Bocah Meninggal Diduga Tertular Rabies

RSUD Kefamenanu Pastikan Bocah Asal Desa Manikin Meninggal Dunia Gegara Tertular Rabies

Di sisi lain, kata Payulia Alfira, saat dirujuk ke RSUD Kefamenanu, kondisi bocah ini sudah menunjukkan gejala-gejala rabies.

Penulis: Dionisius Rebon | Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/HO-DOK
RABIES - Gambar ilustrasi anjing rabies. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dionisius Rebon

POS-KUPANG.COM, KEFAMENANU - Pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kefamenanu memastikan bocah bernama Agustinus Meol (11) asal Desa Manikin, Kecamatan Noemuti Timur, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Provinsi NTT yang meninggal dunia terinfeksi rabies.

Korban meninggal dunia setelah dirujuk dalam kondisi klinis mengarah ke rabies.

Saat diwawancarai POS-KUPANG.COM, Kamis, 21 Maret 2024, Direktur RSUD Kefamenanu dr.Zakarias E Fernandez, M. Kes melalui, Kabid Pelayanan Medik RSUD Kefamenanu, Payulia Alfira, S. ST mengatakan, pasien didiagnosa tertular rabies ini tiba di RSUD Kefamenanu Rabu, 20 Maret 2024 pukul 10.30 Wita.

Ketika dirujuk ke RSUD Kefamenanu, pasien tiba dengan gejala klinis ke arah rabies

Ia menegaskan bahwa, pasien tersebut didiagnosa tertular rabies. Pasalnya yang bersangkutan memiliki riwayat gigitan anjing sejak Bulan Januari 2024 lalu.

Baca juga: Bocah Meninggal Dunia Diduga Tertular Rabies di Desa Manikin Digigit Anjing Bulan Januari 2024

"Memang tertular rabies pasiennya,"ujar Payulia Alfira.

RSUD Kefamenanu menerima rujukan pasien tertular rabies ini dari puskesmas. Pasalnya, RSUD Kefamenanu adalah fasilitas lanjutan yang menerima rujukan dari faskes tingkat bawah.

Di sisi lain, kata Payulia Alfira, saat dirujuk ke RSUD Kefamenanu, kondisi bocah ini sudah menunjukkan gejala-gejala rabies.

"Hasil pemeriksaan dokter ke arah sana. Karena klinisnya memang seperti itu,"ujarnya.

Selain itu, berdasarkan kronologi yang disampaikan keluarga, sebelum dirujuk ke UGD RSUD Kefamenanu pasien telah digigit anjing pada Bulan Januari 2024.

Yang bersangkutan telah menunjukkan gejala-gejala klinis ke arah rabies seperti takut air, takut cahaya dan takut angin. Meskipun demikian, pasien masih berkomunikasi dengan petugas dengan baik.

Baca juga: BREAKING NEWS: Satu Bocah di Desa Manikin Timor Tengah Utara Meninggal Dunia Diduga Tertular Rabies

Payulia menuturkan, RSUD Kefamenanu melakukan penanganan terhadap pasien tertular rabies ini sesuai SOP. Yang bersangkutan dirawat di ruang isolasi yang kedap cahaya. Pasien meninggal dunia pada, Kamis, 21 Maret 2024 pukul 01.58 Wita. 

Diberitakan sebelumnya, korban meninggal dunia diduga tertular rabies asal Desa Manikin, Kecamatan Noemuti Timur, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Provinsi NTT digigit anjing pada Sabtu, 6 Januari 2024 lalu. 

Anjing tersebut menggigit korban tepat di depan rumah ketika yang bersangkutan pulang dari sekolah. Pasca menggigit korban anjing tersebut langsung dibunuh oleh warga sekitar.

Setelah digigit anjing tersebut, korban kemudian dibawa ke Polindes Manikin dan menerima perawatan dari petugas medis. Kepada orang tua korban, petugas medis menyarankan agar korban dibawa ke puskesmas untuk diberi vaksin antirabies.

Senin, 8 Januari 2024 korban bersama kakaknya menuju ke Puskesmas Haekto untuk melakukan pergantian perban sekaligus hendak meminta agar korban divaksin. Namun, pegawai di Puskesmas Haekto menyampaikan bahwa petugas vaksinasi sedang tidak ada di tempat dan akan disampaikan kepada petugas untuk memberikan vaksin antirabies di rumah korban.

Namun, hingga mengalami gejala dan meninggal dunia korban tidak pernah diberikan vaksin oleh petugas Puskesmas Haekto. 

Sebelumnya diberitakan, seorang bocah bernama Agustinus Meol (11) diduga meninggal dunia karena tertular rabies. Korban yang beralamat di Usapi Baanfanu, RT/RW; 015/008, Desa Manikin, Kecamatan Noemuti Timur, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Provinsi NTT ini meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kefamenanu pada, 21 Maret 2024 sekira pukul 01. 58 Wita.

Berdasarkan informasi yang dihimpun POS-KUPANG.COM, pada Sabtu, 16 Maret 2024 lalu, korban Agustinus pertama kali mengeluh sakit panas dan sakit badan bagian belakang.

Pada Senin, 18 Maret 2024 korban kemudian diantar oleh kakaknya ke puskesmas dan bertemu dokter serta menyampaikan keluhannya. Korban kemudian diberi obat.

Keesokan harinya Selasa, 19 Maret 2024, korban mengalami sakit kepala, muntah-muntah, gelisah dan mulai takut dengan cahaya dan angin. Keluarga kemudian  mengantar korban ke Puskesmas Haekto pada, Rabu, 20 Maret 2024.

Ketika tiba di Puskesmas Haekto, korban kemudian dirujuk ke RSUD Kefamenanu untuk berobat. Korban dirawat di ruang isolasi RSUD Kefamenanu dan meninggal pada dini hari, Kamis, 21 Maret 2024.

Hingga berita ini diturunkan, Kepala Dinas Kesehatan, Robertus Tjeunfin yang dikonfirmasi POS-KUPANG.COM, belum memberikan keterangan perihal korban meninggal dunia diduga tertular rabies ini. (*)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

 

 

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved