Renungan Harian Kristen

Renungan Harian Kristen Minggu 17 Maret 2024,Tuhan Pulihkan Dari Kesepian

Banyak bagian Injil mengatakan Yesus selalu datang ke bukit Zaitun, sendiri atau bersama para murid untuk berdoa.

Editor: Oby Lewanmeru
zoom-inlihat foto Renungan Harian Kristen Minggu 17 Maret 2024,Tuhan Pulihkan Dari Kesepian
YOUTUBE
Pemulihan. Renungan Harian Kristen Minggu 17 Maret 2024

 Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah. ~ayat 34

POS-KUPANG.COM,KUPANG - Renungan Harian Kristen Minggu 17 Maret 2024, Tuhan Pulihkan Dari Kesepian merujuk pada Kitab Markus 14:32-42.

Artikel ini dikutip dari buku Renungan Harian Suluh Injil, Ratapan dan Pengharapan yang diterbitkan Gereja Masehi Injili di Timor ( GMIT ).

POS-KUPANG.COM telah mendapat izin dari anggota Tim Penyusun Renungan Harian Suluh Injil edisi Maret 2024. 

Simak selengkapnya Renungan Harian Kristen berikut ini:

Taman Getsemani di bukit Zaitun menjadi taman doa bagi Yesus dan para murid.

Banyak bagian Injil mengatakan Yesus selalu datang ke bukit Zaitun, sendiri atau bersama para murid untuk berdoa.

Baca juga: Renungan Harian Kristen Sabtu 16 Maret 2024, Jagalah Persaudaraan

Itu sebabnya tidak sulit bagi Yudas menemukan Yesus pada malam itu. Ketika Yesus berserah “bukan apa yang Aku kehendaki melainkan apa yang Engkau kehendaki”,bukan karena Ia tidak memiliki pilihan. Pilihan Yesus sudah Ia nyatakan, “ambillah cawan ini daripadaKu, tetapi..” Kata “tetapi” menyatakan pilihan Yesus untuk tunduk kepada kehendak Allah Bapa.

Dalam situasi terberat, Yesus tahu bahwa Ia tidak sendiri, ada Bapa bersamaNya. Yesus mengatasi kesepianNya dengan doa mengungkap pengakuan bahwa Bapa yang memegang kontrol atas keadaan yang sedang Ia hadapi.

Yesus mengatasi momen kesendirianNya dengan pengakuan bahwa Bapa dan kehendakNya harus terjadi. Yesus sudah tahu bahwa hal terburuk segera datang begitu Ia selesai berdoa, “Saatnya sudah tiba, lihat, Anak Manusia diserahkan”.

Ini mengajarkan kita bahwa berdoa dan berserah harus disertai kesiapan hati untuk menerima hal terburuk segera terjadi. Ayat 43 mengatakan, “Waktu Yesus masih berbicara, Yudas datang bersama para prajurit lengkap dengan pedang dan pentung.” Tetapi Yesus benar-benar sudah siap menerima keadaan terburuk itu.

LANGKAH IMAN

Pada umumnya, kita berpegang pada keyakinan bahwa doa akan menyelesaikan segala sesuatu, termasuk hal buruk. Kita menyebutnya “doa tolak” agar hal buruk tidak terjadi. Tentu tidak salah jika kita memiliki keyakinan demikian.

Namun janganlah menutup hati terhadap realitas berbeda, sebagaimana dialami Yesus Tuhan kita. Kata “Amin” sesudah berdoa tidak otomatis keadaan baik terjadi, tetapi bisa juga sebaliknya.

Karena itu, teruslah berjaga dan berdoa agar hati kita siap menerima apa pun keadaan yang Tuhan kehendaki atas kita. Amin! (*)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved