Liputan Khusus

Lipsus - Bencana Alam di NTT: Longsor di Rote, Sungai Meluap di Malaka Hingga Banjir Rob di Sikka

Rumah Mikael Tally (40) yang terletak di Lingkungan Sebelah Kali, Kelurahan Namodale, Kecamatan Lobalain Rote Ndao tertimbun batu dan tanah longsor

Editor: Ryan Nong
POS-KUPANG.COM/HO-POLSEK LOBALAIN
Tembok penahan yang jebol akibat longsor yang menimpa dua rumah warga di Kelurahan Namodale, Rote Ndao pada Minggu, 10 Maret 2024. 

POS-KUPANG.COM, BA'A – Hujan deras yang mengguyur sejak tiga hari terakhir mengakibatkan bencana alam terjadi di sebagian wilayah NTT. Satu di antaranya, terjadi di Kabupaten Rote Ndao.

Rumah Mikael Tally (40) yang terletak di RT 10/RW 04, Lingkungan Sebelah Kali, Kelurahan Namodale, Kecamatan Lobalain Rote Ndao tertimbun batu dan tanah longsor.

"Longsor terjadi sekitar jam 9 atau 10 pagi kemarin (Minggu 10/3, Red). Waktu itu saya dengar bunyi batu jatuh," ucap Mikael kepada Pos Kupang, Senin (11/3).

Baca juga: Lurah Namodale Benarkan Dua Rumah Warganya Rusak Tertimbun Tanah Longsor

Baca juga: Selalu Longsor, Warga Tanjung Bunga Minta Pemda Flores Timur Bangun Talud

Ia mengisahkan, peristiwa longsir terjadi saat hujan deras masih mengguyur. Saat itu dirinya sedang berada di dalam kamar. Saat ke ruangan belakang, dirinya terkejut karena tumpukan batu dan tanah telah memenuhi rumahnya.

"Saat saya pergi lihat di belakang, batu dan tanah sudah masuk dalam rumah," kisah Mikael.

Menurut dia, rumah yang tertimbun longsor tidak hanya miliknya tetapi juga menimpa rumah Rongki Tally yang berdekatan dengan rumahnya.

Longsoran terjadi akibat tembok penahan sepanjang 15 meter dan tinggi 5 meter tidak mampu menahan beban tanah dan amblas menimpa rumah Rongki Tally dan Mikael Tally.

Penjabat Bupati Rote Ndao, Oder Maks Sombu dan forkompimda Rote Ndao meninjau rumah warga yang tertimbun bencana tanah longsor tersebut.

Dalam kesempatan itu, Oder Maks Sombu mengimbau kepada korban dan keluarga untuk selalu siaga sampai dengan kondisi benar-benar aman.

"Kita akan melakukan penanganan terhadap lokasi bencana ini. Kita masih melihat apakah alat berat bisa masuk ke lokasi bencana. Juga melihat apakah dump truk bisa masuk ke lokasi bencana ini," ucap Oder Maks Sombu.

Kapolsek Lobalain Iptu I Nyoman Suwasta menerangkan, bencana tanah longsor tersebut sudah dilaporkan secara berjenjang dari tingkat Ketua RT, Lurah telah dilaporkan kepada BPBD Kabupaten Rote Ndao melalui grup WhatsApp.

Hujan disertai angin kencang masih melanda Sumba  Barat Daya sejak Minggu 10 Maret 2024 hingga Senin 11 Maret 2024. Dampak cuaca buruk tersebut menyebabkan atap rumah  milik Antonius Bulu, warga Kampung Wanno, Desa Totok, Kecamatan Loura, Sumba Barat Daya  diterbangkan angin.

Atap seng bagian belakang rumah Antonius diterbangkan angin dan terbuang dibagian depan rumah itu. Sedangkan atap seng bagian depan tetap utuh. Kini, ia berharap adanya bantuan pemerintah agar  bisa mengatap rumahnya kembali.

Sementara rumah Anton Ngabut di Redong, Desa Benteng Tubi Kecamatan Rahong Utara, Kabupaten Manggarai mengalami retak dan terancam ambruk karena tembok penahan nyaris roboh setelah hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah Kabupaten Manggarai selama beberapa hari ini.

“Bagian dalam rumah sudah mulai retak, kondisi rumah ini sangat terancam," ujar Katon Isco, Kaur Desa Benteng Tubi.

Karena kondisinya rawan sehingga Anton dan keluarganya harus mengungsi ke rumah tetangga. Padahal kondisi Anton masih sakit.

Menurut Bhabinkamtibmas Rahong Utara Bripka Kornelius Jemarus  kondisi rumah tersebut belum aman untuk ditinggali.

"Untuk sementara mereka ngungsi di rumah anaknya laki-laki bernama Wili. Mereka mengungsi sudah dua malam sejak malam Minggu," kata Kornelis.

Akibat hujan dan angin di Kabupaten Manggarai mengakibatkan sebuah tiang listrik PLN tumbang dan menimpa sebuah mobil Inova hitam yang saat itu sedang melintas di ruas jalan Iteng-Ruteng, Kecamatan Satar Mese, Senin (11/3).

Mobil tersebut mengalami kerusakan parah. Mobil mengalami penyok dan pintu mobil pada bagian kanan tidak bisa ditutup.

Kepala BPBD Kabupaten Manggarai Stefanus Tawar mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak PLN Ruteng untuk menangani masalah tersebut.

Dari Ende dilaporkan sebanyak empat unit rumah milik warga Desa Ngalupolo, di Kecamatan Ndona, Kabupaten Ende rusak berat akibat hujan dan angin kencang.

Yanto Sale, warga Ngalupolo menjelaskanm peristiwa tersebut terjadi pada Senin (11/3) sekira pukul 19:20 Wita, dan menyebabkan atap rumah warga roboh dalam sekejap. "Karena hujan lebat disertai angin kencang atap rumah warga roboh dalam sekejap," ungkapnya.

Tak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, sementara kerugian material diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah. Sementara itu, warga yang terkena musibah tersebut terpaksa pindah ke rumah tetangga untuk tinggal sementara waktu.

Berdasarkan informasi, hujan disertai angin kencang tersebut menyebabkan tiang listrik disepanjang jalan menuju pesisir selatan Kecamatan Ndona juga roboh. Selain itu, badan jalan di sepanjang jalan pesisir selatan Kecamatan Ndona terancam longsoran dan berpotensi membahayakan bagi warga yang melintas.

 

Sungai Benenai Meluap

Hujan deras tanpa henti yang melanda wilayah Kabupaten Malaka dari Minggu pagi 10 Maret hingga Senin 11 Maret pukul 03.00 dini hari  menyebabkan terjadi luapan banjir dari Sungai Benenai.

Luapan banjir dari Benenai ini yang menghantam rumah warga dan lahan pertanian di wilayah Kecamatan Malaka Barat khususnya di Desa Sikun.

Kepala Desa Motaain, Ambrosius Klau menyampaikan, akibat kuapan banjir dari DAS Benenai menghantam rumah dan lahan pertanian warga di Desa Sikun, Desa Fafoe, Desa Oan Mane, dan Desa Motaain.

Khususnya untuk Desa Motaain, lahan pertanian diperkirakan 70 hektar baik lahan sawah maupun lahan jagung milik warga ditambah 2 hektar tambak milik warga ikut rusak.

Menurut Ambrosius, wiilayah pemukiman kedesaan Motaain semuanya terendam banjir. Pihaknya sementara mendata rumah - rumah warga yang terendam banjir. Jumlah penduduk Desa Motaain 219 KK dan 981 jiwa.

Camat Malaka Barat, Remigius Bria, SH, Senin (11/3), hujan yang turun tanpa henti memang baru terjadi karena selama ini tidak pernah terjadi seperti ini. Apalagi sampai menyebabkan terjadi luapan banjir di DAS Benenai.

"Wilayah Desa Sikun dihantam banjir sekitar pukul 03.00 dini hari Senin (11/3). Oleh karenanya bisa dipastikan rumah dan lahan pertanian warga ikut terendam banjir tersebut," kata Remigius.

Menurut Remigius, untuk atasi banjir pada wilayah tersebut hanya ada satu solusi yakni pembangunan tanggul. Pembangunan tanggul itu mulai dari Sungai Motadelek di Desa Rabasa, dan kedua rehabilitasi tanggul sepanjang Motaulun sampai Busabelo dan pembangunan tanggul dari Busabelo ke arah pantai sekitar 700 meter.

Menurut Remigius, bila titik-titik tanggul yang disebutkan tidak dibangun maka sebagus apapun program yang dibangun pada wilayah tersebut tidak akan berhasil karena banjir tiap tahun akan terjadi.

"Padahal sejak tahun 2021 saat Musrembangcam diusulkan untuk pembangunan tanggul pada wilayah itu namun belum direalisasi," ungkap Remigius.

BPBD Malaka hingga saat ini mendata rumah dan lahan pertanian warga yang terendam banjir. 

"Sesuai pantauan kita, banjir merendam rumah dan lahan pertanian warga. Kita akan sampaikan data-data kerusakan apa saja yang terjadi di lokasi banjir tersebut," ucap Kepala BPBD Malaka, Stefanus Nahak Klau.

Wakil Bupati Malaka, Louise Lucky Taolin atau akrab disapa Kim Taolin mengingatkan warganya untuk selalu waspada bencana banjir akibat curah hujan yang tinggi pada wilayah tersebut.

"Memang kondisi cuaca di Kabupaten Malaka mulai dari Minggu 10 hingga Senin 11 Maret terjadi hujan dengan intensitas tinggi hingga mengakibatkan terjadinya luapan banjir Benenai pada wilayah tersebut," kata Kim Taolin

Menurut Taolin, akibat curah hujan dengan intensitas tinggi yang mengakibatkan luapan banjir yang merendam rumah dan lahan pertanian setidaknya di Desa Sikun, Desa Fafoe, Desa Oan Mane, dan Desa Motaain khusus Kecamatan Malaka Barat.

Sementara, untuk Kecamatan Malaka Tengah yakni Desa Naimana, Desa Fahiluka, dan Desa Lawalu. "Khusus untuk warga di dua kecamatan tersebut agar selalu waspada bencana banjir. Walaupun saat ini debit air sudah berkurang namun sekali lagi selalu waspada terhadap bencana banjir susulan," jelas Kim Taolin. Seraya menambahkan, sejauh ini belum ada informasi terkait korba jiwa dalam bencana banjir tersebut.

 

Terjadi Longsor

Dari Manggarai dilaporkan, akibat intensitas hujan tinggi menyebabkan beberapa titik di wilayah kabupaten Manggarai terjadi longsor. Titik-titik longsor itu terjadi di wilayah kecamatan Cibal dan Kecamatan Rahong Utara.

Yohanes Amat, Kepala Desa Perak, kecamatan Cibal melaporkan di Desa Perak terjadi longsor di enam titik pada ruas jalan Ringkas menuju Bea Mese. Hingga kini jalur tersebut belum bisa dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat karena tumpukan material tanah dan bongkahan batu besar menutupi badan jalan.

Longsor juga terjadi di Desa Pong Lengor, Kecamatan Rahong Utara, tepat di Golo Tebo Dusun Lujang. Kejadian ini menyebabkan satu uni VC milik Stevanus Daryono ambruk. Sementara rumah yang mereka juga terancam roboh.

Kades Pong Lengor, Rolan Rampong, menyampaikan, penghuni rumah sudah di anjurkan untuk mengungsi di tempat yang lebih aman untuk sementara waktu.

Kades Rolan, mengimbau kepada seluruh masyarakat Desa Pong Lengor, agar hindari aktifitas di titik-titik rawan longsor. Sebaiknya jika rumah dalam kondisi tidak aman untuk mengungsi di rumah yang aman.

"Untuk seluruh masyarakat Pong Lengor, mengingat cuaca hujan lebat sudah beberapa hari yang terus menerus, kami mengimbau agar tetap waspada, apabila keluar dari rumah jauhi titik-titik jawan longsor," ungkapnya.

Selain itu, akibat hujan yang terus mengguyur Kabupaten Manggarai menyebabkan debit air di sungai Wae Pesi di Kecamatan Reok meluap hingga masuk ke pemukiman warga, pada Minggu (10/3).

Yeni Renitha, salah satu warga Reo mengatakan,hujan tidak berhenti sampai saat ini sehingga sungai Wae Pesi meluap. Akibatnya air masuk ke rumah warga yang berada di pinggir kali dan Pasar TPI (Tempat Penjualan Ikan).

Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Manggarai menerjunkan alat berat membersihkan material longsor yang menutup badan jalan di sejumlah titik longsor di wilayah Manggarai.

"Kita sementara tangani longsor di beberapa ruas jalan. Penanganan sejak kemarin, alat berat masih di lokasi," kata Stefanus Tawar, kepada BPBD Manggarai.

Hingga kini laporan terkait bencana terus masuk di BPBD kabupaten Manggarai. Pihaknya sedang merekap dan terbanyak kejadian longsor di Desa Wotok Riung.

"Banyak, masih direkap, paling banyak kejadian longsor dan tanah turun di kampung Wotok desa Riung," katanya.

Bupati Manggarai Heribertus GL.Nabit mengeluarkan instruksi pasca BMKG NTT mengeluarkan hasil monitoring perkiraan cuaca buruk melanda kabupaten Manggarai tiga hari kedepan.

Ia menginstruksikan kepada pada para Camat dan para Kepala Desa/Lurah se-kabupaten Manggarai untuk waspada terhadap cuaca ekstrem seperti hujan lebat disertai angin kencang yang terjadi selama periode musim hujan akhir tahun 2023 dan awal tahun 2024.

Bupati Hery menginstruksikan para camat hingga kepala-kepala desa tetap berada di wilayah kerja masing-masing selama terjadi cuaca ekstrim. Diharapkan juga untuk mendata peralatan chain saw (gergaji rantai) yang beroperasi di wilayah kerja masing-masing untuk dapat dipergunakan sewaktu-waktu bila terjadi pohon tumbang.

Untuk warga yang tinggal di wilayah pesisir pantai dan bantaran sungai diharapkan selalu waspada terkait banjir ROB atau gelombang pasang sesuai prakiraan cuaca 3 harian dari BMKG.

 

Banjir Rob

Selama dua hari sejak tanggal 10 Maret hingga 11 Maret 2024, banjir rob kembali menerjang pemukiman warga di Desa Samparong, Kecamatan Alok, Kabupaten Sikka. Warga tidak bisa aktivitas di rumah karena air mengepung pemukiman warga.

Kapospol Pemana, Aipda Abdul Hamid kepada Pos Kupang, Senin (11/3) menjelaskan, pada Senin tanggal 11 Maret 2024 terjadi cuaca ekstrem menyebabkan banjir  Rob merendam pemukiman warga di Desa Semparong. Ketinggian banjir rob yang  masuk ke pemukiman

warga  masih sekitar batas mata kaki orang dewasa. Namun puncak banjir rob terjadi tadi malam sekitar pukul  22.00 Wita hingga mencapai ketinggian 80 cm sampai 1 meter.

Ia mengatakan, untuk sementara masyarakat sudah diungsikan ke rumah keluarga yang  berada di ketinggian. Lokasi dan warga yang mengalami badai yakni 270 KK yang terdiri dari di Dusun Kajoangin 90 KK, Dusun Sukun, 84 dan Dusun Sambuta 96 KK.

Ia mengungkapkan, fasilitas umum yang rusak sampai saat ini dalam proses pendataan. Untuk ternak warga ada 7 ekor kambing mati

Desa Semparong merupakan pulau terluar yang berada di wilayah Kabupaten Sikka dengan jarak tempuh menggunakan Kapal Motor kurang lebih 5 jam sampai 6 jam dari Kota Maumere. 

 

Bibit siklon tumbuh

Analisa BMKG bahwa pada beberapa hari ke depan tumbuh bibit siklon. Namun begitu, peluang itu cukup kecil. Walau demikian, BMKG mengingatkan warga NTT waspada terhadap cuaca ekstrem.

Kepala Stasiun Meteorologi Kupang Sti Nenot'ek, Senin (11/3) mengatakan, terdapat pembentukan pola tekanan rendah di sekitar utara Australia di sebelah Selatan NTT.

Hal it membentuk daerah perlambatan, pertemuan dan belokan angin. Kondisi ini mengakibatkan meningkatnya intensitas curah hujan dan angin kencang di wilayah NTT.

"Pola tekanan rendah tersebut diprakirakan bergerak ke arah tenggara memasuki daratan Australia bagian utara dengan kategori peluang rendah untuk menjadi bibit siklon dalam 5 hari ke depan," kata dia.

Cuaca ekstrem disertai petir dan angin kencang juga disebabkan aktifnya gelombang equatorial Rosby, gelombang Kelvin dan fenomena Madden Julian Oscillation (MJO).

"Waspada akan cuaca ekstrem yang dapat menyebabkan bencana hidrometeorologi," tambah dia.

Khusus untuk daerah topografi curam atau tebing patut waspada akan potensi longsor dan banjir bandang pada saat terjadi hujan dengan durasi yang panjang.

Seluruh wilayah Kota dan Kabupaten di Provinsi NTT mengalami hujan sedang hingga lebat bahkan ekstrem disertai angin kencang berdurasi singkat. Kondisi itu akan berlangsung hingga 13 Maret 2024.

Khusus daerah Kota Kupang, Plt Kepala BPBD Jemy Didok telah meminta warga yang tinggal di area rawan longsor agar lebih waspada. Bila cuaca tidak memungkinkan, warga sebaiknya mengungsi ke tempat yang lebih aman.

BPBD, kata dia, juga telah bersiaga atas perubahan cuaca yang terjadi. Warga bisa melapor ke relawan setempat ataupun langsung ke hotline milik BPBD, jika terjadi sesuatu hal membahayakan.

"Warga harus lebih hati-hati dengan kondisi cuaca ini. Kita terus lakukan imbauan ke grup WhatsApp maupun media sosial dengan membagikan perkiraan cuaca dari BMKG," kata Jemy Didok.

Dia meminta warga agar tidak beraktivitas diluar rumah bila tidak mendesak. Adapun pepohonan yang rawan tumbang, sebaiknya dipangkas. (rio/tom/cr2/nbs/cr4/fan)

 

Ikuti Liputan Khusus POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

 

 

POS KUPANG//ISTIMEWA

TUMBANG  - Sebuah tiang listrik milik PLN tumbang dan menimpa satu unit mobil Inova saat melintas di ruas jalan Ruteng-Iteng, Kabupaten Manggarai, Minggu (10/3).

 

 

 

 

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved