Wawancara Eksklusif

Wawancara Eksklusif - Bupati Khristofel Praing: Investasi Percepat Pembangunan Sumba Timur

Bupati Sumba Timur Drs. Khristofel Praing dan Wakil David Melo Wadu menandai perjalanan tiga tahun memimpin kabupaten itu dengan berbagai capaian

Penulis: Michaella Uzurasi | Editor: Ryan Nong
Tangkapan Layar
Bupati Sumba Timur, Drs. Christofel Praing saat berbincang dalam Podcast Pos Kupang "Jejak Langkah Kepemimpinan Sumba Timur" yang dipandu wartawan Ryan Nong, Senin, 25/03/2024. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Michaella Uzurasi


POS-KUPANG.COM, KUPANG - Bupati Sumba Timur Drs. Khristofel Praing, M.Si dan Wakil Bupati David Melo Wadu menandai perjalanan tiga tahun memimpin kabupaten itu dengan berbagai capaian. 

Pasangan bupati-wakil bupati yang dilantik pada 26 Februari 2021 itu membawa konsep perubahan dengan tagline politik Sejahtera, Harmoni dan Tertib (Sehati).  

Baca juga: MoU Bersama Tiga Media Besar Harian NTT, Ini yang Disampaikan Bupati Sumba Timur Khris Praing

Apa saja yang telah mereka lakukan dan apa saja tantangan yang mereka hadapi? 

Berikut wawancara eksklusif Bupati Sumba Timur dalam Podcast Pos Kupang dengan tema Jejak Langkah Kepemimpinan Sumba Timur yang dipandu wartawan Ryan Nong.    

 

Bagaimana langkah pak bupati dan wakil bupati selama tiga tahun memimpin Sumba Timur? Berat atau ringan? 


Biasa saja. Jadi pemimpin itu kita harus jalani dengan penuh rasa tanggung jawab, enjoy saja dan membangun suasana batin kita bahwa melayani itu adalah bagian dari ibadah kita. Itu poinnya. 

Pemda baru saja melakukan penandatanganan MoU dengan tiga media massa di NTT, yakni Pos Kupang, Victory News dan Timex. Langkahnya bagaimana saat menuju ke Pos Kupang tadi untuk kerjasama itu? 

Saya pikir kehadiran saya di sini memberikan pesan bahwa saya membutuhkan media khususnya Pos Kupang, Victory News dan Timex. Kita tahu bahwa tanpa media, siapapun dia tidak mungkin besar. 

Dalam tanda petik, kritikan apapun yang disampaikan oleh media tentu dalam kaidah-kaidah jurnalis kita harus akui, bahwa kita sangat membutuhkan dan saya sangat terbantu.

Terus terang, dalam masa kepemimpinan saya tiga tahun ini Pos Kupang cukup memberi arti dalam masa kepemimpinan saya.

Dalam arti begini. Kita tahu bahwa saya dilantik 26 Februari 2021. Pada 5 April 2021 itu ada seroja. Selanjutnya ada Covid, virus babi, sura kuda dan kerbau, hama belalang.

Begitu kuat persoalan yang kita hadapi. Dan pada saat yang sama harapan masyarakat agar kita bisa menyelesaikan berbagai persoalan sosial kemasyarakatan itu tinggi juga.

Oleh karena itu dalam posisi keterbatasan sumber daya yang ada, pendeknya periode kepemimpinan dan juga banyaknya persoalan itu, maka kita harus bisa menjelaskan kepada masyarakat. Salah satu cara adalah media memberikan informasi kepada masyarakat, bahwa sesungguhnya pemerintahan hari ini dalam keadaan seperti ini.

Saya berterimakasih, masyarakat menjadi tahu kita tidak dalam keadaan biasa-biasa saja. Kita dalam keadaan yang luar biasa, sehingga masyarakat juga harus bisa memahami, mengerti.

Dalam pemahaman saya, terus terang saja bahwa masyarakat diberikan pengertian. Dia akan merasa bahwa untuk apa saya harus menderita kalau sekiranya dalam agenda tertentu pemerintah telah bekerja. 

Selanjutnya akan timbul rasa percaya, memberi kesempatan kepada pemerintah ini untuk bekerja dengan sumber daya yang terbatas dengan periode yang pendek untuk menyelesaikan persoalan yang krusial. 


Jadi, di tengah persoalan yang silih berganti selama tiga tahun sejak dilantik, pemerintah Sumba Timur merasa bahwa pemerintah dan media itu tidak terlepas?

Oh tidak terlepas. Sangat. Kita kan tahu fungsi media itu kontrol sosial. Memberitakan dari yang gelap menjadi terang, dari yang terang menjadi lebih terang lagi.

Oleh karena dalam posisi seperti itu maka sesungguhnya saya sangat menyadari bahwa media Pos Kupang, Victory News dan Timex itu begitu fair.

Artinya, ada sejumlah persoalan. Pada saat yang sama kita bekerja. Dan yang menjadi wasit kita adalah pemerintah tingkat atas, baik itu pemerintah provinsi maupun pemerintah pusat serta masyarakat. Dan pada kenyataannya, hasil kerja kami itu diakui oleh pemerintah tingkat atas.

Contoh misalnya, kami menjadi daerah paling inovatif tiga tahun berturut-turut 2021, 2022, 2023 sejak kepemimpinan saya. Sebelumnya belum pernah mendapatkan itu.

Kami juga lima tahun berturut-turut dalam masa kepemimpinan saya, mendapatkqan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dalam pengelolaan APBD. Kami juga mendapatkan penghargaan dari Wakil Presiden terkait cakupan asuransi sudah mencapai kurang lebih 90 persen.

Itu kami mendapat penghargaan. Termasuk juga dari Kementerian Pendidikan soal penerapan Merdeka Belajar.

Banyak apresiasi yang diberikan kepada kami pemerintah Sumba Timur. Ikutannya adalah bahwa kami mendapat insentif dari pemerintah nasional kurang lebih ada 44 miliar di luar APBD. Hal itu karena berprestasi.

Dan saya berterimakasih pada media, mereka mengekspos bahwasanya dalam keterbatasan kami terus membangun harapan dan terus membangun optimisme bahwa hanya dengan inovasi dan kreativitas saja kita bisa mengakses sumber daya yang ada di pemerintah nasional. 


Kita ingat bahwa sejak pertama menjabat ada tagline atau program pak Bupati bersama pak wakil itu Sehati : Sejahtera, Harmoni dan Tertib. Bagaimana Pak Bupati menjelaskan, apakah program itu sudah mengena di masyarakat Sumba Timur secara keseluruhan? 


Jadi begini. Saya pikir untuk mengukur masyarakat itu sejahtera atau tidak kita tinggal lihat tingkat kemiskinannya itu seperti apa, di bidang ekonomi seperti apa. Ada penurunan atau tidak. 

Dapat kami sampaikan, terjadi penurunan tingkat kemiskinan sejak 2020 sampai 2023.

Kemiskinan ekstrim turun 4.74 poin. Dulunya setara dengan 63.195 sekarang tinggal 25.098. Menurun secara drastis.

Juga di bidang pendidikan, terjadi peningkatan walaupun sedikit. Di bidang kesehatan, stunting, gizi buruk juga ada penurunan.

Ini sebenarnya kalau kita bercermin dari yang saya sampaikan tadi itu, sebenarnya kemampuan kita terbatas tetapi banyak masalahnya, lalu kita harus menjawab dengan apa? Kalau berharap pada kemampuan APBD tidak bisa.

Saya sering menyampaikan dari panggung ke panggung, dari satu tempat ke tempat lain bahwa kita harus mempraktekkan apa yang disebut dengan good governance, kepemerintahan yang baik.

Itu ada tiga pilar, ada pemerintah, ada dunia usaha ada masyarakat sipil. Jadi dalam posisi seperti itu maka kita terus mendorong dunia usaha BUMN baik BUMD maupun masyarakat pengusaha dan seterusnya untuk bekerjasama dengan kami, begitu juga dengan LSM-LSM itu saya harus akui mereka juga ikut berperan di dalamnya.

Pada saat yang sama, satu-satunya cara itu untuk mengakselerasi pembangunan di suatu daerah, adalah dengan investasi.

Ada beberapa pilihan investasi. Pertama, kita jual aset untuk dapat uang banyak. kita bisa lakukan tetapi, saya tidak memilih itu. Yang kedua, kita pinjam uang untuk bisa dapat, saya tidak pilih itu. Tetapi saya lebih memilih untuk mendatangkan para investor dari luar. 

Kalau hari ini di Sumba Timur ada Muria Sumba Manis yang menginvestasikan Rp 9 triliun untuk pabrik gula dengan mempekerjakan belasan ribu pekerja. Ada juga yang sudah dilaunching oleh Presiden, nanti akan dibangun tambak udang senilai Rp 7.5 triliun. Nantinya akan menampung belasan ribu bahkan puluhan ribu pekerja.

Ini adalah bagian dari cara-cara kita mempercepat pembangunan di Sumba Timur. Saya terus terang, dalam masa kepemimpinan yang pendek ini saya berusaha untuk kontrak politik saya di visi misi yang di-breakdown menjadi RPJMD itu saya harus bisa kejar, walaupun harusnya lima tahun tetapi kita disuruh untuk tiga tahun lebih saja. (uzu)

 

Ikuti Wawancara Eksklusif POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved