Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Sabtu 16 Maret 2024: Mesias Tidak Datang dari Galilea
Salah satu wilayah yang dianggap sebagai wilayah asing adalah wilayah Samaria sehingga mereka dianggap najis oleh orang-orang Yahudi
Maka semua hal tentang Yesus lalu menjadi sebuah pertentangan bagi orang-orang farisi dan imam-imam kepala dan Ahli Taurat itu karena mereka sangat dipengaruhi oleh kepentingan status mereka sebagai orang-orang dan bangsa pilihan Tuhan.
Tetapi cara berpikir, pola hidup dan kedegilan hati mereka membuat mereka menjadi sangat sombong dan menganggap orang lain lebih rendah dibandingkan dengan mereka.
Pola pemikiran dan tingkah laku seperti orang Farisi, ahli Taurat dan imam-imam kepala ini juga ada di sekitar kita dan bahkan yang kita sendiri hidupi tanpa kita sadari.
Seperti contoh, kita sudah tahu tentang satu kebenaran teman kita yang sudah terpilih dalam satu jabatan tertentu. Dia orang baik dan benar.
Tetapi karena kita tidak menyukainya maka kita mencari seribu alasan untuk mencari cela kesalahan orang bersangkutan atau mengarang atau menyebar berita-berita hoax hanya untuk menjatuhkan orang itu supaya orang itu bisa jatuh dan mereka bisa tetap berkuasa di tempat kerja mereka itu.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 15 Maret 2024: Jangan Takut Menjadi Orang Benar
Pola semacam itu sudah menjadi bagian dari pola kehidupan orang-orang kita dan mungkin kita sendiri juga menghidupi hal-hal seperti itu.
Kita gampang sekali jatuh pada menjaga “kehormatan atau kekuasaan semu” kita sendiri sambil mengorbankan orang lain yang sebenarnya tidak tahu apa-apa tetapi kita sendiri menjadi tidak nyaman atas kehadiran orang lain yang baik pola hidup dan tingkah lakunya.
Maka sebenarnya kita juga tanda disadari kita juga sedang menolak Yesus dan bahkan meremehkan Dia dengan cara kita merendahkan orang lain yang ada di sekitar kita.
Maka marilah kita belajar untuk selalu melihat Yesus dalam diri orang lain dan tidak menghakimi orang lain hanya karena latar belakang orang lain tetapi melihat mereka semua sebagai perpanjangan tangan Allah bagi kita dan orang lain.
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Pesan untuk kita, pertama: semua kita hidup oleh belaskasih dari Allah yang telah memberikan anakNya yang Tunggal sebagai tebusan penghapus dosa.
Kedua, namun kehadiran Tuhan dalam hidup kita lewat orang-orang yang berbuat baik dianggap sebagai pengganggu kita.
Ketiga, maka sebenarnya kita sendiri sudah menolak Tuhan dalam hidup kita. Untuk itu selalu belajarlah mengenal Tuhan dan membiarkan Tuhan hidup dalam diri kita dan bukan sekedar permainan ego kita.(*)
*) Bruder Pio Hayon, SVD adalah Dosen STPM Santa Ursula Ende, Konselor dan Koordinator Bruder Subzonal Indo-Leste
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.