Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Minggu 17 Maret 2024: Jika Mati, Ia Akan Menghasilkan Buah
Pesan untuk kita, pertama: semua kita telah menjadi pengikut Tuhan karena telah dibaptis dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus
Seperti dalam injil Yesus berkata: “Telah tiba saatnya Putera Manusia dimuliakan. Sesungguhnya Aku berkata kepadamu: jika biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja. Tetapi jika mati, ia akan menghasilkan banyak buah.”
Yesus telah memberikan satu analogi yang sangat bernilai tentang hidupNya. Dan ini adalah saatnya di mana perjanjian Allah dan Manusia itu mendapat pemenuhannya dalam diri Yesus Kristus yang dengan darahNya, Ia menuliskan hukum cinta kasih sebagai hukum terbesar di dalam hati umat manusia agar semua orang semakin percaya kepada Allah dan Putera Manusia dipermuliakan.
Ungkapan: "Jikalau biji gandum tdk jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah". Ini hukum alam yg dipakai Yesus sebagai ibarat untuk menjelaskan jalan keselamatan yang dirintis-Nya: Yesus, Putera Tunggal Allah, mengurbankan nyawa agar melahirkan kita sebagai anak-anak Allah.
Hal ini ditegaskan kembali dalam Bacaan Kedua dari Surat Ibrani: "Kristus menjadi pokok keselamatan abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya" (Ibr 5: 9).
Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 16 Maret 2024: Siap Menderita untuk Kebaikan Orang Lain
Maka sebenarnya dalam diri kita, hukum itu sudah tertulis dengan nyata dalam darah Anak Domba Paskah itu. Namun kita, sebagai manusia lemah tidak menyadari akan kasih Allah itu bagi kita. Kita lebih cenderung mengurus hidup kita sendiri dengan segala urusan duniawi dan melupakanNya.
Maka marilah kita belajar juga dari hukum alam kehidupan itu “seperti biji gandum itu mati dan hidup dan berbuah banyak” maka kita pun harus mati dalam dosa kita agar kita mampu menghasilkan hidup buah-buah kehidupan yang baru.
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Pesan untuk kita, pertama: semua kita telah menjadi pengikut Tuhan karena telah dibaptis dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus. Roh kudus itulah telah memeteraikan kita dalam darah Anak Domba.
Kedua, maka seharusnya kita sudah mati dalam dosa untuk bertumbuh menghasilkan banyak buah.
Ketiga, hidup dalam Roh dan Kebenaran itulah perjanjian yang Allah tuliskan di dalam hati kita.(*)
*) Bruder Pio Hayon, SVD adalah Dosen STPM Santa Ursula Ende, Konselor dan Koordinator Bruder Subzonal Indo-Leste
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.