita libatkan forkopimda yang ada," ucapnya.

Semakin banyak pihak yang dilibatkan, ungkap Pangdam Izak Pangemanan, itu akan semakin baik. Karena semuanya berusaha dalam satu spirit yang sama, yakni membebaskan pilot Susi Air dengan cara yang baik untuk kebaikan bersama pula.

"Makanya selalu kami bilang, bahwa negoisasi ini butuh waktu, butuh kesabaran dan konsistensi. Kalau ini kita jalan dengan baik, saya kira pasti akan ada hasil," sambungnya.

Ia juga memastikan, bahwa saat ini pilot Susi Air itu dalam keadaan sehat meski disandera KKB Papua sudah lebih dari satu tahun.

Selama rentang waktu yang cukup lama, lanjut Pangdam Izak Pangemanan, anggota KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya itu rupanya menjaga pilot itu dengan baik.

Bahkan semua kebutuhannya, lanjut dia, dipenuhi dengan baik. Makanya sampai sekarang pilot itu masih hidup dan menyatu dengan anggota KKB Papua.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved