Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Sabtu 23 Maret 2024: Apa yang Harus Kita Buat?

Renungan Harian Bruder Pio Hayon SVD Hari Sabtu Pekan Prapaskah V merujuk pada Bacaan I: Yeh. 37: 21-28, Injil : Yoh. 11: 45-56

Editor: Edi Hayong
POS-KUPANG.COM/HO
Bruder Pio Hayon SVD menulis Renungan Harian Katolik untuk Hari Sabtu 23 Maret 2024 

Oleh : Bruder Pio Hayon, SVD *)

POS-KUPANG.COM- Renungan Harian Katolik berikut ini ditulis Bruder Pio Hayon SVD mengangkat judul, Apa yang Harus Kita Buat?.

Renungan Harian Bruder Pio Hayon SVD Hari Sabtu Pekan Prapaskah V merujuk pada Bacaan I: Yeh. 37: 21-28, Injil : Yoh. 11: 45-56

Berikut ini teks lengkap Renungan Harian Katolik yang ditulis, Bruder Pio Hayon SVD hari ini.

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Salam damai sejahtera untuk kita semua. Dalam hidup harian kita, ada begitu banyak hal yang harus kita lakukan. Dan pada saat bersamaan ada juga begitu banyak tantangan yang harus kita hadapi.

Itulah hidup. Selama kita masih hidup akan selalu ada kesulitan, tantangan dan untuk itu kita selalu harus berjuang. Maka pertanyaan yang selalu muncul dalam pergulatan kita adalah: “Apa yang harus kita buat” untuk hidup kita.

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Pada hari terakhir pekan ke lima sebelum kita memasuki minggu palma dan hari-hari pekan suci, kita disuguhkan lagi dengan santapan rohani dari bacaan suci kita.

Dalam bacaan pertama kitab Yehezekiel melukiskan tentang nubuat nabi Yehezekiel tentang belaskasihan Allah yang begitu besar kepada umatNya yang telah tercerai berai oleh musuh dan dikumpulkan kembali untuk dibawah ke tanah air mereka.

Karena bangsa itu telah diceraiberaikan oleh musuh-musuh mereka dan membuat mereka jatuh dalam dosa dengan menyembah berhala dewa-dewa orang asing itu karena dengan itulah mereka telah menajiskan diri mereka di hadapan Tuhan raja semesta alam, Yahwe, Allah nenek moyang mereka.

Dan Tuhan melepaskan mereka semua dari semua belenggu dosa mereka dan hidup sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan bagi mereka. Dan Tuhan membuat perjanjian dengan mereka: “Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umatKu. Maka bangsa-bangsa akan mengetahui bahwa Aku Tuhan menguduskan Israel pada waktu tempat kudusKu berada di tengah-tengah mereka untuk selama-lamanya.”

Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 22 Maret 2024, Mencintai Walau Ditolak

Allah mau menunjukkan belas kasihanNya kepada umat pilihanNya agar umatNya bisa kembali bersatu. Dan untuk mempersatukan semua itu, dalam perjanjian baru, Yesus menjadi simbol pemersatu akan kehancuran iman mereka karena telah tercerai berai oleh musuh-musuh mereka.

Dan musuh terbesar adalah maut. Namun, kehadiran Yesus sebagai wakil Allah sendiri, tidak diterima bahkan ditolak mentah-mentah oleh bangsaNya sendiri.

Karena Yesus sudah dianggap telah meresahkan orang-orang Yahudi dengan semua ajaran dan mujizat serta tanda-tanda yang telah dilakukan oleh Yesus. Dan itu terlahir dari para tokoh-tokoh agama Yahudi sendiri yang sudah mulai merasa terganggu dan tidak nyaman atas kehadiran Yesus serta semua yang telah dilakukan oleh Yesus.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved