Breaking News

Renungan Harian Kristen

Renungan Harian Kristen Minggu 10 Maret 2024, Berpulih Dari Pengkhianatan

Baru beberapa jam sebelum mereka duduk makan bersama. Dan saat itu Yesus sudah tahu Yudas akan mengkhianati Dia.

Editor: Oby Lewanmeru
zoom-inlihat foto Renungan Harian Kristen Minggu 10 Maret 2024, Berpulih Dari Pengkhianatan
POS-KUPANG.COM/HO
Pulih dari pengkhianatan. Renungan Harian Kristen Minggu 10 Maret 2024

Dan inilah pengkhianatan, hanya mengejar “tampak luar” untuk dilihat orang, membanggakan ritual yang kelihatan, jubah jabatan, lantunan doa dan ritual ibadah, tetapi mereka tidak bersungguh-sungguh menyembah Tuhan. Ketika hidup kita hanya berfokus kepada “tampak luar” padahal di dalam berbeda, maka kita sedang menyuburkan benih pengkhianatan.

Para pemuka agama ini sangat membenci Yesus dan berulang kali sudah berusaha menjebak Yesus supaya ada alasan menangkap Dia, tetapi selalu gagal.

Yudas mengetahui hal itu dan segera menangkap peluang kerja sama. Ia menjumpai imam besar dan menawarkan jasa sebagai orang dalam.

Berkonspirasi dengan orang dalam merupakan tindakan menyuburkan benih pengkhianatan, pola relasi untung rugi, sangat tidak sehat dan berpotensi mewariskan kekerasan bagi dunia.

Posisi Yudas sebagai orang dalam membuat pengkhianatannya bukan pengkhianatan biasa. Injil Matius 26:49 menuliskan tiga hal yang Yudas lakukan yakni ucapan Salam, sapaan Rabi, sapaan untuk orang yang dihormati; kemudian mencium yang biasa hanya dilakukan untuk sahabat karib sambil memeluk, tanda damai dan kasih.

Yudas datang dengan perilaku dan sopan santun tinggi, namun isinya ialah pengkhianatan. Injil Matius 26:50 menuliskan ketika itu, Yesus menyapa Yudas yang menciumNya, “Hai teman, untuk itukah engkau datang?” Istilah teman (heteiro) menyatakan relasi sangat dekat, seorang yang selalu bersama, seorang sahabat.

Sikap Yesus yang tetap memandang Yudas sebagai teman juga mengandung sindirin. Kutipan populer mengatakan “seorang lawan memeluk lebih erat agar pisaunya dapat menancap lebih dalam” (bnd. Amsal 27:6). Walaupun pengkhiatan Yudas sangat buruk, tetapi Yesus tetap memandang dia sebagai teman.

Baru beberapa jam sebelum mereka duduk makan bersama. Dan saat itu Yesus sudah tahu Yudas akan mengkhianati Dia.

Baca juga: Renungan Harian Kristen Jumat 8 Maret 2024, Dosa Hawa Nafsu

Tapi perasaanNya terhadap Yudas tidak berubah.

LANGKAH IMAN

Marilah kita semua sadar bahwa kita semua adalah Yudas ketika kita suka memanipulasi kata-kata, memuji dengan berlimpah, memanipulasi budaya mencium, sebagai alat mencapai tujuan pribadi.

Memuji, menghormati, mencium adalah hal baik, tetapi bisa menjadi pengkhiatan serius ketika dimanipulasi. Marilah kita semua sadar bahwa kita semua adalah Yudas, dalam relasi dengan Yesus.

Setiap hari khianati Dia, namun hati Yesus tetap sama. KasihNya tetap dan tidak pernah berubah. KasihNya yang besar memulihkan dari rasa sakit terhadap pengkhianatan. Amin! (*)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved