TMMD Bertuah Merajut Harapan Menuju Indonesia Emas dari Perbatasan RI-RDTL

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dionisius Rebon

POS-KUPANG.COM, KEFAMENANU - Awan gelap masih bertengger di puncak langit. Rintik-rintik hujan mengalir deras dari balik kaca mobil menemani perjalanan penulis bersama rombongan Bupati TTU menuju ke Desa Makun, Kecamatan Biboki Feotleu, Kabupaten Timor Tengah Utara, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Kabupaten Timor Tengah Utara adalah salah satu kabupaten di Provinsi NTT yang memiliki luas wilayah 2.864,60 km⊃2;. Wilayah Kabupaten TTU berdiri dari 24 kecamatan dan 194 desa/kelurahan.

Hari itu, Senin, 20 Februari 2023 setelah menempuh perjalanan sejauh 87 kilometer dari Kota Kefamenanu, rombongan akhirnya sampai di Kantor Desa Makun.

Butiran-butiran hujan masih menggenang di helai daun di tepi jalan Desa Makun. Rintik hujan baru saja berlalu pergi. Sisa-sisa air hujan masih mengalir di atas jalan di depan Kantor Desa Makun.

Wilayah Desa Makun dibagi dalam 3 dusun dan 12 RT. Sekitar 238 kepala keluarga dengan total 1194 jiwa berdomisili di wilayah itu.

Sekitar 90 persen masyarakat Desa Makun bermatapencaharian petani. Mereka bergantung hidup pada penghasilan nanas, porang, kemiri, jambu mete, jagung, asam, dan kelapa.

Penulis bersama bersama Bupati TTU, Drs. Juandi David, Kepala Sekolah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri Feotleu, Kapolsek Biboki Utara, AKP Marchall Ribeiro, S. H bersama anggota , Pemerintah Kecamatan Biboki Feotleu, prajurit TNI dari tiga matra melaksanakan seremoni pembukaan kegiatan Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke 119 Kodim 1618/TTU.

Senyum sumringah merekah dari wajah semua warga yang hadir pada kesempatan itu. Pagi itu adalah catatan sejarah baru bagi masyarakat di Kecamatan Biboki Feotleu.

Satu-satunya SMK yang ada di kecamatan ini akan berubah wajah. Setelah melaksanakan apel bersama, Bupati TTU melakukan seremoni penyerahan peralatan pembangunan gedung. Kegiatan TMMD ke-119 resmi dimulai dengan ditandai pemukulan gong oleh Bupati TTU.

Puluhan siswa-siswi SMK Negeri Feotleu tampak bertepuk tangan ketika gong ditabuh. Tepuk tangan ini disambut ratusan pasang mata yang hadir.

Setelah seremoni pembukaan itu selesai dilaksanakan, penulis beserta semua rombongan bergerak menuju gedung lama SMK Negeri Feotleu. Gedung tersebut sudah dua tahun berdiri. Meskipun kondisinya cukup memprihatinkan namun, dimanfaatkan untuk proses belajar siswa-siswi.

Seorang siswi Kelas XI, Jurusan Agribisnis Ternak Unggas SMK Negeri Feotleu bernama, Angela Bere dengan mengenakan pakaian putih-abu mempersilahkan penulis bersama rombongan memasuki ruang kelas lama SMK Negeri Feotleu.

Bupati TTU tampak geleng-geleng melihat langsung kondisi sekolah tersebut. Gesture dengan makna tersirat ini menerjemahkan banyak arti.

Belajar di Gubuk Sederhana SMK Negeri Feotleu