Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Minggu 10 Maret 2024, Kita adalah Milik Allah
Banyak orang berjuang sekuat tenaga untuk diterima dan dicintai secara tetap dalam hidupnya. Tetapi seluruh kisah selalu berakhir pedih.
Inilah kekayaan terbesar dalam hidup.
Tawaran kekayaan ini diberikan Tuhan kepada kita. Dan sebenarnya jauh dibalik semua ambisi manusia, kebutuhan paling mendasar dalam hidup manusia adalah kebutuhan untuk dikasihi dengan cinta yang tidak berubah.
Semua orang yang tidak mengenal kebutuhan ini adalah orang yang paling miskin di dunia. Demikianlah kesaksian Bunda Theresa dari Kalkuta: “Kemiskinan paling besar dalam hidup ini adalah kemiskinan dari seseorang yang tidak pernah dicintai dalam hidup.”
Setiap orang harus mengenal kebutuhan ini dalam hidupnya. Karena itulah Allah menjadi Manusia.
Demikianlah “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini sehingga Ia telah mengarunikan AnakNya yang tunggal supaya setiap orang percaya kepadaNya dan tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal.”(Yohanes 3: 46).
Anugerah Kasih karena dicintai oleh Allah
Setiap orang yang percaya pada Allah, harus percaya bahwa Allah menjawabi kebutuhan paling dasar manusia sebagai manusia : Yakni kebutuhan untuk dikasihi bahkan dimiliki oleh Allah.
Mengatakan bahwa hidup kita adalah milik Allah memang terkesan aneh dalam kacamata mentalitaspost-modern. Karena kehidupan kita jaman ini ditandai dengan pengagungan terhadap kebebasan individual. Kadang bahkan kebebasan itu dicari dengan menyingkirkan Tuhan.
Seperti diajarkan oleh Nietzcshe, jaman ini adalah“era kematian Tuhan” .
Tapi di sinilah terletak kunci yang menjelaskan kegelisahan paling besar yang sedang melanda sejarah umat manusia. Banyak orang berjuang sekuat tenaga untuk diterima dan dicintai secara tetap dalam hidupnya. Tetapi seluruh kisah selalu berakhir pedih.
Karena mereka mencari dan berhasil mendapatkan segalanya: mereka menjadi kaya-raya, menjadi terkenal dan menjadi pesohor yang dihormati dan dipuja-puji. Tapi semua itu tidak dengan sendirinya membuat mereka merasa dicintai dalam hidupnya.
Pengalaman dikasihi dan diselamatkan oleh Allah dalam diri Yesus Kristus adalah sebuah anugerah cuma-cuma. Anugerah cuma-cuma itu diberikan oleh Allah karena kita dicintai oleh Allah.
Iman yang tumbuh dari keyakinan bahwa kita dirangkul oleh sebuah pengalaman dicintai secara tetap oleh Allah, itulah Iman yang harus terus menerus dihidupi.
Iman seperti ini menuntun kita menjadi seperti anak kecil, menjadi sanggup membiarkan diri untuk dicintai oleh Allah. Kita dicintai karena kita semua adalah milikNya. Tanpa iman seperti ini, kita adalah anak yatim piatu di dunia ini. (*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.