Liputan Khusus

Lipsus - Kapal Duta Bahagia Tenggelam di Perairan Labuan Bajo

Tim SAR gabungan dikerahkan untuk mencari dan mengevakuasi para penumpang setelah mendapat informasi.

Editor: Ryan Nong
POS-KUPANG.COM/HO
KM Duta Bahagia yang kandas lalu tenggelam di perairan Pulau Bidadari, Labuan Bajo, Sabtu 9 Maret 2024. 

POS-KUPANG.COM, LABUAN BAJO - Kapal Motor (KM) Duta Bahagia yang membawa empat penumpang tenggelam di sekitar perairan Pulau Bidadari, Labuan Bajo, Kabupaten Mabar, Sabtu.

Kepala Kantor Basarnas Maumere Supriyanto Ridwan mengatakan, kapal tersebut kandas lalu tenggelam usai dihantam gelombang tinggi. Saat kejadian, kapal nahas itu sedang melakukan tes mesin baru dengan rute Labuan Bajo - Pulau Bidadari.

Tim SAR gabungan dikerahkan untuk mencari dan mengevakuasi para penumpang setelah mendapat informasi.

Baca juga: Lipsus - Cuaca Ekstrem Landa NTT, ASDP Kupang Batalkan Sejumlah Pelayaran

Kapal Duta Bahagia mulai melakukan pelayaran guna olah gerak mesin baru dari Pelabuhan ASDP Labuan Bajo menuju Pulau Bidadari. Namun saat melintas perairan antara Pulau Bidadari dan Pulau Seture, angin kencang dan gelombang sekitar 2 sampai 3,5 meter menghantam kapal tersebut yang menyebabkan kandas dan tenggelam," jelas Supriyanto.

Setelah tenggelam seluruh penumpang langsung melompat ke laut bermodalkan jeriken sebagai pelampung.

"Seluruh penumpang mengandalkan pelampung dan jeriken menuju Pulau Sature untuk menyelamatkan diri," ujarnya.

Tim SAR gabungan tiba dilokasi sekitar pukul 17.00 Wita dan langsung mengevakuasi seluruh penumpang. Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan itu, semua penumpang berhasil dievakuasi tim SAR.

"Empat penumpang tersebut dievakuasi menuju Pelabuhan KSOP Labuan Bajo, kondisi seluruh penumpang saat dievakuasi cukup lemas," pungkasnya.

Sementara itu, di Kecamatan Kuwus dan Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Mabar juga terjadi longsor sejak Jumat dini hari.

Saat itu, personel TNI-Polri bersama masyarakat langsung membersihkan material longsor yang menutup akses jalan ke dua kecamatan itu, dengan alat sederhana. Longsor menutup kurang lebih 30 meter badan jalan di Dusun Nao, Desa Kolang, Kecamatan Kuwus. Namun, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. 

Kapolsek Kuwus, Ipda Arsilinus Lentar mengatakan, longsor terjadi akibat curah hujan tinggi di wilayah. Pada Jumat pagi, akses jalan ke dua kecamatan itu sempat terputus.

"Kendaraan terpaksa mengantre akibat badan jalan tertutup material longsor, kami bersama TNI dan masyarakat setempat gotong royong membersihkan material longsor," ujar Kapolsek Lentar.

Menurutnya, dengan penuh semangat dan kekompakan, aparat TNI/POLRI dan warga bahu-membahu mengangkat material longsor di tempat itu, seperti batu, lumpur, dan pepohonan yang menutupi jalan.

Dia mengimbau agar seluruh masyarakat bisa meningkatkan kewaspadaan, terutama saat musim hujan.

"Bagi warga yang tinggal di daerah rawan longsor, saya imbau untuk selalu waspada dan memantau kondisi lingkungan sekitar. Segera hubungi petugas jika melihat tanda-tanda longsor atau bencana alam lainya," tandasnya.

 

Kapal wisata Labuan Bajo dilarang berlayar

Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) kelas III Labuan Bajo melarang kapal wisata berlayar ke sekitar perairan Taman Nasional (TN) Komodo, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), karena cuaca buruk.

Dalam surat pemberitahuan yang dikeluarkan KSOP Labuan Bajo, menybeutkan, larangan berlayar itu berlaku selama enam hari, sejak Senin (11/3) hingga Sabtu (16/3) mendatang.

Kepala KSOP Kelas III Labuan Bajo Stephanus Risdiyanto mengatakan, surat edaran larangan berlayar dikeluarkan menyusul adanya potensi gelombang dan angin kencang di perairan Labuan Bajo dan sekitarnya, sebagaimana prakiraan BMKG.

"Untuk sementara pelayanan surat persetujuan berlayar (SPB) tujuan ke Pulau Komodo ditunda dan akan dibuka kembali setelah kondisi perairan dan prakiraan cuaca dari BMKG normal kembali," jelas Stephanus, Sabtu (9/3).

Sementara waktu, KSOP hanya memberikan surat persetujuan berlayar bagi kapal wisata dengan tujuan Pulau Rinca. Prakiraan cuaca di perairan ke Pulau Rinca masih bisa dilewati kapal-kapal wisata.

"Pelayanan SPB hanya diberikan untuk kapal wisata tujuan Pulau Rinca," kata Stephanus.

Ia menegaskan, larangan itu hanya berlaku bagi kapal wisata dan kapal nelayan. Sementara untuk kapal penumpang akan disesuaikan dengan kondisi cuaca di perairan.

"Kalau kapal besar seperti Pelni masih bisa berlayar tapi juga nanti melihat perkembangan situasi cuaca," pungkasnya.

Dari Maumere, Kabupaten Sikka, akibat cuaca buruk di laut Palue, mengakibatkan sejumlah kapal motor yang mengangkut puluhan penumpang, terpaksa berlabuh di Aewora Ende.

Dalam video yang diterima Pos Kupang memperlihatkan angin kencang dan gelombang menerjang wilayah pesisir Pulau Palue.

"KM Candition baru sandar di dermaga Kerica Palue sedangkan dua kapal yang lain KM Bina Karya dan km Embun Pagi tidak bisa menyebrang dan bertahan di pelabuhan Aewora kabupaten Ende," kata Camat Palue, Rudolfus Riba.

Para penumpang termasuk ASN dari Kabupaten Sikka yang hendak ke Palue untuk kegiatan Musrenbang Kecamatan memilih untuk pulang kembali ke Kota Maumere manggunakan mobil angkutan umum.

"Mereka bertahan berlabuh di pelabuhan Aewora tapi penumpangnya pulang ke Maumere terutama penumpang yang mau ikut Musrenbang," ujarnya

Rudolfus menghimbau masyarakat yang hendak berlayar dari Kota Maumere menuju Pulau Palue dan sebaliknya menunda keberangkatan.

"Cuaca sekarang di Palue lagi tidak bersahabat, mohon teman-teman yang hendak menyebrang ke Palue agar berhati-hati karena cuaca jelek, dan bisa ditunda dulu, " ujarnya.

Camat Rudolfus menghimbau masyarakat yang hendak berlayar dari Kota Maumere menuju Pulau Palue, sebaliknya ditunda karena cuaca sedang tidak bersahabat.

"Mohon teman-teman yang hendak menyebrang ke Palue agar berhati-hati karena cuaca jelek, dan bisa ditunda dulu," ujarnya.

Menurut dia jika terjadi cuaca yang cukup ekstrem, akan sangat berisiko tinggi bagi keselamatan warga. Masyarakat setempat juga bisa meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem yang dapat menimbulkan bencana tidak terprediksi. (cr4/uka)

 

Ikuti Liputan Khusus POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved