Bansos 2024

Pemerintah Jor-Joran Bagi Bansos Jelang Pilpres 2024, Ini Alasan Zulkifli Hasan

Mendag Zulkifli Hasan mengatakan pembagian bansos jor-joran oleh pemeringtah saat itu dilakukan karena alasan kebutuhan.

Editor: Ryan Nong
TRIBUNNEWS.COM
Menteri Perdagangan Zukifli Hasan saat diwawancara Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra, Selasa 28 Maret 2023. 

POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menepis tudingan bahwa bagi-bagi bansos beras mendekati Pilpres 2024 berkaitan dengan kepentingan politis untuk salah satu pasangan calon (paslon).

Mendag Zulkifli Hasan mengatakan pembagian bansos jor-joran oleh pemeringtah saat itu dilakukan karena alasan kebutuhan.

Ia menyebut, banyak masyarakat kelas ekonomi bawah yang memerlukan uluran tangan bantuan pemerintah sesegera mungkin.

Baca juga: Peneliti CIPS Sebut Bansos Bukan Solusi Jangka Panjang Jaga Daya Beli Masyarakat

"Kalau panen kita bergeser petani tidak menanam beras. Oleh karena itu, kalo anggota DPR bagi beras pasti diserbu, artinya banyak masyarakat kita yang kesulitan oleh karena itu bansos diperlukan," terang Zulhas dalam rapat komisi VI DPR dikutip dari Kompas.com, Kamis (13/3/2024).

Pernyataan ini ia sampaikan untuk menanggapi pertanyaan dari Anggota Komisi VI DPR Amin AK dari Fraksi PKS dan Herman Khaeron dari Fraksi Demokrat saat rapat dengar pendapat (RDP).

Zulhas mengklaim, pada awal 2024, stok beras sempat mengalami kekurangan karena masa tanam petani di Indonesia mengalami kemunduran. Imbasnya, produksi gabah menurun drastis.

"Apakah pemilu atau tidak pemilu, orang rakyatnya tidak menanam padi, enggak panen pasti tidak punya. Masa karena pemilu terus kita stop," ucap dia.

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) ini menuturkan, pembagian bansos yang dipolitisir.

Anggaran bansos memang mengalami kenaikan pesat karena adanya anomali cuaca, El Nino.

"Bahwa akibat itu ada keuntungan itu soal lain. Tapi itu intinya yang terjadi karena sekali lagi, orang tidak menanam padi, susah," ucap Zulhas.

"Tanem saja tidak, apalagi panen, dia tidak punya. Oleh karena itu bansos ditambah termasuk bantuan El Nino yang nilainya Rp 300.000 sampai Rp 400.000," tambah dia. (*)

 

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved